24. Kemungkinan

609 115 12
                                    

A/n: Sesungguhnya aku masih baru dalam genre semacam ini, jadi aku benar-benar berharap akan ada masukan dan komentar dari kalian untuk improvisasi cerita ini.

- Azalea -

Setelah perintah dari Axle mengenai kabar pernikahannya tersebar, beberapa petinggi di istana juga bangsawan yang melakukan pergerakkan perlawanan terlihat begitu terkejut, tak terkecuali sang ratu.

Meninggalkan rapat dengan tergesa, ratu segera menuju kamarnya untuk menemui Raven.

Dengan satu kali siulan dari bunyi pluit khusus, Raven muncul dengan sayap gelapnya.

Plak

Raven tak bergeming ketika satu tamparan keras menghantam wajah putih pucatnya.

Ratu terlihat begitu emosi dan tatapan matanya benar-benar terlihat tidak bersahabat. Dia benar-benar ingin membunuh seseorang untuk melampiaskan emosinya yang mengubun.

"Bukankah kau bilang dia terluka dan gadis itu terjatuh?! Lalu apa yang kudengar?! Mereka mengumumkan pernikahannya ke publik!!" Ratu mencecar Raven yang masih terlihat diam tak bersuara seakan memberikan kesempatan pada majikkannya untuk meluapkan segala rasa kesalnya.

"Apa kau setidak berguna itu?! Jika mereka menikah aku akan kehilangan segalanya, sialan!!" Ratu menghampiri meja kerjanya, memporak-porandakan segala hal yang ada diatas meja -membuat kamarnya yang selalu terlihat rapi menjadi berantakan layaknya kapal yang terkena badai.

"Katakan padanya-" Ratu yang sudah terengah menatap Raven tajam. Tampilannya terlihat kacau, rambutnya begitu berantakan karena sikap brutalnya.

"-Kita akan mempercepat rencana. Aku tak ingin usahaku selama empat belas tahun ini sia-sia."

"Baik yang mulia." dan setelah itu Raven kembali menghilang bersama dengan kepakan sayap hitamnya.

*****

"Apa belum ada kabar?" Yunaia terus berjalan sembari menggerutu.

Ia sudah menunggu selama dua hari mengenai berita tentang Axle yang terluka. Gadis itu juga menantikan berita buruk apa yang akan ia dapat dari Azalea, apakah gadis itu sudah mati dan ditemukan dalam keadaan sangat mengenaskan hingga orang-orang tidak bisa mengenalinya?

Huh! Kenapa menanti berita seperti itu saja terasa begitu lama. Bukankah papa nya sudah bilang hanya butuh waktu sebentar?!

"Apa si bodoh itu melarikan diri?!" Yunaia kembali bertanya yang dijawab gelengan tidak tahu dari para pelayannya.

"Ini terlalu lama!"

Brak

"Nona!" seorang pelayan mendobrak masuk dengan nafas terengah. Pelayan itu memegang sebuah surat kabar dan segera berjalan terburu mendekati sang nona.

"Apa ini?" tanya Yunaia tak suka lantaran sikap kurang ajar sang pelayan.

"Maafkan ketidak sopanan saya. Tapi saya pikir nona harus tahu tentang ini."

Yunaia segera merampas surat kabar dari tangan si pelayan dan membukanya dengan tidak sabaran.

Sebuah tulisan bercetak tebal terpampang nyata dihadapan gadis berambut ikal coklat itu.

Resmi! Putra Mahkota Adrian Axle de Karsten Akan Segera Menikahi Putri Mahkota Azalea Clementine de Navalaurence

"Tanggal pernikahan akan diputuskan segera." bisik Yunaia lantas ia remuk surat kabar itu dengan geram.

AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang