A/n: Sesungguhnya aku masih baru dalam genre semacam ini, jadi aku benar-benar berharap akan ada masukan dan komentar dari kalian untuk improvisasi cerita ini.
- Azalea -
"Kamu marah padaku?" Azalea yang sedari memulai perjalanannya berangkat memuju Karsten hanya menatap keluar lantas melirik Axle dengan tatapan tidak minat.
"Tidak."
Axle melipat tangan didepan dada. Pernyataan gadis dihadapannya tentu saja terlihat sangat kontras dengan sikap yang ia tunjukkan pada pria itu. Oh bahkan lihatlah! Azalea bahkan terlihat berdecak dan memutar matanya sebal.
Axle menghela nafas, berusaha mengalah dengan keadaan yang ia sebabkan.
"Bukankah sikapmu terlalu jelas?"
"Apanya?"
"Kamu-" Axle menunjuk Azalea dari ujung rambut hingga ujung kaki. "marah padaku. Mungkin kamu sedang menyumpahiku di dalam hati."
Azalea membelalak menatap Axle atas tuduhannya yang tepat.
Oh apa sejelas itu?
Axle menyeringai kemudian mengambil sesuatu dari jasnya.
"Kenakan ini."
"Kenapa harus?"
"Berita pernikahan sudah tersebar."
"Lalu?"
"...."
"Ah! Kamu benar-benar ingin membuat ini terlihat nyata ya? Bahkan tak ada siapapun disini."
"Kenakan saja."
"Kamu benar-benar berbeda dibanding saat terluka. Kuharap kamu terluka tiap hari." bisik Azalea pelan.
"Aku bisa mendengarmu."
"Jika begitu, pura-puralah tuli."
"Jika aku tuli, mungkin kamu sudah jatuh ke jurang tak berdasar."
"Huh?! Sejak kapan kamu jadi begitu banyak bicara seperti ini?!"
Axle mengangkat bahunya acuh namun juga masih menatap pergerakkan Azalea yang kesulitan ketika mengenakan hadiah pemberian Axle. Bukan hanya itu, bahkan gadis itu terus menggerutu lantaran kata-kata Axle yang begitu kejam.
Padahal baru beberapa hari yang lalu rasanya mereka terlihat sangat dekat. Tapi, lihatlah sekarang betapa Axle dengan mudah membuat Azale mengrucutkan bibirnya karena kesal.
"Kemari." Azalea menoleh ketika Axle kembali membuka suaranya.
"Untuk apa?"
Axle tak menjawab lantas menarik tubuh gadis itu dan membawanya keatas pangkuan pria itu.
"Apa yang-"
"Bukankah kamu kesulitan?"
Mata Axle yang dingin menatap serius ke leher putih Azalea, tangannya fokus mengaitkan pengait kalung yang ia berikan sebagai hadiah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azalea
Fanfic⚠️ DON'T FORGET to Follow, Vote & Comment ⚠️ Azalea Clementine de Navalaurence dihadapkan pada situasi dimana dia harus menyetujui pernikahan kontrak yang ditawarkan oleh Putra Mahkota Kerajaan Karsten, Adrian Axle de Karsten. Azalea yang juga merup...