...
"Tolong.. tolong.. tolong..." Badan gue udah lemes banget, udah berjam-jam gue tersesat dihutan. Tapi ini ga ada yang nyariin gue kah?
Lalu seketika gue teringat sama si Ratu Merah, katanya kan dia ga akan bikin anak cewek tersesat atau terluka disini. Cuma ini apa? Buktinya gue malah tersesat lalu terluka ditengah hutan begini.
"Sebel! Mitos kaya gitu aja gue percaya! Ga guna banget sih tuh mitos!" Gerutu gue sambil ngelempar beberapa batu ke sembarang arah.
Kini, gue jadi takut sekaligus kesel. Takut gue ga nemuin jalan keluar dari sini dan kesel sama si Ratu Merah yang cuma mitos belaka bukit ini.
"Mana coba buktiin mitos kalau Ratu Merah ga biarin anak cewek tersesat dan terluka! Lah ini?! Jauh banget sama mitos tentang Ratu Merah. Ah wajar sih, kan cuma mitos" oke gue teriak-teriak begini kek orang gila.
Kewarasan gue kayanya mulai berkurang deh. Gue juga tiba-tiba jadi kangen kak Daniel deh. Gue pengen banget begitu ketemu dia, gue peluk dia erat sambil bilang 'gue takut gue kehilangan diri gue dan lo' gitu:(
Tapi, bisa ga ya. Gue takut harus menunggu bertahun-tahun demi hal itu bisa terwujud:(
"Tolong.. tolong.." ya udah gue kembali pasrah dan berteriak pelan sambil melempar batu ke sembarang arah.
Gue berharap ada seseorang yang menemukan gue disini. Menemukan gue yang mungkin hampir mati tapi untungnya selamat pas masuk rumah sakit nanti.
Gue juga mulai laper si. Tapi mau makan apa? Daun? Kek kambing ntar. Gue juga belum mandi, ga bawa handphone pula. Kalau bawa handphone kan mending, bisa selfie gitu atau main game sambil nunggu diselamatin.
Dan plis ya ga mungkin ada sinyal disini. Ya kali gue minta tolong kak Daniel nyari gue dihutan dengan cara chat dia atau nelfon dia. Itu ga mungkin! Paling gue bawa handphone buat ngambil selfie sebagai kenang-kenangan gue tersesat dihutan atau sebagai foto terakhir gue hidup lalu fotonya dipajang dibuku Yasin:)
Hahaha gue terlalu jauh berfikir hingga tak sadar kalau gue mulai hilang kesadaran alias pengen pingsan.
Lalu dalam hitungan tangan gue langsung menutup mata. Good bye dunia:)
...
Gue membuka mata, seketika gue berada disebuah tempat dimana sekeliling gue itu semua benda berwarna putih semua. Pohon warna nya putih, kupu-kupu warnanya putih, bahkan gaun yang gue pake pun putih.
"Apa yang kamu lakukan disini" tiba-tiba seorang cewek dengan sayap putih menghampiri gue. Wajahnya begitu bercahaya jadi gue xylau melihat nya hingga tak sanggup melihat.
"Kamu siapa?" Gue nanya balik
"Aku penjaga dunia ini. Apa urusan kamu datang kesini sajeon?"
"Kamu tau nama aku?"
"Tentu. Aku tahu semua nama Manusia yang ada di bumi, termasuk kamu. Dan nama kamu tidak ada didaftar calon penghuni tempat ini"
"Maksud kamu?"
"Kamu salah tempat. Untuk apa kamu datang kesini disaat nama kamu belum tertulis didaftar calon penghuni tempat ini? Kembali lah sana. Tempat mu bukan disini"
"Tapi aku suka disini. Disini begitu indah. Boleh kah aku menikmati nya sebentar lagi saja?"
"Tidak! Kembali lah secepatnya. Daniel, kakak mu itu sudah menunggu mu kembali. Tidak baik jika kamu berlama-lama disini"
"Tapi aku--"
"Sajeon!! Sajeon!!"
"Dengar itu? Kakakmu memanggil mu kembali. Cepat lah kembali ke asal mu, jangan terbuai oleh tempat ini. Jika mau kamu bisa tinggal disini selama nya dan kamu tidak akan pernah kembali ke bumi dan bertemu keluarga mu lagi"
"Engga! Aku mau ketemu keluarga ku! Baiklah, aku akan pergi dari sini. Namun aku pinta satu permintaan"
"Apa?"
"Buat aku ingat dengan tempat ini. Jangan sampai tempat ini ku lupakan nanti setelah aku kembali ke bumi"
"Tidak bisa! Ingatan mu tentang tempat ini akan otomatis menghilang begitu kamu kembali kedalam jiwa mu"
"Yahhh, padahal tempat ini akan menjadi tempat terindah yang akan aku tunggu-tunggu nantinya"
"Iya terserah saja. Cepat lah kembali sana. Selamat tinggal Sajeon"
"Sajeon!! Sajeon!!"
...
"Sajeon, sajeon" panggilan nama itu membuat gue membuka mata seketika. Badan ini rasanya lemes banget. Nafas pun terasa berat.
Setelah membuka mata sepenuhnya gue tersadar bahwa gue berada disebuah ruangan, ruangan rawat inap rumah sakit.
Begitu gue membuka mata, kak daniel lah yang pertama gue lihat. Ekspresi bahagia seketika menyelimuti wajahnya.
"Syukurlah" ucapnya sambil memeluk gue yang masih terbaring lemah. Gue pun ikut tersenyum setelah nya, mengingat bahwa gue masih diberi kesempatan hidup oleh yang kuasa. Akhirnya gue keluar dari Hutan tersebut!
...

KAMU SEDANG MEMBACA
Brother?HOT!-Kang Daniel-
FanfictionYANG PUNYA KAKAK COWOK, SKIP AJA! GA BOLEH DIBACA, NTAR GELII