Hari ini rani sangat excited, karena dia akan bekerja hari ini, dia sangat bahagia karena bisa menjauh dari dunia hampa penuh kebosanan versi rani.
"abang kita mau kemana kok ini bukan jalan ke kantor kita sih bang? "tanya rani saat mobil ini melaju ke arah berlawanan dengan perusahaan handoko corp
"kita mau meeting ran sama perusahaan mahendra corp jadi kita langsung ke kantor mahendra corp "jelas evan pada sang adik
"kok aku kayak gak asing ya bang sama nama perusahaan itu "ucap rani pada evan karena merasa tidak asing dengan nama perusahaan tersebut seakan akan ia pernah punya hubungan sesuatu
"ya jelas lah kamu gak asing denger nama mahendra corp perusahaan itu satu tahun ini sangat berkembang pesat bahkan mereka udah buka cabang di beberapa negara besar, satu tahun terakhir ini bahkan mereka menduduki perusahaan paling maju no 1 di dunia"tutur evan menjelaskan kan, sedangkan rani hanya berohria saja
Setelah menempuh perjalanan hampir 20menit akhirnya sampai di mahendra corp dan merka turun dari mobil dan berjalan menuju resepsionis, rani mengaduh kepala nya sakit kilasan bayangan hitam itu seakan terputar bagai kaset rusak di kepala rani
"aakhh, bang kepala rani sakit "ucap rani sambil memegang kepala nya
Evan langsung membawa rani duduk di kursi tunggu dan meminta ob yang lewat untuk membelikan minum untuk adik nya itu
"abang kan udah bilang kamu masih belum sembuh total jadi gini kan, lamu tuh kalai di kasih tau suka ngeyel sih "gerutu evan pada sang adik sambil menyodorkan minum
"maaf bang "ucap rani sambil menunduk
"yaudah kamu pulang aja nanti abang telpon supir suruh jemput kamu ya "
"tapi bang "
"engga ada tapi tapi kamu harus pulang abang gak mau kamu drop lagi ok "
"iya "jawab rani dengan terpaksa
"good girl "
Tak lama setelah itu supir keluarga handoko datang lalu dari luar terlihat revin akan memeasuki kantor
Saat mereka bepapasan tiba tiba ada yang menabrak rani hingga membuat tas rani terjatuh lalu revin melanjutkan jalan nya tanpa menengok kiri kanan tapi langkah nya terhenti saat mendengar suara yang sangat ia rindukan
"maaf mbak saya tidak sengaja "
"oh nggapapa mba mungkin saya juga jalan nya kurang hati hati "lalu rani melanjut kan jalan nya takut samg kakak memarahi nya karena masih ada di kantor ini
Saat revin akan menengok kebelakang tapi keburu ada yang memanggil nya "mari pak, pak evan handoko sudah menunggi di ruang meeting "
Lalu revin melajukan jalan nya keruang meeting ,semua yang ada di sana berdiri dan berjabat tangan
"revin mahendra "
"evan handoko "sambil bersalaman dan mereka melanjutkan meeting sampai selesai .
Akhirnya rapat selesai pada saat makan siang dan akhir nya revin dan evan makan siang bersama sambil membicarakan bisnis mereka
"pak revin bagaimana jika kita bekerja sama untuk membangin resot di batam "ucap evan formal
"revin saja, tidak usah memanggil ku pak kita masih seumuran "kalimat itu meluncur dari mulut revin
"ya baik lah, aku harus segera pulang ke rumah aku takut adik ku belum makan "
Entah mengapa rasa nya hati revin juga khawatir "mwmang nya adik mu kenapa "
"dia sakit re, tadi pagi sebenarnya aku mengajak nya tapi dia mengeluh sakit kepala akhir nya aku suruh dia pulang"tutur evan lalu berdiri dan revin juga berdiri "senang bekerjasama dengan anda tuan revin mahendra "sambil bejabat tangan lalu evan segera bergegas pulang kerumah nya
Di rumah handoko
"aku gak mau makan pokok nya"
"kenapa ade nya abang yang cantik ini gak mau makan hmm"sambil menghampiri rani, evan menyuruh pelayan itu memberikan makanan nya pada nya
"rani gak mau makan abang rani mau kerja bang "
"iya,tapi orang yang kerja juga butuh makan buat tenaga, masa pas nanti kamu kerja kamu lemes gak ada tenaga kan gak lucu "
"oh iya ya bang, tapi abang janji ya ijinin aku buat kerja besok dan jangan ceritain kejadian tadi ke opa "
"janji, tapi sekarang kamu makan dulu abis itu kita jalan jalan mau gak?"
"mau bang "antusias rani, setelah itu rani segera memakan makanan nya
"habis, ayo kita jalan jalan "
"iya "lalu rani menarik evan ke mobil karena evan berjalan seperti siput
Di mall
"abang aku mau jalan jalan dulu keliling mall, baru abis itu belanja "ucqp rani antusias
"iya "tapi saat di perjalanan tiba tiba ada yang menelpon evan hingga evan pergi mencari tempat yang sepi untuk mengangkat telpon
Dan akhir nya disinilah rani berada di depan toko baju sambil menunggu evan takut evan khawatir
"drtt drtt"lalu rani segera mengangkat telpon nya "ya hallo bang, iya rani ke sana sekarang, engga rani aja, ok "
Saat ini syila tengah terburu buru menemui abang nya hingga ia tak sadar menabrak seseorang hingga hp orang itu terprntal jauh
"maaf mas saya gak sengaja "
Lelaki itu merasa dejavu dengan kejadian ini dan mengingatkan nya pada seseorang yanv pernah melakukan itu pada nya ,tapi ada yang membuat hati nya lebih bergetar yaitu ketika suara seseorang yang menabrak nya adalah suara orang yang sangat ia cintai
"syila "sambil mendongak pada sesorang yang menabrak nya
Lalu pria yang rani tabrak itu memeluk rani dengan erat sambil menangis dan berkata "aku yakin kamu masih hidup aku seneng banget sayang ayo kita pulang "sambil memeluk erat rani dan sekali mengecup permukaan wajah rani
Rani yang terkejut dengan tindakan pria tersebut segera menampar pria tersebut
"plak ,anda yang sopan ya tuan jangan mentang mentang Saya nabrak anda terus anda bisa memeluk saya seenaknya "marah rani
"syila sayang ini aku revin, aku kangen sama kamu sayang, ayo kita pulang Ya "sambil menggandeng tangan rani, walaupun rani memberontak tapi apalah daya kekutan revin lebih besar dari pada syila
Di rumah revin
Saat sampai di rumah pun revin tak pernah melepaskan genggaman nga pada rani walaupun di jalan rani sudah berusaha menjelaskan bahwa dia bukan syila yang dia maksud
"tuan lepas, saya rani tuan bukan syila "ucap rani sambil berusaha melepaskan genggaman revin
"sst sayang, aku minta maaf ayo kita pulang ya, aku selalu percaya kamu masih hidup, dan sekarang aku beneran liat kamu masih hidup aku gak akan lepasin kamu lagi sayang "
Saat pintu rumah di buka rani terperangah melihat rumah revin karena begitu banyak poto dirinya atau poto perempuan mirip dengan dia rani jadi berpikir apakah dia punya kembaran karena terlalu keras berpikir menyebabkan kepala sakit
"akhh tuan berhenti kepala saya sakit"ucap rani sambil memegan kepala nya dengan tangan satu nya lagi
Revin yang melihat syila nya kesakitan langsung memeluk nya dan berakata "maaf aku sayang, kalau aku kasar sama kamu, aku cuma gak mau krhilangan kamu lagi "
Rani tidak memperhatikan ucapan revin ia hanya pokus pada sakit kepala nya dan dia melihat bayangan hitam seorang perempuan dan lelaki seperti lelaki nya sedang melamar permpuan itu.karena berusaha terus ingin mengetahui tentang bayangan itu akhir nya rani pingsan.
"syila syila "panggil revin setelah syila tak sadarkan diri di pelukan nya
Selamat membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
menggenggammu (end)
General Fictionaku ingin menggenggam mu tapi diri mu ibarat angin yang tak pernah bisa ku genggam syila maharani kau ingin menggenggam ku silakan jika kau mampu menggenggam ku yang kau anggap sendiri angin ini revin Mahendara Akan kah syila dapat menggenggam r...