08. Gadis Pencemburu

900 131 9
                                    

A/n: Sesungguhnya aku masih baru dalam genre semacam ini, jadi aku benar-benar berharap akan ada masukan dan komentar dari kalian untuk improvisasi cerita ini.







- Azalea -







Sesaat setelah Axle dan Azalea mengumumkan hubungannya ke publik, Axle langsung memerintah Allein untuk menyiapkan kuda dan bersiap untuk menuju ke kerajaan Navalaurence.

Dan disinilah mereka berdua sekarang. Diruang tamu kerajaan sembari menunggu sang raja tiba.

Allein mengambil posisi tiga meter dibelakang Axle, pria itu memintanya untuk menjauh karena mungkin raja Cornelius akan mengamuk padanya juga jika tidak mengambil jarak.

"Ayahku! Astaga kenapa aku bisa lupa?! Dia sangat berbahaya jika menyangkut diriku, kau mungkin akan dipenggal tanpa peduli statusmu sebagai putra mahkota!" Axle masih ingat jelas erangan panik Azalea ketika dia mengatakan akan segera menemui ayahnya untuk membicarakan pertunangan mereka.

Bruk

Pintu besar itu menghantam tembok keras. Dari sana Axle bisa melihat tatapan tajam dari mata biru berlian yang sama dengan milik Azalea.

Axle sontak berdiri, menjaga sopan santun agar bisa mendapat nilai lebih dimata ayah sang 'kekasih'. Tapi bukannya sambutan hangat yang ia terima, justru hunusan pedang didekat lehernya lah yang menyambutnya.

.
.
.
.
.

Raja Cornelius yang mendengar bahwa putra mahkota itu sudah berada diruang tamu istana langsung melesat cepat menuju tempat 'penculik' anaknya. Mata biru berliannya bersinar tajam.

Dibelakang sang raja, Kayl dan Ferdinald terus berlari mengejar raja mereka. Keduanya khawatir jika akan ada pertumpahan darah nantinya. Terlebih lagi raja Cornelius masih menyimpan pedang disisi pinggangnya.

"Astaga kenapa kacau sekali!" Ferdinald yang sejujurnya sudah tidak sanggup terus memaksakan diri. Beberapa pelayan yang melihat ketiga orang itu begitu tergesa-gesa hanya bisa memandang ketiganya bingung.

Bruk

Raja Cornelius membuka pintu ruang tamu istana dengan keras, menyebabkan pintu tak bersalah itu menghantam tembok.

Sang raja yang mendapati keberadaan pangeran dihadapannya langsung menarik pedang dari pinggangnya kemudian menghunuskannya kearah leher sang pangeran.

"Katakan padaku apa yang kau lakukan pada putriku?!"

Raja Cornelius memandang Axle dengan sorot mata menbunuh. Sementara Ferdinald dan Kayl yang berhasil mengejar sang raja hanya bisa memandang keduanya terkejut -lebih tepatnya terkejut dengan tindakan sang raja.

Axle tak berniat bergerak menjauh dari pedang yang berkilau tajam itu, matanya hanya fokus memandang wajah raja Cornelius dengan tenang. Ia kemudian mengeluarkan surat dan sesuatu dari saku celananya.

Raja Cornelius terkejut dengan apa yang diperlihatkan pria itu, tangannya meraih benda tersebut. Dia tahu persis jika benda itu tidak bisa dirampas dari siapapun kecuali sang putri yang memberikannya dengan suka rela.

"Berikan suratnya padaku." Axle menuruti kemudian memberikan surat itu pada sang raja.

Dengan sebelah tangan Cornelius membuka surat itu. Sang raja tahu jika itu adalah tulisan sang putri meski baru membaca huruf awalnya.

AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang