12

1.2K 53 2
                                    

Malam hari pun tiba kini revin sedang bersiap siap untuk menghadiri acara ulang tahun perusahaan.

"syil jam tangan saya yang warna silver kamu taro dimana ?"ucap revin memberantakan meja rias syila

"di atas meja rias a udah syila siapin disana semua "kata syila dari kamar mandi

"nggak ada syila kalau ada saya gak mungkin  nanya sama kamu"ucap revin menekan kata gak ada syila

"bentar a syila keluar "ucap syila buru buru keluar dari kamar mandi

Syila keluar dari kamar mandi sudah menggunakan gaun pesta yang sudah rapi tinggal memoles wajah nya saja tapi walau begitu tetap membuat revin terpesona dengan kecantikan syila hingga tak berkedip .

"ini si ada a, makanya di cari nya pake mata dong a jangan pake mulut "ucap syila dengan menyodorkan jam tangan nya kepada revin

"ya kamu naro nya cuma bisa di lihat mata kamu aja "ucap revin cuek

"ya udah syila mau make up dulu ya "syila tidak ingin memperpanjang perdebatan nya ia sudah capek di marahi dan di bentak berkali kali oleh revin

"yang cepet dandan nya saya gak mau kita telat karena nunggu kamu make up biar bisa ganjen sama cowok di sana kan "ucap revin memerintah dan menuduh syila

Syila hanya diam sambil berusaha merias wajah nya, sebenarnya ia sudah sangat ingin menangis tapi dia sadar hari ini ada acara penting bagi suami nya jadi syila hanya bisa diam dan menunduk menyembunyikan air mata nya.

"udah yu a, kita berangkat syila udah siap "kata syila masih dengan senyum manis di bibir nya walau dalam hati sangat sakit

"harus nya dari tadi "ucap revin dingin dan datar

"maaf ya a "ucap syila  sambil menunduk agar air mata nya tidak jatuh

"saya tuh bosen denger kata maaf kamu, bosen tau telinga saya denger kata itu dari mulut kamu "ucap revin dingin

Akhirnya mereka pergi ke tempat acara ulang tahun perusahaan dengan syila yang murung dan sedih sepanjang jalan walau pun berusaha tidak menunjukan nya pada siapapun dengan topeng senyum manis nya.

Akhirnya mereka sampai di depan gedung dengan banyak kilatan blits dan sudah ada mama dan papa mertuanya menyambung di depan sana.

"hy sayang, mantu mama cantik banget sih "ucap mama memberi pujian

"gimana kamu kabar nya sehat kan? "

"alhamdulillah syila sehat mah "

"yaudah ayo kita masuk sebentar lagi  papa sama revin mau ngasih sedikit sambutan ayo revin syila "ajak mama masuk ke dalam sana

Akhirnya papa dan revin memberikan sedikit sambutan di panggung setelah itu di lanjutkan dengan revin yang memperkenalkan syila pada kolega kolega dan teman teman revin.

"hy bro "

"eh hy vin"ucap ketiga sahabat revin yaitu aldo, dimas, dan ergi

"hy vin, apa kabar "ucap amara sahabat perempuan revin

"loh ada lo juga mar ?"tanya revin terkejut

"iya aku kebetulan lagi ada di jakarta"ucap amara

"wah itu siapa bro, cantik juga sepupu lo ?"ucap aldo memandang takjub syila

"oh iya sampe lupa gue, ni kenali syila mahendra -"ucap revin tapi terpotong oleh ucapan aldo yang langsung menyodorkan tangan nya

"segitu gak berharga nya ya aku di mata kamu a sampai kamu lupa sama aku "kata kata itu hanya bisa syila ucap kan dalam hati nya

"aldo raymond, panggil saja aldo "ucap aldo sambil menjulurkan tangan nya, aldo memang terkenal playboy jadi wajar saja melihat perempuan bening dikit langsung diembat

"syila mahendra "ucap syila tersenyum manis sambil menerma jabatan tangan aldo untuk menutupi kesedihan nya

"dimas prasetyo "ucap dimas tidak mau ketinggalan dari play boy cap kopi luwak

"ergi pramudi "ucap ergi dengan tatapan teduh nya

"amara naima "

Syila menerima uluran tangan teman teman revin dengan senyum manis nya dan akhirnya aldo bertanya

"kamu pasti sepupu jauh nya revin ya, soal nya aku gak pernah lihat kamu "ucap aldo memulai pdkt nya

Syila hanya tersenyum saja tapi revin langsung menjawab "Dia istri gue "
Ucap revin penuh penekanan

"bohong lu vin kapan nikah nya? "tanya aldo tak percya

"5 bulan yang lalu, elo nya aja pada sibuk "ucap revin datar

Akhirnya mereka mengobrol tentang masalalu mereka dan ujung ujung nya bisnis dan syila hanya diam menanggapi dan tersenyum manis.

Lalu tiba tiba lampu di ruang itu mati dan tamu pesta menjadi riuh karena kegelapan itu, sementara syila yang takut kegelapan sudah mengeluarkan air mata memanggi revin.

"a, a revin di mana syila takut "ucap syila dengan air mata sudah mengalir di pipinya

Dan tak lama kemudian ada seorang pria yang berjalan ke arah panggung dan mengucap kan sesuatu yang romantis.

"saya di sini ingin mengucap kan banyak terima kasih kepada istri saya yang selalu setia mendampingi saya, dengan tulus merawat dan menemani saya di kala saya terpuruk, di kala saya jatuh dan selalu tersenyum manis di kala saya membentak nya,marah marah pada nya dan bersikap dingin pada nya, dan saya berterimaksih pada istri saya syila mahendra "

Tiba tiba lampu sorot langsung mengarah ke arah syila yang sedang menangis karena terharu dan yang paling utama karena takut kegelapan.

Lalu revin turun dari panggung dan berjalan ke arah syila dengan buket mawar besar di tangan nya lalu berjongkok di hadapan syila .

"syila mahendra mau kah kau memaafkan ku atas segala sikap ku hari ini dan sebelum sebelum nya dan mau kah engkau mendapingi ku sebagai istri ku di saat suka dan duka? "tanya revin pada syila sambil menyodorkan buket mawar besar di tambah alunan musik romantis yang di mainkan

Suara riuh para tamu pesta menyadarkan syila akan keterkejutan syila melihat revin yang sudah bisa berjalan.

"ayolah syil saya tidak kuat berlutut lama lama karena kaki saya sakit "ucap revin mengacaukan suasana indah itu

"iya syila mau "akhirnya revin berdiri dan menyodorkan buket bunga mawar itu pada syila dan langsung memeluk revin sambil menangis terisak

"dont cryng baby, maafin aku ya udah marah marah sama kamu hari ini "ucap revin menenangkan syila yang masih menangis terisak

"a revin jahat hiks, syila kan hiks hiks takut gelap hiks hilks "ucap syila menumpahkan rasa takut nya pada revin

"iya saya minta maaf, coba sini kamu lihat saya "ucap revin pada syila sambil mengeluarkan kotak beludru berisi cincin dengan berlian di sekelilingnya

"syila maharani, mau kah engkau menerima cincin ini dari memulai semua nya dari awal lagi bersama saya "ucap revin pada syila

Syila mengangguk dan revin segera memasangkan cincin itu ke jari manis syila dan mencium kening syila dan menempelken kening nya dan kening syila.

"saya mencintai kamu syila maharani wanita cantik dengan senyum tulus ,i love you "ucap revin masih dengan menempelkan kening nya ke kening syila

"i love you to a revin si pria pemarah dan dingin nya syila "jawab syila

Akhirnya lampu di nyalakan dan gemuruh tepuk tangan dari setiap orang mewarnai acara itu

Selamat membaca

menggenggammu (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang