7] Notice

36 8 0
                                    

Hai im back!! Maaf telah menghilang beberapa saat:v

Bukan kemauanku hanya saja keadaan yang kurang mendukungku

Ya sudah tak apa, yang penting saya sudah kembali. Ada yang rindu? TIDAK.

TERIMAKASIH DAN SELAMAT MEMBACA!

~ ~ ~

Bel masuk telah berbunyi, mereka berdua bangkit dan melangkah kembali ke kelas dengan tangan yang masih menggenggam satu sama lain. Sejak perjalanan menuju kelas, semua mata tertuju pada mereka. Beberapa tatapan memuji dilontarkan kepada mereka.

Namun di sisi lain, seseorang menatap mereka dengan tatapan iri, "awas aja" ujarnya.

Sampailah mereka di ambang pintu kelas, melangkah perlahan menuju bangku tempat mereka.

"Yaelah gandengan tangan, kayak mau nyebrang aja" celetuk Kila

"Bilang aja kalau lu tuh iri" sahut Fariz

"Ngapain juga iri!" jawab Kila sembari memutar bola mata malas.

Reyan dan Keyra bersikap acuh, mereka mengabaikan perdebatan teman-temannya itu. Lebih memilih untuk segera duduk di bangku tempat mereka. Namun genggaman tangan itu belum juga dilepaskan.

"Romantis banget sih kalian, jadi ingin digenggam juga mumpung tangan gue masih kosong nih" ucap Letta sembari mengangkat dan melihat tangannya.

"Letta mau digenggam juga? Sini biar babang Putra genggam tangannya" sahut Putra sembari dengan cepat menggenggam tangan Leta.

Letta yang melihat perlakuan Putra terkejut, seketika ia merasa sedikit gugup, "a..ap..apaan sih" ujarnya sembari menarik paksa tangannya dari genggaman Putra.

"Ehem... ada yang lagi pdkt nih" ucap Fariz

"Ye elah tta gitu aja grogi" goda Killa pada Letta

Belum sempat ada yang menjawab, terlihat guru yang hendak memasuki kelas. Mereka pun dengan cepat kembali ke tempat duduk masing-masing. Bersamaan dengan Reyan dan Keyra yang melepas genggaman tangan mereka.

Dimulailah kembali pelajaran di kelas. Semua murid terlihat fokus memperhatikan. Namun tak dipungkiri, melihat ke depan belum menjamin akan keseriusan. Bisa saja pandangan ke depan, tapi pikiran melayang tak karuan.

~ ~ ~

Setelah pelajaran hari ini selesai, semua murid bergegas untuk pulang. Namun saat itu Reyan dan teman-temannya masih berada di dalam kelas.

"Letta, mau pulang bareng gue gak?" tawar Putra

"Lo sehat? Tumben ngajak bareng" tanya Leta heran

"Gak peka banget dah lu! Itu lagi pdkt Letta" sahut Fariz

Putra tersenyum simpul sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Gimana mau gak?" tanya Putra memastikan.

"Yaudah deh boleh"

"Ih Letta terus gue pulang sama siapa?" rengek Kila

"Lo bareng aja tuh sama si Fariz" ujar Putra

Fariz yang mendengar, segera merapikan seragam dan rambutnya dengan lagak sok cool, "mau bareng gue?"

"Gak mau! Lu songong!" jawab Kila

"Yaudah kalau gak mau, pulang aja sendiri!"

"Ya biasa aja dong gak usah ngegas bege!"

"Lah lu juga ngegas"

Tak Mampu Ungkapkan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang