9] Berbohong

31 8 0
                                    

"Berbohong dalam bentuk kebaikan itu tidak apa-apa, selama itu tak menyakiti seseorang."

~ ~ ~

Happy reading❤️

~ ~ ~

Motor merah terus melaju membelah jalan raya. Suara riuh menjadi andalan. Klakson yang terkadang dibunyikan. Menciptakan suasana khas jalanan.

Angin malam bertiup, membuat suasana dingin semakin terasa. Tanpa sadar Keyra mengeratkan tangannya yang melingkar pada pinggang Vino sembari menyandarkan kepala pada punggung Sang empu.

Menyadari itu Vino tersenyum samar. Ia tak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya.

Setelah cukup lama melajukan motor, sampailah pada jalan yang mengarah pada rumah Keyra.

"Rumahmu yang mana?" Tanya Vino mengendarai sembari melirik kanan kiri mencari rumah Keyra yang ia sendiri tak tau.

"Bentar"

"Jangan bilang kamu lupa rumahmu"

"Enak aja! Enggak lah"

"Lah terus yang mana?"

"Bentar lagi sampai kok"

"Hmm.."

"Nah itu! yang depan"

Mendengar arahan Keyra, Vino menghentikan motornya tepat di depan rumah yang Keyra maksud. Rumah yang mewah dengan nuansa putih dan gold.

Keyra turun dengan tubuh yang belum sepenuhnya pulih. Ia masih sedikit lemas, tenaganya terkuras.

"Makasih Kak, mau mampir?"

Sudah malam, namun melihat gadis dengan tubuh yang lemas itu membuatnya tak tega.

"Enggak, udah malem"

"Oh oke"

"Tapi aku mau nganterin kamu masuk ke dalam"

"Hah? Sama aja dong. Itu mau mampir"

"Beda! Aku maunya nganterin bukan mampir"

"Sama lah kak, kan sama-sama ke rumah Keyra"

"Yaudah terserah, jadi boleh tidak?"

"Apa?"

"Anterin kamulah"

"Hm.. iya boleh"

Mereka berdua pun memasuki gerbang rumah Keyra. Tak lupa mereka sempat mendapat sambutan dari satpam pegawai Keyra.

Keduanya berjalan beriringan, hingga sampai di depan pintu rumah Keyra.

Tok tok tok
Keyra mengetuk pintu rumahnya.

"Assalamualaikum.. maa.." ucapnya sembari terus mengetok pintu.

"Waalaikumsalam" jawab Nela membukakan pintu untuk anaknya.

Keyra dan Vino bergantian menjabat tangan Nela.

Menyadari keadaan keduanya yang basah kuyup. Ditambah lagi wajah Keyra yang sedikit pucat, membuat Nela gencar bertanya.

"Ya ampun sayang kenapa kamu baru pulang? Kenapa basah juga? Kamu gapapa kan? Mama khawatir!" Tanya Nela bertubi dengan rasa khawatir sembari mengusap lembut rambut anaknya itu.

Belum sempat menjawab, Vino terlebih dahulu membuka suara.

"Maaf Tante, udah bikin anak Tante kehujanan"

Tak Mampu Ungkapkan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang