Lanjutan
Setelah makan malam mama mengajak syila dan revin untuk mengobrol di ruang tamu
"vin gimana perkembangan nya udah jadi belum cucu mama? "
"belum, mungkin allah masih mau aku sama syila pacaran dulu tanpa di gangguin "kata revin meyakin kan sang mama
"ya udah kalian harus usaha lebih keras lagi berarti, iyakan syil? "tanya mama sambil menaikan alis nya dan tersenyum jahil pada syila
"iya ma "ucap syila seadanya "boro boro mau bikin anak, revin aja gak mau nyentuh aku, emang aku bisa blendung sendiri "ucap syila dalam hati
"ok udah malem mau pulang mama kangen sama kasur mama pengen peluk guling "
"mama gak nginep aja di sini? "kata revin
"iya ma nginep aja " timpal syila
"enggak ah mama gak ganggu kalian "
"apa apaan sih ma ,mama tuh gak pernah ganggu revin atau syila "ucap revin setengah kesal dengan ibunya itu
"enggak vin mama mau pulang lagian nanti jam 10 papa kamu pulang dari singapore tadi mama di kasih kabar sama papa "
"ok, kalau gitu revin yang anter pulang ke rumah ya "
"gak usah mang ujang udah ada di
Depan udah jemput, udah ah mama pulang assalamualaikum ""waalaikum salam "jawab revin dan syila
Setelah kepergian sang mama revin langsung masuk dan berkutat dengan pekerjaan yang sempat terbengkalai lalu syila masuk hendak tidur di kamar
"a udah kerja nya sekarang waktunya tidur "kata syila lembut pada revin
"kalau mau tidur, tidur aja saya masih banyak pekerjaan gak usah ajak saya "ucap revin cuek
"oh yaudah a syila tidur duluan yah a, jangan tidur terlalu malem gak baik buat kesehatan "
"iya bawel "
"selamat malam "
Tak ada sahutan dari revin karena ia lebih memilih berkas berkas yang sempat terbengkalai hingga jam 2 malam ia baru selesai dengan pekerjaan nya baru setelah itu ia tertidur
"a bangun sudah pagi "
"iya "
"jam berapa sekarang? "
"setengah 7 a "
"apppa "ucap revin terkejut "kenapa kamu gak bangunin saya dari tadi ?"
Ucap revin dengan kesal karena dia ada rapat penting dengan klien jam 7"salah siapa yang ngerjain pekerjaan sampai pagi "cicit syila
"saya denger syila "bentak revin
"maaf a "sambil menunduk karena syila merasa ketakutan
"kenapa sih a, a revin suka banget bentak syila, syila juga manusia punya hati punya rasa sakit dan syila gak suka a revin bentak "andai syila bisa mengucapkan itu tapi itu semua tertahan dalam mulut syila mana berani syila ngomong langsung
Lalu revin segera pergi ke kamar mandi untuk bersiap siap berangkat kekantor meninggalkan syila yang merasa ketakutan karena di marahi revin
Lalu syila beranjak untuk menyiapkan sarapan karena ia tak ingin di bentak lagi tapi...
"a sarapan dulu "
Seperti biasa tanpa menjawab revin pergi meninggalkan syila lagi, rasanya syila ingin menangis disana tidak bisa kah revin memperlakukan nya seperti seorang manusia paling tidak mengganggap syila itu ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
menggenggammu (end)
General Fictionaku ingin menggenggam mu tapi diri mu ibarat angin yang tak pernah bisa ku genggam syila maharani kau ingin menggenggam ku silakan jika kau mampu menggenggam ku yang kau anggap sendiri angin ini revin Mahendara Akan kah syila dapat menggenggam r...