Masih di kediaman revin
"ada apa ini? "tanya revin sambil menghampiri para bodyguard yang ada di teras rumah nya
"kami ingin menjemput nona muda kami "ucap salah satu bodyguart tersebut
"di sini tidak ada nona muda kalian "ucap revin lalu beranjak pergi menuju ke dalam tapi suara seseorang menghentikan langkah nya
"tunggu tuan revin mahendra, saya tau adik saya ada bersama anda kan "ucap orang itu yang tak lain adalah evan handoko
"kau ,untuk apa aku menyembunyikan adik mu? "balas revin dengan muka datar
"kau ingat perempuan yang kau bawa dari mall itu, dia adalah adik ku "ucap evan dengan sengit
"DIA ISTRI KU "marah revin
Sementara dari arah taman belakang terlihat seorang wanita muda dan wanita paruh baya sedang berjalan menghampiri mereka mereka adalah rani dan mama revin
"ada apa ini "mama yang pertama kali bertanya
"maaf jika kedatangan saya mengganngu kalian tapi saya ingin menjemput adik saya pulang yang di bawa paksa dari mall oleh anak anda "ucap evan dengan sopan
"DIA ISTRI ku"sambil menggenggam tangan rani as syila
"ayo rani Kita pulang opa udah nunggu kita di rumah "ajak evan sambil memegang tangan rani yang satu Nya
Saat rani akan melangkah keluar rumah tangan rani dicekal dengan erat oleh revin dengan wajah yang sudah murung seperti anak yang akan berpisah dari ibunya.
Evan pun menoleh "ayo ran opa udah nunggu di rumah "
"bentar bang "lalu rani melepaskan cekalan yangan evan dan mendekati revin
"kamu jangan sedih terus yah, maaf aku bukan syila istri kamu aku rani "setelah mengatakan itu rani memeluk revin entah dorongan dari mana
"engga kamu tih syila istri aku "ucap revin mempererat pelukan nya dan menangis di dalam pelukan rani
Rani merasa pundak nya basah, dan ia sedikit mendongak segitu berarti nya kah syila di mata revin hingga membuat seorang revin menangis karna waktu tersebut, andai ia syila pasti ia akan sangat bahagia bisa di cintai oleh pria seperti revin yang begitu mencintai istri nya.
"dengerin aku ya, kamu gak bisa ngerubah takdir aku ini rani bukan syila "ucap rani setenang mungkin walaupun dalam hati ada rasa sakit saat mengucapkan itu
Revin hanya menggeleng, dan evan sudah memberi kode agar adik nya segera pulang
"sudah sayang, dia bukan syila nak "ucap mama revin berusaha setegar mungkin di hadapan anak nya
Lalu revin beralih mencekik leher rani walaupun tidak sampai menyakiti rani tapi hanya sebuah gertakan palsu agar evan tidak membawa syila nya pergi "kalian pergi dari sini atau aku akan membunuh wanita ini "ucap revin karena sudah buntu takut syila nya pergi meninggalkan dia lagi
Rani yang syok akan kejadian tadi hanya bisa menangis saja, sementara evan sangat cemas dengan adik nya
"lo pergi dari sini atau dia bakal gue sakitin "ancam revin pada evan
Sementara mama revin hanya mematung saja melihat aksi nekat putra semata wayang Nya
"ok, gue bakal pergi dari tapi lo jangan sakitin adek gue "
"lepas, sakit"dengan air mata yang bercucuran "
"ok "setelah itu evan dan para bodyguardt nya pergi meninggalkan kediaman revin
"maaf in aku sayang, cuma ini yang bosa aku lakuin biar kamu gak pergi dari aku "setelah mengatakan itu revin membawa rani kekamae nya
"kamu jahat "kata itu meluncur di mulut rani begitu saja
"maaf sayang aku melakukan ini karna aku gak mau kebilangan kamu "ucap revin sambil menunduk sedih
"yaudah yah sekarang kamu istrirahat ya tidur kamu pasti cape kan "ucap revin sangat lembut dan terus mengelus rambut rani hingga tertidur dan ia pun mengecup rani dan tidur bersama dengan nya dan ia berjanji akan menjaga syilanya walaupun harus di tukar dengan nyawanya ia bwrjanji akan hal itu
"sshh jangan engga mungkin sssht "dengan keringat deras bercucuran dan air mata juga ikut menetes rani terus berkata seperti itu hingga membuat revin terbangin dari tidur nya
"sst syila sayang bangun "sambil menepuk pipi syila ,lalu rani terbangun dan revin memberikan segelas air di nakas padanya
"kamu gak papa sayang?kamu mimpi buruk ya "tanya revin bertubi tubi sambil memeluk syila
Rani yang di peluk revin pun merasa nyaman ia seolah merasa pelukan revin adalah tempat nya pulang dari segala keresahan yang selalu beputar bagai kaset rusak dalam ingatan nya
"aku mimpi buruk, dan aku gak bisa liat orang itu cuma bayangan item doang aku takut "ucap nya dalam pelukan revin
"udah ya kamu jangan nangis lagi lebih baik kamu tisur lagi, mungkin kamu masih kebawa sama kejadian beberapa jam yang lalu aku minta maaf ya "ucap revin
"aku mau pulang "ucap rani dalam pukan revin yang bisa bisa di dengar olrh revin
"ok aku bakal anter kamu pulang tapi gak sekarang "
"janji "
"iya janji "bagaimana bisa kalau orang lain beranggapan kamu bukan syila sementara tingkah mu pun sama dengan nya
"ayo tidur lagi "
"iya "
Jangan lupa mampir ke cerita aku yang baru cewe matrealistis udah di up kok sama aku
Selamat membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
menggenggammu (end)
General Fictionaku ingin menggenggam mu tapi diri mu ibarat angin yang tak pernah bisa ku genggam syila maharani kau ingin menggenggam ku silakan jika kau mampu menggenggam ku yang kau anggap sendiri angin ini revin Mahendara Akan kah syila dapat menggenggam r...