2 bulan kemudian
Hubungan syila dan revin semakin membaik revin tidak bersikap datar atau dingin dan ketus lagi pada syila, karena dia sadar bahwa hanya syila lah yang tulus pada nya dan revin juga sudah membuka hati untuk syila dan belajar mencintai syila.
Bagi sebagian lelaki mencintai syila sangat mudah apalagi jika di lihat dari body mulus kaya jalan tol dan yang paling lagi kalau dari hati sudah pasti akan klepek klepek sama perhatian dan senyum manis nya, Kalau ibarat beras mah kualitas super.
Malam hari ini akan di adakan acara pesta perayaan ulang tahun perusahaan, semenjak kejadian waktu itu revin jadi rajin ke kantor walau sebelum sakit ia memang rajin banget tapi beda nya sekarang jika revin ke kantor pasti harus ada syila yang menemani.
Ibarat nya di mana ada revin di situ ada syila, pernah revin bertanya apakah syila bosan menemani syila dan jawabanya
"syil apa kamu gak bosen di samping saya seperri ini setiap hari di kantor? "dan jawaban nya sangat mengejutkan revin"kenapa harus bosen kan a revin suami aku jadi aku harus selalu ada di samping a revin, aku juga mau jujur pas awal awal aku nemenin a revin aku juga bosen gak ngerti apa apa, karena yang aku yau cuma bisa mengajar anak anak tapi lama kelamaan aku jadi teebiasa lagi pula aku juga menganggap sebagai tanda bakti aku sebagai seorang istri kepada suami nya" ucap syila menjelaskan panjang lebar
Dan dari sana lah semua nya di mulai revin yang mulai membuka hati untuk syila dan memperbaiki sikap nya pada syila.
Pagi hari nya sebelum pergi ke pesta revin pergi ke rumah sakit untuk terapi lagi sebenarnya revin sudah bisa berjalan tapi revin masih beepura pura dia akan memberikan kejutan pada syila.
"a yang semangat ya terapi nya biar cepet sembuh "selalu kata kata itu yang keluar dari mulut pertama kali saat datang ke rumah sakit
"saya sudah cape syil, sama gak mau bisa tidak saya absen dulu kan nanti malam kita ada perayaan ulang tahun"ucp revin pura pura merajuk pada syila
"ya gak bisa dong a,kan aa biar cepet sembuh "ucap syila menjelaskan dengan lembut
"kamu mau saya cepet sembuh karna kamu malu kan punya suami kaya saya "ucap revin pura pura merajuk ia ingin menguji kesabaran syila hari ini
"enggak gitu a maksud syila tuh "ucapan syila terpotong oleh suara revin
"udah lah ngomong aja kalau kamu tuh udah gak mau ngurus saya lagi "ucap revin marah pada syila tapj dalam hati mah udah cekikan sambil senyum
"a syila tuh gak maksud gitu "ucap syila yang sudah mengeluarkan air mata karena dia takut saat revin sudah marah "yaudah kalau aa gak mau terapi ya udah kita bolos dulu aja ya"ucap syila sambil mengusap air mata yang mengalir
"gak saya mau terapi aja "ucap revin masih muka marah padahal dalam hati ia sudah merutuki ide jahilnya yang membuat istri baik nya marah
"ya udah ayo kita ke ruang dokter ya "ucap syila masih berusaha lembut walau dalam hati ia masih ingin menangis
Akhirnya revin melakukan terapi tapi syila meminta ijin ke toilet dulu pada saat revin terapi, di dalam toilet syila menangis dalam diam syila hanya ingin revin bersikap baik pada nya seperti sebelumnya pada saat yang sudah tidak marah marah lagi, hati nya sakit setelah sekian lama dia merasa revin telah berubah pada nya tapi revin tetap lah seorang revin yang pemarah .
Setelah puas menangis di toilet akhirnya syila menghampiri revin yang sudah selesai terapi,dari kejauhan syila bisa melihat bahwa revin sedang marah padanya.
"dari mana saja kamu? "tanya revin dengan marah padahal boong
"tadi aku abis dari toilet, terus toilet nya ngantri "jawab syila tak seadanya
"alah bilang aja kamu udah bosen kan nungguin saya "masih dengan nada marah revin
"enggak a syila gak gitu "tak terasa air mata yang sudah kering itu datang lagi
"ya sudah lah saya mau pulang mau istirahat saya mau siap siap buat nanti malam kamu juga "
"iya a"ucap syila sambil mengusap air mata yang tak henti henti nya mengalir
Akhirnya mereka pulang dari rumah sakit ,sesampai nya di rumah revin langsung meminta syila mengantarnya ke kamar dan menyueuh syila tidur siang bersama nya agar kelihatan segar nanti malam.
"saya mau tidur,kamu juga harus tidur bersama saya"perimtah revin pada syila"eng syila mau beresin rumah aja aa yang tidur "ucap syila sambil menunduk takut akan kemarahan revin
"saya bilang tidur ya tidur syila ikuti perintah suami kamu ini, saya tidak mau orang berpikir yang jelek jelek tentang kita karena kamu yang tampak kelelahan "marah revin pada syila padahal itu semua bohong
"iya a "lalu syila segera naik keranjang dan merebahkan diri di samping revin tapi sedikit memberi jarak bagi revin
"kamu kenapa tidur nya jauhan gitu dari saya kamu jiji sama saya? "tanya revin dengan nada sarkatis nya
"eng ga a "ucap syila yang takut akan kemarahan revin lalu mendekat pada revin
Akhirnya mereka tidur berpelukan setelah di rasa syila sudah nyenyak lalu revin berjalan ke balkon untuk menelpon seseorang dan syila masih tidur pulas .
"hallo, siapkan semua yang aku minta tanpa cacat sedikit pun "ucap revin dari balkon dengan aura pemimpin nya
"baik pak "jawab seseorang di telpon
Lalu revin mengakhir acara telpon dan kembali ke kasur sebelum syila terbangun "maaf kan aku my wife "ucap revin sambil mencium dan memeluk syila lagi dan melanjutkan tidurnya
Jangan lupa coment +vote nya ya
Terus kayak nya ini jadi cerita pendek aja deh soal mya gak ter lalu banyak yang minat
Dan terimakasih buat kalian yang udah baca cerita aku
KAMU SEDANG MEMBACA
menggenggammu (end)
General Fictionaku ingin menggenggam mu tapi diri mu ibarat angin yang tak pernah bisa ku genggam syila maharani kau ingin menggenggam ku silakan jika kau mampu menggenggam ku yang kau anggap sendiri angin ini revin Mahendara Akan kah syila dapat menggenggam r...