"Serumit-rumitnya masalah mungkin lebih rumit masalah hati. Sebab perasaan yang datangnya dari hati itu gak bisa diprediksi. Kita gak tau bakal menaruh hati pada siapa. Sebab semua terjadi tanpa aba-aba."
- Sargaha Aaron Delano -
Pagi ini Reyan sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Jika biasanya ia mengendarai mobil. Kali ini ia memilih menggunakan motor hitam yang terparkir di garasi.
Segera Reyan menaiki motor itu dan melajukannya.
Saat itu masih sangat pagi. Udara yang terhirup pun masih segar dan dingin.
Ketika fokus mengemudi tiba-tiba terlintas sesuatu dalam pikirannya. Menatap pertigaan jalan. Bukannya belok kanan menuju sekolah. Ia malah membanting setir belok ke kiri.
Hingga membuatnya sampai disebuah gedung dominan warna putih, rumah sakit.
Reyan memarkirkan motornya dan melangkah masuk ke dalam.
Sesampai di sebuah bilik kamar yang ia tuju.
"Assalamualaikum" salam Reyan.
"Waalaikumsalam" jawab serentak Nela dan Wirawan.
"Gimana keadaan Keyra?"
"Alhamdulillah sudah jauh lebih baik" jawab Nela.
"Loh Rey, kamu gak sekolah?" tanya Wirawan.
"Sekolah kok Om, ini masih pagi sekolah sepi. Makanya mampir dulu ke sini hehe"
"Oh ya sudah. Kamu temenin Keyra. Om sama Tante mau keluar sebentar" pinta Wirawan menepuk pelan pundak Reyan sembari melangkah keluar di ikuti oleh istrinya.
"Iya Om"
Reyan melangkah mendekat menuju ranjang tempat Keyra berbaring.
"Pagi Keyra"
"Reyan.." Keyra tersenyum hangat ke arah Reyan.
Reyan menatap Keyra dengan sendu. Melihat bekas luka di beberapa bagian tubuh Keyra.
"Masih sakit?" khawatir Reyan.
Keyra menggeleng, "enggak kok, udah mendingan."
"Ra, maafin gue. Maaf beberapa hari yang lalu gue sempet marah-marah ke lo"
"Iya gue udah maafin kok. Yang berlalu biarlah berlalu."
Reyan tersenyum menatap gadis dihadapannya itu.
"Reyan.."
"Hm?"
"Makasih"
"Makasih udah nolongin Keyra." tambah Keyra.
"Iya udah seharusnya gue ngelakuin itu. Gue gak mau lo kenapa-napa Ra,"
"Sekali lagi makasih. Gue gak tau apa jadinya gue kalau lo gak datang malam itu."
"Iya udah gak usah dipikirin. Yang penting lo udah selamat. Lain kali kalau mau keluar jangan sendiri. Minta temenin gue. Atau Arga kan ada, daripada tuh anak diem-diem bae. Mending lu jadiin dia pengawal lo"
"Ih apaan. Emang gue ratu yang mesti dikawal."
"Iya. kan lu ratu hati gue"
Mendengar itu membuat Keyra tersenyum malu. Keduanya saling menatap dalam. Hingga terbuyar oleh suara pintu terbuka.
"Ra, itu bokap nyokap lo udah balik. Gue pamit sekolah dulu ya"
"Iya, hati-hati. Belajar yang bener"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Mampu Ungkapkan [Completed]
Teen FictionMengagumi dalam diam, berlagak layaknya teman. Menunggu dia yang tak kunjung memberi kepastian. Itulah yang dirasakan Keyra, seorang gadis cantik berpipi chubby. "Apa ada celah untuk masuk ke dalam hatimu? Apa ada sedikit rasa yang tercipta untukku...