Mereka bercanda tawa sembari tertawa renyah. Tiba-tiba seseorang memegang bahu Keyra. Ia yang merasa bahunya dipegang, berbalik badan dengan terkejut dan melihat dua orang gadis cantik, yang tak lain adalah Letta dan Kila, sahabat Keyra sekaligus teman Reyan sewaktu SMP.
"Keyra....." ujar Letta dan Kila bersamaan"Letta.. Kila.." ucap Keyra
Mereka bertigapun berpelukan. Melepas rindu yang terpendam. Sudah lama mereka tidak bertemu. Terakhir mereka bertemu, sewaktu kelulusan pada Sekolah Menengah Pertama. Namun hari ini mereka dipertemukan kembali. Betapa bahagianya mereka, terlihat dari raut wajah dan senyuman yang terus saja mengembang.
"Gue rindu kalian" ujar Letta sembari memegang tangan Keyra dan Kila.
"Bukan lo doang, gue juga kali" jawab Kila
"Iya udah sesama rindu tidak boleh berdebat" jawab Keyra sembari tertawa renyah.
Tawa Keyra disambut oleh Letta dan Kila, mereka tertawa bersama dan berpelukan sekali lagi. Reyan yang menjadi penonton mulai bersuara.
"Yaudah sih rindu-rinduannya, udah ketemu juga" ledek Reyan setengah bercanda."Apasih sewot lu" jawab Keyra dengan ketus.
"Eh ada Reyan, apa kabar?" Tanya Kila
"Kabar baik" jawab Reyan kepada Kila
"Eh kok ada dua bocah ini sih" ujar Letta heran melihat Putra dan Fariz yang berada di samping Reyan. Ia tak tau jika akan satu sekolah dengan mereka.
"Iya tuh ngapain kalian di sini" sambung Kila yang juga heran dan tidak tau pula.
"Ya sekolah lah" jawab Fariz
"Nah iya, memang cuma kalian saja yang ingin sekolah di sini, kami juga inginlah" tambah Putra sembari tertawa renyah.
Kila dan Letta yang mendengar jawaban itu hanya memutar bola mata malas.
"Udah gak usah debat nanti suka loh" canda Reyan kepada teman-temannya itu.
"Ih ogah banget" jawab Letta mewakili seluruh isi pikiran mereka. Sebab sudah pasti jawaban mereka seperti itu. Hanya saja berbeda rangkaian kata, namun maknanya sama.
"Jangan benci, benci sama cinta beda tipis" gurau Keyra sembari tertawa renyah
"Gak benci kok" bela Putra
Keyra yang mendengar pembelaaan Putra pun tertawa dan diikuti Reyan yang juga tertawa. Sedang mereka berempat hanya saling memandang satu sama lain dengan kesal.
~ ~ ~
Tiba-tiba mereka mendengar pengumuman jika pembagian kelompok telah selesai dan dapat dilihat pada papan pengumuman sekolah. Merekapun bergegas menuju papan pengumuman sekolah yang ternyata sudah ramai dikerumuni para peserta didik baru. Mereka yang melihat itu enggan untuk berdesak-desakan dan memilih menunggu sampai senggang agar bisa leluasa untuk melihat daftar kelompok tersebut.
Selang beberapa waktu papan pengumuman tersebut mulai sepi. Dengan lekas mereka menghampiri papan tersebut. Mereka melihat daftar kelompok tersebut, sembari sibuk untuk mencari keberadaan nama masing-masing.
Setelah mereka menemukan namanya masing-masing. Ternyata Reyan dan Keyra berbeda kelompok. Reyan satu kelompok dengan dua teman cowoknya itu, Putra dan Fariz. Sedangkan Keyra satu kelompok dengan dua sahabat ceweknya, Letta dan Kila.
"Rey.. kok kita gak satu kelompok" ujar Keyra sembari menatap Reyan dengan wajah yang sedikit kecewa."Iya nih gak seru" jawab Reyan yang juga menatap Keyra dengan raut wajah yang hampir sama dengan Keyra.
"Yaelah cuma beda kelompok doang aja sedih" ledek Fariz setengah bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Mampu Ungkapkan [Completed]
Teen FictionMengagumi dalam diam, berlagak layaknya teman. Menunggu dia yang tak kunjung memberi kepastian. Itulah yang dirasakan Keyra, seorang gadis cantik berpipi chubby. "Apa ada celah untuk masuk ke dalam hatimu? Apa ada sedikit rasa yang tercipta untukku...