14] Sejarah

24 8 0
                                    

Hai masih tetap di rumah aja kan? Harus dong! Ditahan dulu bosennya:v demi kebaikan bersama.
Oke aku kembali bawa part baru! Semoga bisa menemani kegabutan kalian wkwk

Happy Reading Chingu❤️

~ ~ ~

"Memang sejarah itu masa lalu. Hanya karena sudah menjadi masa lalu, apa itu membuatnya menjadi tak perlu? Tidak! Justru kita perlu masa lalu itu. Ketahuilah kita tak harus mengingatnya selalu. Hanya cukup tau dan menjadikannya sebagai pembelajaran. Tak harus kita lupakan. Karena masa lalu adalah sebagian dari perjalanan."

- Renaldo Vino Fareza-

Pagi yang cerah, nampak gadis yang berjalan sembari bersenandung ria. Kali ini ia berjalan sendiri tanpa seorang laki-laki yang biasa membuntutinya. Sebab kemarin ia sudah mengatakan jika hari ini laki-laki itu tak perlu menjemputnya. Ia akan berangkat sendiri, tetapi di antar supir.

"Masih sepi aja nih sekolah. Tumben gue rajin pagi-pagi udah berangkat. Mimpi apaan coba gue semalam? Ah bodo amat lah" monolog lirih Keyra.

Sesampai di kelas, ia melihat ruangan itu hanya dihuni beberapa murid saja. Bahkan teman-temannya belum ada yang datang.

Keyra mengurungkan niatnya untuk memasuki kelas. Ia berpikir sejenak, dan terlintas suatu tempat yang ingin ia datangi saat ini. Ya perpustakaan, tempat yang terlintas dalam pikirannya.

Keyrapun segera melenggang pergi menuju tempat itu.

Sesampai di sana, ia mulai mengelilingi deretan rak yang berisi buku-buku. Mengamati satu per satu, hingga terpaku pada sebuah novel dengan judul yang menarik.

"Nah bagus ini" gumannya.

Keyra mengambil novel itu dan mendudukan diri pada tempat yang menurutnya nyaman.

Ia mulai membaca kata demi kata, menamatkan bab demi bab. Mampu membuatnya larut dalam cerita. Seakan ia hidup sebagai tokoh utama yang mengikuti alur ciptaan penulis naskah.

Beberapa saat, setelah Keyra membaca setengah halaman dari novel itu. Matanya mulai lelah, begitupun hatinya yang tanpa sengaja ikut beradu rasa dengan kata.

Keyra menutup novelnya, waktunya kembali ke kehidupan nyata bukan khayalan semata. Ia menoleh ke samping, sontak terkejut mendapati seorang laki-laki yang terfokus pada sebuah buku yang dia pegang.

"Kak Vino?"

"Hm" guman Vino dengan tatapan yang masih fokus pada buku.

"Sejak kapan Kak Vino di sini" pelan Keyra dengan nada yang terbata-bata.

"Sejak kamu baca halaman 6"

"Hah?" Keyra terkejut, "berarti udah lama dong di sini"

"Ya begitu" singkat Vino

"Aih kok aku gak tau sih" gumannya pelan. Tetapi masih terdengar.

Vino menoleh sembari tersenyum tipis melihat gadis itu menggerutuki dirinya sendiri.

"Keasikan baca sampai lupa dunia" sindir Vino dengan datar.

"Hah? Siapa?" Keyra melongo dengan wajah polosnya.

Vino tersenyum samar melihat begitu polos gadis di hadapannya. Saking samarnya Keyra tak dapat melihatnya, hanya Vino sendiri yang mampu merasakan.

"Kamu" jawab Vino singkat, sebab Vino tetaplah Vino, laki-laki berwatak cuek, irit bicara, dan sedikit dingin. Namun hanya saat tertentu ia bersikap hangat, sangat hangat. Dan Keyra pernah merasakan itu.

Tak Mampu Ungkapkan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang