...
Setelah menyerahkan tugas laporan gue hari ini, gue langsung cabut nyamperin kak Daniel dan temen-temen nya yang udah dimobil.
"Hai kakak-kakak ganteng" sapa gue dengan manis dan modus, hiyaa
"Eh ada dek Sajeon" kata Kak Guanlin
"Sajeon tumben ikut" kata kak Jihoon
"Gue mau ikut jalan-jalan juga kali kak" jawab gue
Lalu setelah itu gas ditancapkan menuju suatu tempat. Selama perjalanan kita berlima nyanyi-nyanyi ga jelas, rebutan makanan, main TOD, ngeprank orang di medsos dan banyak lagi. Hingga tak terasa kita sampai di sebuah.. pedesaan?
"Lah kok ke desa? Katanya mau ke gunung? Gunung disana tu" kata gue sambil nunjuk kearah gunung yang ada diarah barat.
"Kita muncak ke bukit, bukan muncak ke gunung. Setelah tau Lo mau ikut, kita merubah rencana buat pergi muncak dan kemping dibukit bukan digunung" kata kak Minhyun
"Loh kenapa?" Tanya gue
"Gunung terlalu berbahaya buat Lo, ntar Lo kenapa-kenapa gue yang susah" kata kak Daniel. Iya tau gue ini nyusahin_-
Lalu setelah itu gue diem aja sambil sesekali mengecek hp gue yang ada chat masuk dari beberapa temen kampus gue.
Tak lama setelah nya mobil kak Daniel berhenti didepan sebuah pendopo tua dan reot. Disebelah pendopo itu ada sebuah pohon dengan ayunan sederhana, hanya kayu yang digantung oleh tali tambang.
Kita berlima Langsung turun dari mobil, karna gue bete sama kak Daniel yang merubah rencana tentang muncak ke gunung jadi muncak kebukit jadinya gue main ayunan aja bukan bantu-bantu ngangkut barang-barang keluar mobil untuk dipakai kemping nanti malam.
Gue terus berayun-ayun diayunan, lalu tiba-tiba kak Jihoon memberhentikan ayunannya, seketika gue menatap nya sebal.
"Gantian" katanya
"Ga mau ih!" Kata gue
"Gantian Sajeonnnn" rengek nya kaya bocah. Dengan terpaksa gue iyain terus bangkit dari ayunan."ayunin dongggg" pinta nya.
Gue menghela nafas kesal lalu memutar bola mata malas, tapi ujung-ujungnya gue bantu kak Jihoon buat dorong ayunannya.
Begitu gue ayunin ayunannya beberapa kali gue pun langsung kabur ninggalin dia dan duduk disebelah kak Guanlin yang lagi nyiapin Kayu bakar buat api unggun ntar malem.
Dari sini gue liat kak Daniel sama kak Minhyun lagi bangun tenda. Mereka bekerja keras dalam membangun nya. Tenda nya cuma ada 2?
"Kak" gue panggil kak Guanlin
"Paan?" Saut kak Guanlin
"Tenda cuma 2?"
"Iya, ntar Lo setenda sama Daniel"
"Oh gitu"
"Ish! Lo maen tinggalin gue aja!" Tiba-tiba kak Jihoon datang sambil menyerobot mengambil tempat diantara gue dan kak Guanlin.
"Kenapa si?" Tanya gue
"Gue ketemu setan! Mukanya rata, baju nya merah, rambutnya hitam panjang banget, udah gitu pake mahkota pula. Serem. Terus tiba-tiba muka dia juga bisa berubah jadi terkelupas gitu" kata kak Jihoon.
"Wah Lo ketemu Ratu Merah tuh" kata kak Guanlin
"Ratu merah? Siapa si?" Tanya kak Jihoon lagi
"Ratu merah itu penunggu bukit ini" jelas kak Minhyun yang baru selesai bikin tenda terus gabung duduk sama kita.
"Lah kok dia ganggu gue?" Tanya Jihoon
"Lo abis gangguin Sajeon ya? Si Ratu Merah biasa nya itu ngejaga cewek-cewek dari cowok. Biasanya sih supaya cewek-cewek ga tersesat disini atau terluka atau diapa-apain sama cowok" jelas Kak Guanlin
"Iya tuh kak. Dia tadi ngusir gue pas gue main ayunan" kata gue
"Pantesan, Ratu Merah kadang ga suka ada cowok yang berayun di ayunan itu. Ayunan itu kan tempat yang biasa nya dia dudukin" jelas kak Guanlin
"SIANJIR, serem banget sih ceritanya" kata kak Jihoon sambil ketakutan dan melihat sekeliling.
"Makanya, jangan sembarang berbuat kalau ditempat orang. Bisa-bisa kena bahaya, bahkan mati" kata Kak Daniel yang tiba-tiba ikut gabung mengobrol. Ikutan aja Lo kak_- gue masih sebel sama dia yang nipu gue_-
"Udah udah, lagian si Ratu Merah ga akan ganggu kita lagi kok kalau kitanya datang kesini baik-baik" kata kak Minhyun. Gue sih nyimak aja ya, seru gitu denger cerita horor tentang penunggu-penunggu tempat gitu.
"Tapi gue takut!" Kata kak Jihoon yang sempet-sempetnya meluk lengan gue, mau sekalian modus nih kak Jihoon_-
"Eh gosah Pegang-pegang!" Seru kak Daniel sambil lempar baru kerikil ke arah kak Jihoon, spontan kak Jihoon melepas pelukan tangannya dari lengan gue.
"Maap, gue takut nih. Mau balik aja" rengek kak Jihoon, penakut amat si?
"Alah satu dua Lo sama Daehwi, diajak ketempat beginian aja langsung minta pulang. Cemen banget" kata kak Daniel
"Eh maap ya, walaupun gue takut gue ini lebih berotot dari si Dewi!" Kak Jihoon melakukan pembelaan diri.
"Iya iya, terserah" kata kak Guanlin, lalu dalam satu sentilan jidat dari kak Guanlin, kak Jihoon Langsung terjungkal kebelakang."alah gitu aja lemah, ngaku-ngaku berotot" kata kak Guanlin lagi sambil sedikit tertawa mengejek.
...
Malam hari tiba, gue keluar dari tenda untuk bergabung dengan kakak-kakak ganteng yang udah duduk manis didepan api unggun, gue mengambil tempat duduk diantara kak Minhyun dan kak Guanlin. Dan si kak Daniel natap gue datar.
Kebetulan kak Minhyun lagi ngebakar marshmellow gitu, kek nya enak deh, mau coba.
"Mau?" Syukur Alhamdulillah kak Minhyun mau nawarin marshmellow yang baru aja dia bakar. Gue tersenyum lalu menyambar marshmellow yang ditusuk lidi sate tersebut. Dalam satu lidi terdapat 3 marshmellow. marshmellow pertama dimakan gue, kedua disambar kak Jihoon dan yang ketiga mau dimakan gue lagi tapi disambar kak Guanlin duluan_-
"Kak Guanlin nyebelin!" Seru gue sambil mempoutkan bibir gue bete.
"Hadeuh gitu doang ngambek" kata kak Guanlin
"Bukannya gitu! Tapi--"
"AKH! ANJINK SYALAND LEHER GUE BARUSAN KEK ADA YANG NYEKIK!" Teriakan Kak Guanlin yang tiba-tiba membuat gue berhenti berbicara.
"Eh Lo gapapa kak?" Gue langsung khawatir dong
"Kualat Lo mau dicekek sama si Ratu Merah!" Kata kak Jihoon
"Makanya, jangan gegabah dalam mengambil tindakan" nasehat kak Minhyun.
"Ada-ada aja Lo, ga memetik pelajaran dari kejadian Jihoon tadi siang" kata kak Daniel.
"Anjer, sumpah leher gue tadi panas bat pas nelen marshmellow nya. Parah banget sih ini mah setannya gangguin gue" kata kak Guanlin yang ngeliat keadaan sekitar.
Gue jadi merinding sendiri anjir.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother?HOT!-Kang Daniel-
FanfikceYANG PUNYA KAKAK COWOK, SKIP AJA! GA BOLEH DIBACA, NTAR GELII