21] Perasaan

16 6 0
                                    

"Kalau masih sayang kenapa harus berakhir?"

~ ~ ~

Sejuk udara pagi masih terasa. Aroma embun yang menyeruk indra penciuman masih begitu segar.

Sebuah bangku panjang yang terletak diatas rerumpat hijau taman sekolah. Membuat tempat itu terlihat nyaman untuk disinggahi.

Seorang gadis melangkah perlahan mendekati bangku panjang. Ia duduk sembari mengeluarkan sebuah novel dari dalam tasnya.

Perlahan membuka dan membaca lembar demi lembar yang ada.

Ia nampak begitu fokus hingga suatu suara membuyarkannya.

"Hai Keyra!"

"Oh Hai Kak Shila!" Keyra tersenyum ramah kepada Shila.

"Gue boleh duduk?"

"Duduk aja Kak, semua orang punya hak" lagi-lagi Keyra tersenyum.

Perlahan Shila mendudukan diri di samping Keyra.

Keyra menutup novelnya dan sedikit membalikkan badan menghadap Shila.

"Ada apa Kak?" Tanya Keyra dengan hati-hati.

Shila menoleh, "oh enggak, kebetulan tadi gue lewat sini, terus liat lo. Jadi ya gue samperin"

Keyra mengangguk sembari membulatkan mulutnya.

"Dan sebenarnya gue ke sini juga pengen tanya sesuatu" ujar Shila pelan.

"Tanya apa Kak?"

"Sebelumnya gue minta maaf, bukannya gue curiga atau semacamnya. Gue cuma pengen tanya. Lo gak ada hubungan apa-apa kan sama Vino?"

"Hah?" Cengo Keyra lalu tertawa renyah.

"Gak ada lah Kak, aku sama Kak Vino cuma temen" jelas Keyra.

"Yakin cuma temen?" Tatap Shila sinis.

"Iya yakin" Keyra mengangguk dan merasa sedikit takut akan tatapan Shila.

Tiba-tiba Shila tersenyum, "Ya! Syukurlah kalau lo gak ada hubungan apa-apa sama Vino. Gue kan jadi tenang"

Keyra tersenyum, "tapi kenapa Kak Shila nanya gitu?"

"Ya karena gue masih sayang sama Vino"

"Kalau masih sayang kenapa harus berakhir?"

Shila yang mendengar seketika merenung, membayangkan betapa bodohnya ia dulu. Meninggalkan seseorang yang jelas-jelas tulus padanya.

Keyra yang melihat merasa bersalah akan ucapannya, "eh maaf Kak, aku gak bermaks..." Belum sempat selesai Shila memotong.

"Gapapa Kok"

Shila tersenyum dengan pandangan yang lurus, "ada sebuah kesalahan di masa lalu yang membuat mau tidak mau harus diakhiri"

Keyra mengangguk mengerti.

"Tapi sekarang gue bakal berusaha perbaiki kesalahan gue. Gue bakal perjuangin Vino! Apapun itu caranya!" Antusias Shila.

Keyra mengangguk, "fighting Kak!"

Shila tersenyum lalu bangkit.
"Gue duluan. Gue harap lo pegang omongan lo! Gak ada hubungan apa-apa sama Vino"

"Iya Kak"

Shila pun melangkah menjauh.

Beberapa saat Keyra bangkit untuk menuju ke kelas.

~ ~ ~

Tak Mampu Ungkapkan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang