Sudah 2 minggu berlalu sejak sambungan telepon pada malam itu terputus secara tiba-tiba dan kalimat terakhir yang diucapkan oleh Richan adalah "Kamu sudah berhasil dapetinnya belum?"
Sampai sekarang pun Rosie tidak tahu maksud dari ucapan Richan, gadis bersurai blonde itu terus memutar otak mencari jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan oleh Richan, tapi dia tidak berhasil menemukannya.
Ada keinginan untuk bertanya tapi sialnya saat Rosie mencoba menghubungi Richan ponselnya sedang tidak menyala, dan yang didapatkan oleh Rosie hanya suara dari operator yang membuatnya mengerang frustasi.
Rosie tidak melakukannya sekali, tapi berkali-kali, mungkin sudah lebih dari puluhan telepon dan ratusan pesan singkat yang Rosie kirimkan, namun tidak ada satu pun yang tersambung apalagi dibalas.
Tidak berhenti disitu, Rosie juga mencoba menghubungi Dion dan untunglah hanya dengan satu kali sambungan telepon itu langsung tersambung. Sudah bahagia setengah mati tapi yang dikatakan oleh Dion berbanding terbalik dari apa yang sudah diharapkannya.
Aku enggak beranjak sedikit pun dari rumah sakit, jadi aku enggak tahu keadaan dirumah gimana, bahkan sekedar tahu Richan dimana aja enggak. Jangan ditungguin, tapi kalau kamu masih mau tunggu ya udah, itu hak kamu.
Satu lagi serentetan kalimat yang seolah menjadi pr Rosie, ucapan yang dilontarkan oleh Dion mirip tapi tidak sama dengan apa yang dilontarkan oleh Richan dipantai malam itu, kata-kata yang mereka pilih berbeda tapi Rosie yakin maksud dari kalimat itu sama persis.
Kamu enggak perlu tunggu karena aku pasti kembali.
Jangan ditungguin, tapi kalau kamu masih mau tunggu ya udah, itu hak kamu.
Terdengar berbeda namun inti dari kalimat itu pasti saling berkaitan. Mungkin hanya perasaan Rosie saja, tapi tidak tahu kenapa Rosie benar-benar yakin jika keduanya sama-sama memiliki maksud yang mendalam.
Katakan Rosie berlebihan, tak apa karena kenyataannya memang seperti itu. Ada banyak ucapan-ucapan Richan yang mampu mengusik pikirannya, tidak bisa dibuang begitu saja karena semuanya pasti punya maksud yang sama.
Richan pasti punya rahasia dan semua rahasia itu sudah pasti dia beritahu kepada Rosie sehingga tidak ada lagi sesuatu yang sembunyikan oleh Richan. Tapi bukankah manusia sangat pintar berpura-pura? Richan memang sudah membeberkan semua rahasianya kepada Rosie, tapi tidak menutup kemungkinan jika Richan punya satu atau bahkan beberapa rahasia yang tidak ingin dia ungkapkan kepada siapapun termasuk Rosie.
Rosie tidak tahu pasti tapi semoga saja apa yang ada dipikirannya tidak sama dengan apa yang akan terjadi nantinya.
Semua yang terjadi memang sudah digariskan, sekeras apapun mencoba untuk menghapus apalagi menghilangkan tidak akan pernah berhasil, semuanya sia-sia.
Sebenarnya tidak ada yang sia-sia jika kita bersungguh-sungguh, tapi jika Tuhan tidak mengizinkan kita bisa apa.
Rosie mencoba sekali lagi, berharap teleponnya kali ini tersambung, dia sangat merindukan suara itu. Caranya menyapa, caranya tertawa, caranya memberikan gombalan singkat yang mampu membuat gadis itu terpingkal, Rosie benar-benar merindukan Richan.
Bagi beberapa orang, 2 minggu mungkin waktu yang singkat tapi bagi Rosie 2 minggu adalah hari-hari yang sangat sangat lama dan tentu saja dipenuhi oleh rindu-rindu yang tak bisa tersampaikan.
Rosie menelan saliva nya dengan susah payah, mengotak-atik benda pipih yang sedari tadi berada ditangannya, dengan sorot mata yang terus tertuju pada layar, Rosie melangkahkan kakinya dengan cepat, dia ingin segera sampai dirumah dan bersembunyi dibalik selimut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intricate✔️
Romance[COMPLETED] Rosie sudah menjalani hubungan bersama Richan selama 3 tahun. Selama itu pula Rosie harus bertahan dengan sikap tempramental dari seorang Richan. Awal yang dibalut dengan kesan hangat itu perlahan berubah seiring berjalannya waktu, Richa...