= Gengsi ; 10 =

130 12 3
                                    

÷ Budayakan follow sebelum baca! ÷
÷ Voment kalo udah selese baca, ya! ÷
💕 LopLop 💕

...


"Udah selese, ngomongin setan nya?" Tanya Arga penuh penekanan pada kata setan.

Rara hanya diam, tak berani menyahut. Sedangkan Fani sudah pergi, berpura-pura hendak ke toilet.

"Dasar bego, masa orang seganteng gue lo kata setan? Bisa bedain setan sama gue gak sih?" Arga berdecak, menatap Rara kesal.

Rara yang dikatain bego oleh Arga pun terpancing. Ia balas menatap Arga sengit. "Gak, gue gak bisa bedain lo sama setan. Soalnya sikap lo persis kek setan."

"Apa lo bilang?" Arga menatap Rara tepat pada netra coklat milik gadis itu.

"Apa? Jangan lo sangka gue gak berani ya sama lo." Desis Rara.

Arga kembali berdecak. Cowok itu menatap sekitar, lantas kembali menatap Rara.

"Lo kayak gitu lagi, bisa dipastikan lo dalam masalah."

"Dalam masalah? Hello! Masalah gue itu ya elo, Arga Angkasa!"

Arga kembali bungkam. Baru pertama kali, ada gadis yang berani menantang seorang Arga Angkasa. Memang, sejak pertama kali ia dan Rara bertemu di gerbang sekolah, gadis itu telah memancarkan suatu hal yang berbeda dari gadis lainnya. Itulah yang membuat seorang Arga penasaran pada cewek didepannya ini.

"Kenapa diam? Cih, gak punya bahan debatan lagi ya lo?"

Arga tersenyum miring, "besok, gue tunggu di taman belakang sekolah."

Rara mendelik, "buat apa gue nurutin kemauan lo?"

"Kalo gak mau, gue cium lo sekarang, didepan semua orang."

Rara mendadak diam. Tanpa ia sadari tangannya bergerak memegang bibirnya sendiri. Membayangkan dirinya dicium Arga di kafe ini, membuat dirinya merinding.

"Dasar, main curang."

Arga tersenyum tipis, "gue tunggu waktu istirahat makan siang."

Sebelum Rara kembali membuka suara, cowok itu langsung berbalik, meninggalkan meja Rara lalu segera bergabung dengan gengnya kembali.

Membuat Rara harus menelan bulat-bulat kekesalannya.

🌻🌻🌻


"Ngomong apa tadi lo sama Ka Arga?" Tanya Fani, sambil sesekali melirik Arga yang tengah menatap Rara sambil tersenyum miring.

Rara melirik Arga sekilas, lalu berdecih. "Sinting."

Fani melotot, "lo ngatain Ka Arga sinting?"

"Bahkan dia gak pantes disebut pake embel-embel kak." Ucap Rara, sambil terkekeh meremehkan.

Ya, gadis cantik itu masih kesal terhadap Arga, cowok yang berani-beraninya menantang seorang Tamara Alizka.

Fani menatap Rara dan Arga bergantian, gadis itupun menggeleng tak paham.

"Yaudah, ayo pulang. Panas disini, ada setan soalnya." Ucap Rara agak keras, sengaja. Gadis itu meraih tasnya, lantas berjalan dengan langkah tegas, meninggalkan Fani didalam kafe sendirian.

"Jadi ini ceritanya gue yang disuruh bayarin?" Fani menatap kepergian Rara, lantas berdecak kesal.

"Tamara sialan!"

🌻🌻🌻

Pagi telah tiba.

Hari ini, Rama tidak bisa mengantarkan Rara pergi ke sekolah. Cowok itu sudah janji pada pacarnya, Thia, untuk menjemput gadis itu hari ini.

"Abang sialan. Masa pacar lebih dipentingin daripada gue? Gila!"

Ya, begitulah isi hati Rara sekarang.

Gadis itu segera bersiap. Ia harus pergi sekolah, mau tidak mau. Orang tuanya pun tidak ada dirumah. Sebab itulah seorang Tamara harus mandiri.

Setelah selesai bersiap, Rara segera mencari kontak Fani, lantas segera mengirim chat untuk sahabat laknatnya itu. Satu-satunya yang bisa di minta tebengan saat ini hanyalah Fani.

FaniBego!🔥💜

Lo dimana nyet?

Tanpa menunggu lama, chat nya segera dibalas oleh Fani.

FaniBego!🔥💜

Santai napa?
Gak usah ngegas

Iya maap.
Lo dimana, Fani syg?

Jijik sebenernya, tp mksh.
Gue emng kesygn semua org.

Jawab aja pertanyaan
gue napa?

Iya iya
Gue udah disekolah, np?

Dsr ikan teri!
Gue mau nebeng, nyet!

Semua hewan ae lo absen
Ya mana gue tau lo mau
nebeng, curut!

Ck, trs gue gmn skrg?

Nebeng Ka Arga lah

Amit-amit gue boncengan
sama anak sinting.

Itu mulut dijaga np?

Maap.

Yauda sih, naik gojek aja

Gmpng lo ngomong

Y ms gue balik, trs jmpt lo?

Au ah.

Dih ngmbk si kanjeng.

Rara segera memasukkan hapenya kedalam saku seragam. Gadis itu memutuskan untuk naik angkot. Bodo amat desak-desakkan, yang penting ia sampai sekolah dengan selamat.

🌻🌻🌻

Rara menatap jalanan. Sejak tadi ia menunggu angkot, tapi tidak ada.

Apa kalo pagi-pagi emang gak ada angkot, ya?

Rara menatap jam tangannya. Ia sudah hampir terlambat. Ojek saja tidak ada di sekitar sini. Mesan ojek online? Lah tambah telat!

Rara berdecak, sambil sesekali menendang kerikil karena kesal.

Sampai akhirnya, sebuah mobil berhenti tepat didepan Rara. Gadis itu mendongak, menatap mobil itu heran. Ia celingak-celinguk, berpikir bahwa orang ini salah orang. Tapi, tidak ada siapa-siapa disekitar situ kecuali dirinya.

Kaca mobil perlahan turun. Rara sudah menyiapkan diri, takut jika mobil ini adalah mobil penculik.

Tepat saat gadis itu sudah ingin menonjok orang didalam mobil itu, gerakan tangannya langsung terhenti.

"E––elo?"

...

HAYOLO ITU SIAPA?

AYO TEBAK! TEBAK TEBAK TEBAK!

Vomentnya sayang.
Gak voment?
Besok diputusin pacar.
Yang jomblo?
Gak dapat jodoh seumur hidup!
Mampus!

GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang