-36-

745 53 1
                                    

.
.
.

"Hiks hiks.. hiks..hiks.."

Jam 3 dini hari entah kenapa gue bangun dan pergi kekamar mandi untuk menangis. Gue beneran ga siap buat hari ini, melihat dia menikah dengan yang lain rasanya dada gue sesek banget.

"Hiks hiks..hiks.."

Semua yang terjadi pasti punya hikmah, tapi untuk sekarang gue ga nemu hikmah apapun. Yang ada cuma kesedihan dan kehancuran.

Setelah puas menangis, gue keluar dari kamar mandi dan bercermin sebentar. Mata gue sembab, gimana ni?

"Jeon, Lo nangis kenapa?" Tanya Soodam, sial gue lupa kalau Soodam sekamar sama gue dihotel. Gue menoleh ke dia yang masih tiduran dikasur.

"Eh gapapa, Lo bangun karna gue ya?"

"Eum, gue denger suara tangis dikamar mandi, eh ternyata Lo" katanya.

"Ini gue mimpi buruk makanya nangis, udah kebiasaan dari kecil" kata gue, jelas gue bohong.

"Oh, Lo mimpi apa si?"

"Gue mimpi gue mati dam"

"Ya ampun jeon, Lo pasti ketakutan ya"

"Eum, makanya gue nangis"

"Lo mau coklat panas? Supaya Lo tenang gitu loh"

"Boleh dam, kebetulan gue juga laper sih hehe"

Gue dan Soodam pun berjalan bersama menuju dapur, kamar hotel ini VIP jadinya dapur, kamar mandi, kamar, ruang tamu, berasa kaya rumah.

Soodam masukin 3 sendok makan bubuk coklat dan 2 sendok makan gula kedalam gelas. Dia kasih air panas terus diaduk.

"Nih, minum" dan dikasih ke gue.

Gue pun minum coklat panasnya perlahan, cairan berwarna cokelat itu mengalir melewati tenggorokan gue hingga sampai dilambung.

"Lo, udah gapapa?" Tanya Soodam.

"Hm, gue baikan. Thanks ya"

"Jeon, kalau ada masalah Lo bisa cerita ke gue. Gue udah anggep Lo sahabat gue. Ya meski kita baru temenan pas kemarin"

"Makasih dam"




...

Gue bercermin, menatap diri gue yang pake gaun putih sedengkul dengan lengan ¾.

Gue cantik hari ini, tapi sayang cantiknya gue ga berarti apa-apa kalau hanya menjadi pengiring pengantin wanita nya.

"Jeon, udah siap?" Tanya Soodam yang baru selesai make up.

"Eum"

"Muka Lo kok ditekuk jeon? Kenapa?"

"Gapapa"

"Lo kurang sehat?"

"Gapapa dam, gue baik-baik aja"

Brother?HOT!-Kang Daniel-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang