5

1.5K 57 0
                                    

Akhirnya syila mulai mengajar seperti biasa hati syila rasa nya sangat senang bisa bebas dari muka datar revin

Di ruang makan

"a sarapan dulu "
 
"saya buru buru ada meeting "

"yaudah syila bekelin aja yah makan nya abis meeting "

Seolah tak mendengar perkataan syila revin pergi begitu saja dari rumah

Syila pov

Aku bingun dengan sikap revin terkadang ia terlalu cuek dingin dan datar tetapi terkadang sedikit perhatian ,aku bingung bagaimana bisa aku menjalankan pernikahan yang seperti ini.

Tapi aku rencana tuhan lebih indah, jujur aku tidak mengenal  revin ataupun mencitainya, tapi aku akan berusaha untuk mencintai nya.

Karena sudah kewajiban seorang istri untuk mencintai suaminya dengan tulus walau mungkin revin tidak mencintai ku, aku tau revin masih belum bisa menerima ku aku bisa lihat di mata nya.

Revin itu menurut ku bagaikan angin yang sangat sulit ku genggam selalu saja kosong dan mungkin tak pernah bisa ku genggam.

Aku akan bertekad jika salah satu dari kami ada yang menemukan cinta tetapi dengan pasangan yang berbeda aku akan mengajukan perpisahan aku terlalu takut untuk tersakiti dan aku juga tidak ingin di tinggalkan karena di tinggalkan sangatlah sakit jadi lebih baik aku yang pergi.
Syila pov end

Sementara di kantor revin ada yang mendobrak masuk ruang kerja revin dengan kasar

"sayang kamu kemana kok tiga hari ini kamu gak ada di kantor sih? " tanya wanita yang berpakaian seksi dan cantik namun kurang bahan itu menurut revin

"ck.  Apaan sih panggil gue sayang, pergi lo dari kantor gue eneg gue liat muka lo "perintah revin dengan tegas

"kok kamu gitu sih sayang, aku kesini mau nemuin kamu aku kangen sama kamu "sambil mendekat kearah revin dan akan duduk di pangkuan revin

Namun revin dengan sigap menghindar akhirnya wanita itu terjungkal jatuh ke lantai

"ngapain sih loh? "tanya revin dengan muka datar

Sambil berdiri dan merapikan baju nya wanita itu berdiri

"ya aku mau kangen kangen lah sama kamu sayang "

"ck. Gak sadar diri juga ya loh udah gue tolak masih aja nekat atau gak punya malu "ucap revin dengan tegas dan menusuk hati

"kok kamu gitu sih sama aku sayang?"tanya nya dengan muka memerah menahan kesal dan tangis

"pergi lo dari sini atau -"

"gak mau, aku gak mau pergi dari sini"memotong ucapan revin

"yaudah kalo lo gak mau keluar dengan hormat gue bakal seret lo keluar dari kantor ini "

"kok kamu tega sih sama aku "

"ups gue gak mau kotorin tangan gue lebih baik panggil sekuriti aja ya" lalu revin menelpon sekuriti itu dan segara sekurit i iti menyeret eanita kurang belaian itu

Wanita itu adalah cintya amora seorang model yang mata duitan yang selalu mengejar revin karena revin adalah ceo muda yang berpengaruh dan masuk jajaran 5 orang crazy rich di dunia.

Setelah selesai mengajar syila langsung pulang kerumah nya dia memasak makan malam untuk revin dan berharap revin kali ini makan masakan nya

Ting nong

Suara bel rumah berbunyi syila mematikan kompornya lalu mengecek ke depan siapa yang datang ternyata oh ternyata

"assalamualaikum ,mantu mama "

"waalaikum salam eh mama, masuk dulu ma "syila mempersilakan ibu mertuanya masuk

"kamu lagi apa sayang "tanya mama penasaran apa yang di lakukan menantunya

"ini ma syila lagi masak buat makan malem "

"oh yaudah sekalian  bareng mama masak nya biar kamu tau masakan kesukaan revin "ajak mama antusias

"oh iya ma ayo "jawab syila tak kalah antusias

Akhirnya mereka memasak di dapur berdua dengan semangat

"sayang kamu tau gak revin pulang jam berapa ?" tanya mama sambil menaruh makanan yang mereka masak di meja makan

"enggak tau mah syila lupa nanya sama a revin soal nya a revin tadi pas berangkat buru buru banget "

"oh yaudah gak papa sayang kita tunggu bareng bareng "

"iya ma "

Setelah beberapa menit menunggu akhir nya revin datang, dan mungkin tidak menyadiri kehadiran ibu nya revin nyelonong masuk saja ke kamar nya tapi terhenti ketika ada suara

"kalau datang tuh ngucap salam atuh vin dirumah teh sekarang ada istri jangan kaya bujang wae yang masih sorangan kamu teh "keluar lah kata kata sunda mama kalau sudah mengomel

"iya atuh mah kirain revin teh gak ada mama "

"oh berarti ngucapkeun salam na bilih aya mama doang vin, yeh ari si kamu mah kabiasaan da  "ucap mama kesal dengan tingkah anak nya yang kelewat datar plus cuek

"assalamualaikum "ucap revin sambil berdiri di depan pintu mengulang kembali

"waalaikum salam "jawab syila dan mama

"tah kitu atuh kasep biasakeun ah tos gaduh istri oge "

"sumuhun kanjeng ratu "

"yeh nya ari di berenyaho ku mamah teh sok ngalelewe "

"mah atos tuh jangan pake bahasa sunda terus kasian syila gak ngerti tuh bengong "ucap nya sambil menunjuk syila yang bengong

"ih syila ngerti ya dikit dikit "

"yaudah sana mandi gih vin, abis itu kita makan bareng bareng "

"iya ma "

Lalu revin langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah penat pulang dari kantor

"syil panggil revin gih suruh makan malem "

"iya ma " lalu syila segera memanggil revin ke kamar tak lupa mengetuk pintu kamar

"a udah belum mandi nya di suruh mama makan malem "

"iya saya kesana "sambil membuka pintu revin menggunakan kaos polo dengan celana jeans selutut dan rambut yang masih basah

Syila masih melongo melihat revin apalagi otot revin yang tercetak jelas disana

"kenapa kamu liatin saya ?"

"eh engga, siapa yang liatin a revin orang syila liat  lukisan itu kok "elak syila

"yakin liatin lukisan tapi kok matanya gak kicep ke saya "

Lalu revin melongos pergi meninggalkan syila dalam ke skakmatannya .

Saat sampai ditangga revin memanggil syila "ayo cepet saya laper mau makan "

"eh iya a "jawab syila menghanpiri revin

"duh bego banget sih aku sampe segitu nya " ucap syila dengan suara kecil

"kalian lama banget sih di kamar nya mama kan udah laper, sekiranya kalau mau bikin cucu di pending dulu makan dulu biar banyak tenaga "ucap mama panjang lebar dan tersenyum jahil

"apa sih mah "jawab revin dengan datar

Sementara syila sudah memerah menahan malu

"ya udah makan dulu "ucap mama final .

Setelah makan malam mama mengajak mereka mengobrol di ruang tamu




Selamat membaca

menggenggammu (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang