20] Kenapa Datang Lagi?

29 6 0
                                    

Hai aku mau kasih tokoh baru lagi nih? Penasaran? Kuy baca!

Happy Reading ❤️

~ ~ ~

Malam hari begitu dingin, membuatnya membutuhkan suatu kehangatan. Nampak Vino yang berada di sebuah cafe sembari menyeruput pelan kopi capuccino. Rasanya tak asing, rasa itu ialah rasa yang selalu ia nikmati selama beberapa tahun lalu.

Selain rasa itu, tempat dimana dia mendudukan diri ini juga merupakan tempat yang selalu ia datangi.

Bagi Vino cafe itu penuh kenangan. Manis pahit pernah ia rasakan. Namun semua hilang begitu saja tanpa ada kejelasan.

Jujur saja ia merasa lelah jika mendatangi cafe itu. Pikirannya selalu dipicu untuk mengingat semua yang telah berlalu. Kembali merasakan segala kenangan manis yang berujung begitu pahit.

Ini kali terakhirnya ia mendatangi cafe itu. Dia memutuskan tak akan kembali lagi. Memilih untuk melupakan. Karena percuma jika dia selalu datang. Janji yang dibuat dua tahun lalu tak kan ditepati. Hanya menjadi omong kosong belaka.

Ketika Vino bangkit untuk pergi meninggalkan semuanya. Tiba-tiba nampan berisi dua cangkir coffe mendarat mulus di mejanya. Ia menatap kedua cangkir coffe itu, tanpa melihat seseorang yang membawanya.

"Satu cangkir coffe capuccino dan satu cangkir coffe mocca" ucap seseorang yang membawa nampan itu.

Vino sontak terkejut mendengar itu. Dengan cepat ia beralih pandang menatap Si pembawa coffe itu.
Vino memandangi wajahnya begitu dalam. Ada rasa bahagia bercampur kecewa dan luka.

"Maaf" lirihnya menatap Vino lalu menunduk.

Vino mengalihkan pandangan ke arah luar jendela, menatap suasana malam yang begitu gelap dan menyakitkan. Ia kembali mendudukan diri pada kursinya. Diikuti Si pembawa nampan yang duduk di hadapannya.

"Vino, aku minta maaf"

"Apa ini sebuah sebuah takdir Vin? Kita dipertemukan kembali pada tempat yang sama. Aku pikir kamu gak akan pernah lagi datang ke sini. Tapi aku salah, ternyata kamu datang." Ucapnya sembari tersenyum getir.

Vino tetap memandang ke arah luar jendela.

"Vino! Lihat aku!"

"Vin, aku tau kamu kecewa tapi aku bener-bener minta maaf!"

Vino menoleh menatap seseorang di hadapannya dengan datar.

"Semudah itu kamu datang lagi?" Vino yang mulai bersuara.

"Maksud kamu?"

"Kamu tau kesalahanmu?"

Seseorang itu menunduk menatap kedua tangannya yang dikaitkan. Lalu mendongak pelan dengan tatapan nanar.

"Makanya aku minta maaf, aku tau aku salah"

Vino tersenyum kecut, "kenapa kamu datang?"

"Dia ninggalin aku Vin, dia gak tulus!" ucap seseorang itu dengan gemetar seakan menahan isak.

Ada rasa kasian dalam hati Vino. Namun dengan cepat ia tepis, bukankah itu balasan baginya.

Tak Mampu Ungkapkan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang