= Gengsi ; 08 =

139 12 1
                                    

—Na💛

From YelloWorld.

...

Rara mengaduk mie ayamnya, lantas melahapnya dengan cepat. Fani yang duduk di seberangnya menatap Rara tak percaya.

"Lo kelaparan, atau kesurupan?"

Rara mendongak, gadis itu menyeruput habis mie-nya. Lantas berdecak sambil terus mengunyah.

"Apa hubungannya sama kesurupan?"

"Gak tau, mau nyama-nyamain aja. Kan lo temennya setan."

"Eh temen gue udah berani, ya?" Rara tersenyum tajam pada Fani, membuat Fani terkekeh geli.

"Maaf elah, becanda doang. Lo sih makannya kayak orang kesurupan aja." Fani terkekeh, lantas meminum cola yang tadi ia beli.

Rara berdecih. Gadis itu kembali memakan sisa-sia mie ayamnya. Ia sedang kelaparan, tadi pagi tak sempat sarapan.

"Oya Fan," Rara mendongak, menatap Fani serius. Fani hanya berdehem, sambil sibuk memainkan hape-nya.

"Kalo kita diliatin cowok mulu... terus cowok itu senyum misterius gitu, artinya apa?"

"Eh, apa?" Fani ikut mendongak, menatap Rara tepat di matanya. Rara agak canggung, gadis itu memainkan rambut bawahnya, sambil menahan diri untuk tidak salting.

"Gitu deh, Fan. Gue gak ngerti." Rara berdecak sok kesal, lalu meraih gelas minumannya dan menyedotnya hingga habis.

"Ck, bego. Artinya dia naksir lo, susah banget, sih?" Fani tak banyak peduli, gadis itu kembali menunduk dan fokus pada hape-nya.

Rara terdiam. Rasa minuman yang manis mendadak jadi hambar.

Tunggu, apa?

Arga... naksir dia?

Gak mungkin!

🌻🌻🌻

Bel pulang sekolah berbunyi. Semua murid bahagia. Saking bahagianya, sebagian dari mereka bernyanyi-nyanyi gila saat keluar kelas masing-masing. Termasuk kelas Rara.

"OOO SENANGNYA DALAM HATI!"

"OY!"

"KALAU BERISTRI DUA!"

"O– eh apa kaitannya?"

Rara terkekeh geli. Apalagi melihat Fani yang juga ikut-ikutan berteriak gila.

Kelas ini selalu bisa membuat Rara tersenyum. Dia sangat senang, telah berada di kelas ini.

"Pulang duluan ya, guys!" Seru Rara sambil tersenyum manis.

"Yoi, Ra!"

"Baik-baik dijalan, Ra!"

"Babay bebeb-gue!"

"Jaga hati lo, Ra. Soalnya gue gak mau orang lain ngambil hati lo!"

"Kalo dah nyampe rumah kabarin gue, sayang!"

"Hati-hati cantiknya di curi orang!"

Rara tertawa geli. "Apa sih kalian? Dah kalian juga buruan pulang, istirahat."

"Perhatian bener bebeb gue."

"Aduh neng, hati abang lemah."

"Gue jadi baper, neng."

"Udah udah, gak usah gangguin Rara!" Fani mendengus, lalu segera menghampiri Rara.

"Mau pulang bareng?" Fani memperbaiki anak rambut, sambil sibuk mengenakan tas-nya.

Rara berpikir sesaat. "Boleh. Abang gue kayaknya juga gak bisa jemput."

Wajah Fani merekah, ia segera menggandeng tangan Rara.

"Ih apa sih main gandeng-gandeng aja," gerutu Rara.

Fani hanya terkekeh. Gadis itu menggenggam tangan Rara halus.

"Mau mampir dulu? Gue tau tempat nongkrong kece abis, deh."

🌻🌻🌻

"Ga, lo ikut ke tempat biasa kan?"

Arga mendongak, menatap Hito yang berdiri tak jauh darinya.

"Liat aja nanti." Jawab Arga tak minat. Cowok meraih barang-barangnya, lantas bangkit.

"Kemana lo?" Erza menatap punggung Arga yang makin menjauh itu.

"Pulang."

Hito mendadak batuk. Matt yang sedang mencari pokemon tiba-tiba kehilangan pokemon-nya karena kaget. Erza yang sedang menguyah permen, tiba-tiba langsung menelan permen itu tanpa di kunyah. Igo yang tadinya sibuk menggoda cewek-cewek yang melewatinya juga ikut kaget hingga latah. Bahkan, Reno yang paling kalem dari mereka semua pun juga ikut kaget sambil mengumpat pelan.

Arga yang menyadari teman-temannya itu tengah menatap Arga kaget, langsung mendengus pelan.

"Kena––"

"WOI ASTAGA SEJAK KAPAN LO TOBAT KAYAK GINI? BIASANYA AJA KELUYURAN!" Hito histeris dengan drama-nya.

"ASTAGHFIRULLAH MASYA ALLAH SUBHANALLAH LO SEHAT, GA?" Igo tiba-tiba menggebrak meja yang berada di sampingnya, membuat Reno yang tengah duduk lagi-lagi kaget dan mengumpat pelan.

"ARGA ANGKASA, PULANG? WHAT?" Matt tiba-tiba bertingkah seperti perempuan, membuat Arga refleks mual.

"Gue bangga lo udah tobat sedikit demi sedikit, Ga." Reno memberi tanggapan berbeda dari yang lain.

"HE, SEJAK KAPAN LO PUNYA RUMAH?"

Hening.

Itu tadi teriakan tak waras Erza.

Arga refleks mengumpat. Cowok itu mendekat pada Erza, lalu menaboknya keras.

"GUE PUNYA RUMAH, WOY!" Seru cowok itu kesal.

"Ck, udah-udah. Abis ini kita ke tempat biasa. Ga, lo ikut kagak?" Reno menenangkan semuanya, sambil berusaha membungkam mulut Erza yang lagi-lagi ingin mengeluarkan kata-kata tidak pentingnya.

"Ck, iya-iya. Gue ikut, tapi agak telat dikit."

"Oke." Jawab Reno kalem. Cowok itu berdiri, lantas berjalan meninggalkan teman-temannya.

"Lah lo mau kemana?" Tanya Matt yang sedari tadi memperhatikan Reno.

"Gue nganter Clara pulang dulu." Jawab Reno tanpa menoleh.

"Buset, bucin-nya kumat." Erza berdecih. Dan tiba-tiba cowok itu langsung mendapatkan tabokan spesial dari Arga.

...

<3

Ada yang mau jadi pacar Erza, gak? Kasian dia gak laku-laku.

—Na💛

GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang