5] Drakor

57 9 2
                                    

"yang sudah terjadi biarlah terjadi. Tidak usah diungkit kembali"

~ ~ ~

"Dia itu kan.." kata Keyra dengan nada menggantung

"Diva" jawab singkat Reyan

"Diva?" tanya Keyra heran

"Lo kenal Rey?" Sahut Kila

"Iya, dia tuh anak temen arisan nyokap gue" jelas Reyan dengan santai.

"Pernah kenalan?" tanya Keyra

"Enggak, jadi waktu gue nganter nyokap gue arisan, tiba-tiba nyokap dia ngenalin anaknya ke gue" jelas Reyan

Semua yang mendengar penjelasan Reyan hanya ber oh-ria saja.

Tiba-tiba terlintas beberapa pertanyaan di pikiran Keyra, apa mereka dekat? Kenapa aku baru mengetahui nama itu? Mengapa ia tak memberitahuku?

Pertanyaan tersebut seketika menghilang, ketika Reyan bertanya.

"Kenapa Ra, kok lo tadi kayak kenal sama Diva?" tanya Reyan

"Emm, dia itu cewek yang nyerempet gue tadi" jawab Keyra

"Oh iya, gue baru ingat. Dia tuh cewek yang ngeselin tadi kan" sahut Kila yang baru saja mengingat wajah cewek tersebut.

"Iya itu cewek yang tadi" kata Letta

"Cewek ngeselin? Maksudnya apasih?" tanya Fariz yang keheranan dan tidak paham.

"Jadi tadi pas kita mau jalan ke sini, tiba-tiba dia lari nyerempet Keyra. Terus dia cuma noleh, gak minta maaf langsung pergi gitu aja. Kan ngeselin tuh orang" cerita Kila dengan kesal

"Terus lo jatuh Ra?" tanya Reyan melihat ke arah Keyra dengan wajah yang khawatir.

"Enggak kok, gue gak sampai jatuh" jawab Keyra dengan tenang sembari tersenyum manis.

Reyan yang mendengar menghembus nafas lega. Bersyukur gadis yang kini di sampingnya itu baik-baik saja. Tidak mengalami cedera atau luka.

"Gue masih kesel sama dia, samperin kuy" ajak Letta

"Jadi ceritanya mau labrak-labrakan gitu" jawab Putra sembari tertawa renyah.

"Eh udah gak usah, lagian gue udah gapapa, yang sudah terjadi biarlah terjadi. Tidak usah diungkit kembali" jawab Keyra dengan tenang

"Ih lo itu jangan baik-baik dong" ujar Kila

"Eh bocah, masa orang gak boleh baik. Lo mau kalau orang seluruh dunia jahat-jahat?" celetuk Fariz setengah bercanda sembari menjitak pelan kepala Kila.

"Apaan sih sakit, cuma becanda doang kok" rengek Kila

Seketika mereka tertawa melihat kejailan temannya itu.

Tiba-tiba terdengar pengumuman jika pembagian kelas telah selesai dan sudah dapat dilihat di papan pengumuman sekolah. Sebelum pengumuman tersebut diakhiri terdapat satu pengumuman lagi yaitu, jika telah selesai melihat pembagian kelas, seluruh murid diperbolehkan untuk pulang. Semua orang pun segera berlari menuju papan pengumuman sekolah. Berbeda dengan mereka yang berjalan dengan santai, tanpa tergesah-gesah.

Ketika mereka sampai di depan papan pengumuman, tempat tersebut sudah lumayan sepi. Hingga mereka tak perlu berdesak-desakan untuk melihat apalagi menunggu, sungguh membosankan sekali jika harus menunggu. Apalagi menunggu sesuatu yang tidak pasti.

Setelah melihat pembagian kelas, terlihat raut bahagia di wajah mereka semua. Sebab tak disangka, ternyata mereka semua satu kelas yaitu X IPA 1.

Mereka pun segera pulang ke rumah masing-masing.

Tak Mampu Ungkapkan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang