.
.
.Gue menatap Mas Daniel dan cewek bernama Nayoung mengobrol ga jauh dari tempat gue duduk sambil makan ice Cream. Mereka bahas apa si?
Nayoung Nayoung itu kaya kesel banget sama Mas Daniel, itu siapanya Mas Daniel ya?
Lalu setelah obrolan panjang mereka, Nayoung pergi meninggalkan Mas Daniel.
Mas Daniel pun menghampiri gue kembali setelah mereka mengobrol panjang lebar.
"Itu siapa?" Tanya gue ke Mas Daniel.
"Temen aku, dia marah karna aku ga Dateng pas kerja kelompok"
"Oh, apa kerja kelompok nya hari ini?"
"Bukan kok, itu seminggu lalu"
"Pas aku dirawat dirumah sakit?"
"Ah itu--"
"Maaf ya mas, aku nyusahin kamu sampe kamu kena marah temen kamu karna ga ikut kerja kelompok"
"Jeon, bukan salah kamu kok"
"Mas, kamu ga perlu prioritasin aku, aku ga masalah kalau kamu lebih prioritasin tugas kuliah kamu"
"Engga jeon engga, aku sayang kamu dan kamu satu-satunya prioritas aku"
"Mas, aku ga mau nyusahin kamu. Lain kali kalau ada tugas kuliah lagi, kamu bisa dahuluin tugas kuliah ketimbang aku"
"Aku ga bisa begitu jeon, aku ga bisa. Dimata aku kamu jauh lebih penting ketimbang tugas bodoh itu, toh tugas-tugas itu ga berpengaruh besar terhadap masa depan aku"
"Ya ampun mas, nilai dari tugas kamu bisa menentukan kualitas kamu"
"Jeon, cuma kamu yang bisa menentukan kualitas aku. Kamu kan istri aku"
Seketika gue blushing, apaan banget coba suami gue. Masa kerdus banget gini, makin sayang tau ga.
...
Mas Daniel, gue, mamah dan Papah mertua gue makan malam bersama, kami tertawa karna cerita masa kecil Mas Daniel.
"Daniel dulu sering banget ngompol dicelana kalau lagi gugup" Kata Mamah mertua.
Seketika semuanya tertawa dan Mas Daniel malu akan cerita tersebut, gapapa lagi mas, lagian udah jadi suami ini.
"Daniel suka banget makan coklat dan permen karet, makanya dulu dia tuh gendut" kata papah mertua.
"Ah papah buka kartu aja" protes Mas Daniel.
"Loh, emang salah kalau ceritain masa kecil kamu ke sajeon?" Kata Mamah mertua.
"Ga salah tapi yang bener aja dong ceritanya, masa cerita negatif semua, positifnya ga ada" kata Mas Daniel.
"Ada positif nya kok Niel, positifnya pas kamu muncul dirahim mamah kamu" kata papah mertua.
Kok gue jadi canggung ya kalau bahas rahim dan kata 'positif'. Ini mereka ga mungkin minta cucu kan ke gue?
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother?HOT!-Kang Daniel-
FanfictionYANG PUNYA KAKAK COWOK, SKIP AJA! GA BOLEH DIBACA, NTAR GELII