= Gengsi ; 11 =

119 12 0
                                    

÷ Budayakan follow sebelum baca! ÷
÷ Voment kalo udah selese baca, ya! ÷
💕 LopLop 💕

...


"E––elo?"

Sosok itu tersenyum. "Kenapa? Kaget?"

"Kenapa lo bisa disini? Bukannya lo––"

"Udah, diem. Masuk aja dulu. Lo hampir telat, kan?"

Rara terdiam seribu bahasa. Gadis itu menatap sosok didepannya tidak percaya.

"Heh, malah melamun. Buruan masuk!"

Rara tersadar. Gadis itu mau tak mau masuk kedalam mobil didepannya ini. Sambil memikirkan beribu-ribu pertanyaan dalam pikirannya.

Setelah merasa Rara duduk dengan nyaman, sosok itu mulai melajukan mobilnya.

"Hm, jadi? Lo mau nanya apa?"

"Lo kenapa bisa disini?"

"Karena gue mau disini."

Rara berdecak. Sosok disampingnya ini memang sama saja! Tak pernah berubah!

"Gue nanya serius, Rifal Perchi."

Rifal Perchi—cowok yang kini tengah mengantarkan Rara pergi sekolah—itu tertawa. Membuat Rara tak habis pikir dengan cowok disampingnya ini.

"Kampus gue lagi libur, Ra. Jadi, gue mutusin buat habisin liburan ini di tanah kelahiran gue, Indonesia." Tutur Rifal, sambil sesekali menatap Rara.

"Emang liburannya berapa lama?"

"1 bulan, lumayan lah."

Rara hanya mengangguk. Jujur saja, gadis itu sangat canggung. Setelah sekian lama mereka tidak bertemu, hari ini mereka malah satu mobil? Berdua? Tanpa disengaja?

Lagi-lagi, Rara menyalahkan Rama. Gara-gara cowok itu, ia harus satu mobil dengan orang yang dulu sempat menjadi alasannya untuk berubah.

🌻🌻🌻

"Lo sekolah disini, kan?"

Rara menatap bangunan sekolahnya. Gadis itu mengangguk, lantas menatap Rifal.

"Tau darimana lo gue pindah kesini?"

"Kan elo yang cerita."

Rara terdiam, membenarkan perkataan Rifal. Gadis itu menatap Rifal sejenak, begitu pula Rifal. Mereka beradu tatap, seakan membius diri mereka masing-masing dengan tatapan itu.

Rara buru-buru menghentikan kontak matanya dengan Rifal. Gadis itu menunduk, "makasih udah mau nganter gue."

Rifal ikut tersadar. "Ah, iya sama-sama. Lain kali, kalo mau nebeng bilang gue aja. Selama gue masih disini, nomor gue masih sama kok."

Rara tersenyum singkat, "iya, makasih."

Gadis itu menutup pintu mobil, lantas segera berjalan meninggalkan mobil cowok itu.

Rifal yang masih merasa terbius oleh tatapan Rara, masih berdiam diri disana. Wajah gadis itu masih sama. Bentuk wajahnya, matanya, hidungnya, bahkan bibirnya. Semuanya masih sama.

Ah, ia jadi rindu pada Rara, juga pada masa lalunya.

🌻🌻🌻

GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang