Azalea

1. Sebuah Sumpah

Kerajaan Navalaurence merupakan kerajaan yang mahsyur yang selalu dielukan namanya diberbagai kerajaan di negara lain. Kerajaan yang terkenal akan Lily Berlian birunya itu merupakan salah satu kerajaan besar yang cukup disegani karena sistem tata hukum serta sang raja yang dikenal tegas, Cornelius William de Navalaurence.

Tak ada satupun orang yang tidak mengenal nama itu mengingat reputasinya sebagai raja meninggalkan kesan cukup dalam. Terlebih akhir-akhir ini berita mengenai keputusan sang raja tentang penerus tahta sudah menyebar hampir keseluruh dataran.

Ya, keluarga Navalaurence baru saja mendapatkan seorang penerus tahta. Tetapi tak ada pengumuman secara besar-besaran demi menghindari konflik yang akan ditimbulkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. Secara garis besar, tak ada yang tahu siapa pewaris tahta sesungguhnya.

Apakah seorang lelaki atau perempuan?

Tentu saja pertanyaan ini akan timbul tatkala sang raja dan pihak istana menutupi berita besar ini. Banyak desas-desus yang mengatakan jika penyembunyian identitas ini dilakukan karena raja malu jika pewaris tahtanya bukanlah seorang lelaki.

Namun apa yang sebenarnya terjadi di istana?

Tentu saja itu berbanding terbalik dengan kabar burung yang menyebar diseluruh tempat.

.
.
.
.

Langkah terburu berhamburan terdengar memekakan diberbagai lorong di istana. Beberapa dayang sibuk berlari, bersiap untuk menyiapkan sang permaisuri dan juga malaikat kecilnya untuk keluar menuju taman.

Sudah terhitung 45 hari sejak malaikat kecil itu tiba di dunia. Kedatangannya tentu saja membawa kebahagiaan mendalam bagi seluruh penghuni istana tak terkecuali pasangan raja dan ratu Navalaurence. Hal itu terbukti dari seberapa sering sang raja tersenyum senang dan membuat wajah lucu di depan malaikat kecilnya meski sejujurnya beberapa dayang ingin mengatakan jika sang malaikat kecil belum begitu mengerti dengan hal yang dilakukan sang raja. Ratu? Wanita cantik itu hanya tersenyum senang melihat betapa sang suami menyayangi malaikat kecil mereka.

Azalea Clementine de Navalaurence. Ya, seorang putri cantik dengan rambut pirang keemasan serta mata biru berliannya yang menjadi bukti bahwa darah sejati Navalaurence mengalir dinadinya. Mata biru itu bersinar tatkala terbuka setelah memejam selama beberapa jam beristirahat. Mata biru yang menjadi simbol dari kerajaan Navalaurence, Lily berlian biru.

Sang raja semakin sumbringah ketika tangan kecil sang putri seperti berusaha menggapainya. Gadis kecil yang manis tentu saja. Pria itu lantas memberikan jari telunjuknya, membiarkan sang putri menggenggamnya erat.

"Oh putri kecilku cukup kuat ternyata!" ucap raja Cornelius dengan wajah antusias.

Semua yang ada diruangan tersenyum. Tak pernah melihat raja seantusias ini selain ketika bersama sang ratu.

"Dia akan menjadi ratu yang hebat tentu saja!" tambahnya lagi dengan senyum bangga.

"Yang mulia anda mungkin akan membuatnya terkejut." peringat sang ratu tatkala sang raja tidak sengaja membesarkan volume suaranya.

Dan benar saja belum sempat satu menit terlewat, suara jerit tangis itu segera memenuhi ruangan bersamaan dengan tatapan panik dari sang raja dan ratu yang tentu saja sibuk menenangkan sang putri kecil.

Terus begitu hingga sang putri tumbuh cukup besar untuk mengerti jika ayahnya adalah orang paling berisik di istana setelah kepala pelayannya.