= Gengsi ; 21 =

41 3 0
                                    

Gengsi kemungkinan bakal panjang part-nya.
Gakpapa, yah?

...

"Nih, pakai."

Arga menyodorkan sebuah helm pada Rara. Rara meraih helm itu, lalu mengernyit bingung.

"Perasaan tadi pagi lo gak bawa helm lebih, ini dapat darimana?" Tanyanya. Rara mendongak, menatap wajah Arga penuh selidik.

"Lo nyuri?"

"Eh, enak aja! Gue minjem! Kenapa? Gak suka? Yaudah gue balikin." Ucap Arga sambil berusaha mengambil kembali helm itu, tapi Rara lebih dahulu menahan.

"Gue cuma nanya. Lo sensian banget, sih." Gerutu Rara sambil memakai helm itu ke kepalanya. Cewek itu berusaha memakai pengaman yang ada dihelm itu, tapi entah kenapa sangat sulit.

"Ck, ini kenapa gak mau masuk sih?" Gerutu Rara sebal, sambil terus berusaha memakai pengaman itu. Arga yang sudah bersiap hendak menaiki motornya, mendadak terhenti karena mendengar gerutuan kecil gadis itu. Arga menghela nafas, kembali turun dan mendekat pada Rara.

Tangan Arga terulur. Rara yang menyadari hal itu refleks mendongak. Jantungnya berdegup kencang saat melihat wajah Arga dengan jarak sedekat ini. Rara menelan salivanya susah payah, berusaha mengalihkan wajah dari Arga. Membiarkan cowok itu berusaha memasang pengaman helm itu untuk Rara.

Klik!

"Gini aja lo gak bisa," ucap Arga. Cowok itu berbalik, kembali menaiki motornya.

Rara yang melihat itu mendengus kesal. Lalu segera ikut menaiki motor Arga.

Menyisakan degup jantung Rara yang tak karuan.

🌻🌻🌻

"Tadi itu namanya Rifal?"

Rara menoleh, menatap Arga melalui spion. Sedangkan Arga tidak berniat melirik cewek itu sama sekali. Ia memilih fokus mengendarai motornya.

Rara mengulum bibir kedalam, ragu-ragu mengangguk. "H–hm," gumamnya pelan.

Arga refleks melirik Rara lewat spion. Cowok itu dapat melihat jelas wajah gugup Rara. Arga menghela nafas, kembali melanjutkan obrolannya.

"Beneran mantan lo?"

Samar-samar, Arga mendengar Rara kembali bergumam, mengiyakan.

Arga mendadak terkekeh, "ternyata lo naksir yang begituan,"

Rara mendelik, mencondongkan tubuhnya kedepan. "Ngomong apa lo?" Tanyanya sarkas.

Arga mengangkat bahu, "omongan gue gak bisa di-repeat,"

"Apasih lo, sok inggris."

Arga terkekeh kecil. Entah kenapa, cowok itu merasa nyaman bisa bercanda dengan Rara begini. Seumur hidup bertemu dengan cewek yang berbeda-beda sikapnya, hanya sekarang cowok itu merasa bahagia bisa dekat dengan Rara.

Setelah pembicaraan singkat itu, Arga maupun Rara memilih untuk diam, membiarkan mereka larut dalam perasaan masing-masing.

🌻🌻🌻

"Makasih Ga,"

Rara menyodorkan helm yang tadi ia pakai kepada Arga. Arga segera meraihnya, meletakkannya diatas paha dengan lengannya yang menahan agar tidak jatuh. Cowok itu menatap Rara, sedangkan yang ditatap hanya menunduk.

GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang