24

959 39 0
                                    

Di dalam ruangan pribadi nya seorang lelaki menangis memeluk poto seorang wanita yang sangat ia cintai dalam hidup nya.

"kamu jangan tinggalin aku "

"aku gak bisa hidup tanpa kamu "

"kamu tau mungkin sekarang aku bisa lihat wujud kamu tapi sama aja kaya aku cuma bisa lihat kamu dalam poto ini gak bisa aku peluk untuk kenyamanan ini "

"kamu tau aku sangat mencintai kamu, tapi rasa nya kenapa kamu seakan menjauh dari aku "

"aku rindu kamu syila "

Ya laki laki itulah adalqh revin ia selalu melampiaskan kesedihan nya memeluk poto syila walaupun ia tau syila nya ada bersama nya saat ini tapi hati nya kosong bahkan melupakan nya

"tok tok ,revin ini aku rani boleh aku masuk gak "

"bentar "segera revin menghapus air matanya dqn menyimpan poto syila lagi

"ada apa "tanya revin serak

"aku gak bisa tidur, temenin aku jalan jalan ya "

"engga, udah malem mening kamu tidur sekarang gih "

"gak bisa tidur "

"yaidah aku temenin kamu tidur "

"ok "

Setibanya di kamar ,revin langsung menyuruh rani untuk berbaring dan memejamkan matanya

"tidur udah malam "

"kamu abis nangis ya vin? "

"engga kamu tidur aja udah malem "

"bohong "

"kamu tidur ya, jangan mikirin apa apa udah malem "

"kamu bisa cerita ke aku kok, aku siap jadi pendengar yang baik buat kamu "

"kamu yakin mau denger ini "

Rani hanya mengangguk

"aku rindu istri ku, aku sadar kamu bukan istri ku sampai kapan pun kamu itu rani dan aku nggak bisa nyangkal takdir itu "

"ehhm aku boleh tau gak kenapa syila meninggal, maaf kalau lancang "

"syila meninggal karena kecelakaan mobil, ini semua juga salah ku sih kami habis bertengkar dan aku membiarkan dia pergi sendirian "

"kalau boleh tau apa alasan kamu bertengkar dengan dia "

"syila memergoki aku yang tengah di cium oleh wanita ular itu, dan hari itu hari dimana tepat pernikahan kami yang ke satu tahun kami bertengkar heebat dia mengira aku selingkuh tapi sumpah demi tuhan aku tak pernah berselingkuh dengan wanita itu, hubungan ku dengan syila memang pada awalnya tidak baik, bukan, dia yang baik dan aku yang jahat, awal aku menikah dengan nya karena mama menjodohkan aku dengan syila jelas tidak ada cinta di antara kami, dengan aku yang selalu bersikap acuh, dingin, kadang pemarah dia selalu ada di sampingku bahkan saat aku terpuruk kaki ku lumpuh dialah yang selalu menggenggam tangan ku dia pernah bilang "yang lumpuh tuh cuma kaki aa bukan hati dan pemikiran aa"itu kata penyemangat nya saat saya lumpuh "tak terasa air mata revin sudah mengalir deras begitu pun rani yang melihat nya

"saat aku lumpuh hubungan ku dengan syila semakin membaik syila itu mengajarkan segala nya memberi kebahagian untuku ,penyemangat hidup ku walau kadang aku suka memarahi dia tapi dengan segudang kesabaran dan ketulusan hati ia akan tersenyum, aku pikir dia akan meninggalkan ku pada saat aku lumpuh tapi tidak bagi syila dia tetap bertahan di sisi revin mahendra hingga aku sembuh ,seiring berjalan nya waktu aku jatuh cinta pada nya bahkan sangat mencintai nya "

"melihat kamu aku merasa syila ku ada di sini dia masih hidup, tapi aku sadar kamu bukan syila karena jika kamu syila kamu tidak akan menangis setiap malam ingin pulang kerumah hahha "sambil tertawa walau tersimpan luka

"kamu tau "cict rani

"ya aku tau, bahkan sangat tau seminggu ini aku selalu melihat mu menangis setiap malam ,dan aku sadar mungkin kamu bukan syila dan aku iklas jika kamu ingin pulang aku akan mengantarmu pulang besok sekarang tidurlah "

"terimaksih "rani mendekat dan memeluk revin

"tidurlah "

"ok "

Setelah rani terlelap revin mencium kepala rani dengan sayang dan penuh luka

"apa aku sanggup melepaskan mu untuk kedua kali nya "pikir revin dalam hati



Pagi hari pun tiba, rani sangat bahagia akhirnya setelah sekian lama ia bisa bertemu deng kaka serta opa nya dan ia juga merasa berat meninggalkan rumah revin ada rasa tidak ingin pergi tapi ia tak menghiraukan hal itu

"sudah beres semua? "

"sudah vin "

"yasudah ayo sarapan dulu "

Akhirnya mereka berdua turun untuk sarapan sebelum pergi oh ya soal ibu revin dia sudah pulang 3 hari yang lalu karena harus menemani suami nya keluar kota.

"makan yang bener kamu gak akan ketinggalan kereta ini "

"akwu bwuwu, sowal na akwu kwangwen opwa "

"telen dulu baru ngomong "

"iya, aku buru buru soal nya kangen pengen ketemu opa "

"kan habis sarapan kita langsung kesana "

Rani hsnya diam dan melanjutkan makan nya

Saat ini mereka tengah dalam perjalanan kekediaman handoko hanya keheningan yang ada di dalam mobil revin mereka bergelut dengan pikiran masing masing, hingga ada mobil oleng yang menabrak mobil revin untung nya revin menghindar hanya menabrak pohon dan mobil oeng itu terjun ke sungai

"ahhhh "

"kamu gak papa "

"vin kepala aku pusing "setelah mengatakan itu rani langsung pingsan
"syila, eh rani rani sadar sadar "lalu revin segera menelpon ambulance dan membawa syila /rani kerumah sakit

"kamu harus kuat, plis sayang jangan tinggalin aku "revin masih beranggapan bahwa wanita itu adalah syila

"pa bapa tunggu disini, biar dokter yang menangi pasien "

"tolong selamatkan dia "hanya kata itu yaang mampu revin katakan setelah pintu ugd di tutup

Revin merasa dejavu ia takut kehilangan ,seperti dulu ia benci rumah sakit.

Selamat membaca

menggenggammu (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang