Pagi hari nya rani bergegas ke dapur karena ia merasa lapar, ia ingin membangunkan revin yang tidur di sofa tapi ia tidak tega akhirnya di sinilah rani berperang dengan berbagai macam bahan masakan agar bisa di makan .
Dari arah tangga, wanita paruh baya tapi masih tetap cantik itu datang dan menyapa rani
"lagi apa syil eh ran? "tanya mama"ini tan, rani laper jadi rani masak deh, "ucap rani dengan lugas
"kamu tau letak bahan bahan masakan nya di taro dimana? "
"iya rani tau, garam ada di rak atas, kalau sayur sama bahan makanan lain nya ada di freezer, terus gula ada di bagian laci bawah, terus piring ada di laci kiri "dan seterus nya rani menjelaskan seolah olah dia lah pemilik rumah nya
"kok kamu bisa hapal sih ran, mama aja gak hapal, yang hapal semua itu syila mantu mama "kata mama memancing apakah rani mengingat sesuatu atau tidak
"iya ya tan, aku baru sadar loh, aku ngerasa kaya gak asing sama semua ini "ucap nya keheranan
"kamu yakin kamu itu rani? "tanya mama lagi
"iya, tan "
"kamu pernah ngalamin kecelakaan atau pernah sakit gak sih ran? "tanya mama lagi karena penasaran
"kata opa aku pernah kecelakaan dan amnesia tan, sekitar satu tahun lalu sih tapi aku udah sembuh sih kata dokter "
"kamu yakin kamu udah sembuh, atau ada yang masih kamu lupain? "
"iya aku udah sembuh, opa bilang aku udah inget semua karena keluarga kita cuma sedikit, dan lagi pula kedua orang tua ku kecelakaan dalam pesawat "
"oh, yaudah kalau gitu, mama mau mandi dulu ya gerah "
"iya tan "
"jangan panggil tante, mama aja biar enak di denger nya "
"iya ma "
Setelah pembicaraan itu rani segera memindahkan masakan nya ke meja makan untuk sarapan pagi.
"pagi sayang "ucap revin sambil mencium puncak kepala rani
"aku rani "
"kata siapa kamu lissa black pink "
"ih, sebel aku sama kamu "sambil mengerucutkan bibir nya
"siapa yang masak? "
"aku "
"ok, selamat makan "lalu revin memakan masakan rani tapi pada suapan pertama revin langsung diam
"kamu yakin kamu bukan syila? "pertanyaan itu bukan dari revin melainkan dari mama yang baru saja duduk dan mencicipi masakan rani
"iya ma "
"masakan kamu rasa nya persis sekali seperti masakan syila ,lihat saja revin juga langsung berhenti makan pada suapan pertama"
Lalu rani menoleh ke arah revin yang seperti melamun dan terdiam dengan mata hampir berkaca kaca sambil memikirkan perkataan ibunya semalam.
FlassbackRevin keluar dari kamar setelah rani tertidur kembali dari mimpi buruknya ia ingin menyegarkan pikiran nya ke ruang kerja nya tapi sang ibu memanggilnya dari ruang tv
"mau kemana vin ?"
"mama belum tidur ?"
"mama nanya, malah di tanya balik "
"mau ke ruang kerja mah,mama gera tidur gih udah malem "
"mama mau ngomong boleh? "
"yaudah ngomong aja "
"kamu enggak boleh egois sayang bisa aja perempuan itu bukan syila istri kamu nak, bisa saja dia orang lain yang kebetulan mirip sama syila, kamu gak bisa egois sayang dia juga harus pulang kekeluarganya karena pasti keluarganya nunggu dia pulang tapi jika benar dia syila kamu bisa mempertahankan nya dan mama pasti bakal bantu kamu sebisa mungkin "
"iya mah, revin janji kalau dia bukan syila revin janji bakal lepasin dia ke keluarganya dan biarin dia bahagia tapi kalau dia syila revin nggak akan lepasin dia "
"iya sayang mama pegang omongan kamu ,"lepaskan yang harus di lepaskan, dan genggam yang harus di genggam "
Flassbak end
"kamu gak suka sama makanan nya vin? "tanya rani setelah beberapa menit revin terdiam
"engga "ucap revin singkat
Rani melihat wajah revin, seperti ada sesuatu halyang di sembunyikan tapi apa hak dia untuk kepo urusan revin toh dia bukan siapa siapa revin tapi tingkat kekepoan rani sudah menggunung akhir nya rani pun bertanya
"kamu kenapa sih vin, sejak tadi diem aja, kaya gak ada gairah hidup tau kalau jaman sekarang tuh sebutan nya no live (nolev) ?"
"gimana aku bisa bersikap ceria jika aku harus melepaskan kamu karena kamu bukan istri ku "andai mulut revin bisa berucap seperti itu tapi sayang itu hanya ada di otak nya saja tapi tidak dengan ucapan nya
"mungkin revin lagi sariawan ran "
"iya ma, emang bener kata mama kamu sariawan vin ?"dengan wajah tampak khawatir
Hanya gelengan kepala yang didapat oleh rani, akhir nya rani mendekat kearah revin dan menarik tangan revin
"ayo kita beli obat biar kamu cepet sembuh, atau engga kita ke dokter sekalian periksa sekarang lagi jsman nya banyak virus, nanti kamu kena virus yang lagi viral itu si corona corona itu lagi "
"engga perlu aku gak papa kok, dan soal virus itu aku kan selalu waspada dengan cuci tangan saat akan melakukan sesuatu "
Mama yang melihat perhatian rani pada rwvin semakin yakin bahwa sebenarnya rani adalah syila menantu nya.
Selamat membaca dan jangan lupa ya mampir ke cerita baru aku cewe matrealistis
KAMU SEDANG MEMBACA
menggenggammu (end)
General Fictionaku ingin menggenggam mu tapi diri mu ibarat angin yang tak pernah bisa ku genggam syila maharani kau ingin menggenggam ku silakan jika kau mampu menggenggam ku yang kau anggap sendiri angin ini revin Mahendara Akan kah syila dapat menggenggam r...