Sementara di mall, evan menelpon rani dan mencari rani dengan mengelilingi mall tersebut ia juga tak lupa bertanya pada orang yang berlalulalang di depan nya mencari keadaan aduk nya
"kamu di mana sih ran? Abang khawatir banget khawatir "sambil mengacak rambut nya
Sementara di rumah revin
"syil sayang bangun dong aku kan kangen sama kamu, masa kamu mau tidur aja aku kangen loh "sambil menggenggam erat tangan rani seolah olah bila di lepas syilanya akan pergi meninggal kan nya lagi
"vin kamu kenapa sayang "ucap mama dengan sangat cemas, tadi revin menelpon ibunya di suruh cepat datang ke tumah nya.
"mah syila pingsan "ucap revin sambil memeluk ibunya, mama pun sempat tercengang
"revin, dengerin mama nak, syila udah tenang sayang di sana kamu haru bisa ik-"belum sempat mama melanjutkan kata kata nya revin segera memotong
"engga mah syila masih hidup, dia ada di sini mah ,tadi syila pingsan, coba mama cek keadaan syila, cepey mah "lalu revin mengajak ibunya ke kamar nya untuk menemui syila
Sementara rani sekarang telah tersadar dari pingsan nya dan dia heran mengapa di kamar ini ada bantak poto nya dan yang paling mencolok adalah poto dirinya memakai kebaya pernikahan dengan seorang lelaki di sampingnya
"aku di mana sih, kok ada banyak poto aku sih, perasaan aku gak pernah poto deh kaya gitu semua "ucap nya pada diri sendiri dan terheran heran
Ceklek ,pintu terbuka menampilkan wanita paruh baya tapi masih tetap awet muda,lalu wanita segera menghampiri rani lalu memeluk nya ya wanita itu adalah ibu nya revin
"sayang kamu masih hidup, mama seneng banget, kamu tau mama sempet gak percaya saat suami kamu bilang kamu masih hidup, maafin mama ya, yang gak percaya kalau kamu masoh hidup "ucap mama sambil memeluk erat dan menangis dengan bahagia karena menantu nya masih hidup
Rani yang tak mengerti apa apa hanya diam saja saat di peluk oleh orang yang menyebut diri nya mama, setelah pelulan itu terlepas lalu rani menjelaskan
"maaf tante saya bukan istri anak tante saya rani handoko bukan syi oh iya syila tan "ucap rani sambil menunduk ia juga tak tau kenapa seperti ini seperti ingin menangis tapi ia kenapa ia bingung dengan hati nya
"kamu itu syila, kamu istri saya, dan kamu harus ingat saya revin suami kamu sampai mati pun ingat itu "ucap revin final lalu mencium bibir rani
Mama yang melihat itu hanya tersentum maklum saja akan kelakuan putranya itu, ia juga mengerti bagaimana akan terpuruk putra nya itu saat sang istri meninggal
"kok kamu cium aku sih, kamu kan bukan siapa siapa aku "ucap rani yang baru sadar setelah revin melepaskan ciuman nya"kamu juga menikmati "ucap revin tanpa dosa dan makin membuat pipu rani merona
"udah, mening kita makan aja dulu udah waktunya makan malam"ucap mama lalu meninggalkan mereka berdua di kamar
"ayok makan "ajak revin
"tunggu, aku bukan syila aku rani handoko dan tolong antar aku pulang aku takut abang sama opa khawatir sama aku "ucap rani karena cemas dan ia juga ingat pasti abang nya mengkgawatirkan nya
"ingat satu hal ini, kamu syila mahendra, istri dari revin mahendra dan kamu gak bisa pulang karena ini rumah kamu,kamu tinggal disini. "final revin dengan aura tegas nya membuat yang ada di sekitar nya menunduk dwngan gemetar
Walaupun rani takut dengan aura revin tapi ia juga mencemaskan abang nya "tap "belum sempat menyelesaikan kalimat nya revin sudah memetong kembali
"ayo turun makan pasti kamu laparkan dan tidak ada tapi tapi an "lalu menggendong rani ,karena revin tau syilanya masih sangat lemas
Dalam hati rani hanya bisa merutuki segala keegosian dan keangkuhan revin ia sangat mencemaskan abang nya namun ada rasa tidak ingin pergi dari tempat ini juga ia merasa sangat nyaman dan ia juga merasa tempat ini adalah tempat harus nya ia berada tapi rani mengabaikan perasaan itu
"loh kok syila nya di gendong sih vin "tanya mama karena khawatir melihat rani di gendong
Revin menjawab "kasian mah istri aku kan baru sadar dari pingsan, aku gak mau dia kecapean "
"syil kamu masih lemes sayang? "tanya mama pada rani
"engh engga tante rani udah baikan kok tapi ai dia nya aja yang asal gendong di pikir rani karung beras "
Dumel rani"kamu ini bercanda mulu, jangan panggil tante dong sama mama sayang "
"udah mening sekarang kita makan "ucap revin
Lalu mereka makan dengan tenang tapi tidak dengan revin dan sang ibu yang terus memperhatikan rani makan .
Revin merasa sangat bahagia akhirnya ia bisa satu meja makan lagi dengan sang istri yang sangat ia cintai berbeda dengan sang ibu yang sangat terharu ,wanita yang ada di hadapan nya adalah menantu walaupun ia mengaku sebagai rani handoko tapi ia juga yakin bahwa wanita yang ada di depa nya adalah menantu nya .
Sementara di kediaman handoko
Sang kepala keluarga dari handoko tengah menyuruh para pengawal untuk mencari keberadaan sang cucu yang hilang di mallSetelah evan menceritakan kejadian ia kehilangan rani di mall kepada sang kakek lalu sang kakek mengerahkan anak buah dan pengawal nya untuk mencari keberadaan sang cucu
Kembali ke rumah revin
Setelah makan mama mengajak syila ke taman untuk mengobrol"kamu tau gak alesan mama ngajak mama ke sini? "rani hanya menggeleng sebagai jawaban karena jujur ia memang tidak mengetahui alasan nya
"ok, mama akan jelaskan, kamu pasti bingung kan dengan keadaan kamu yang sekarang "rani hanya mengganggukan kepala sebagai jawaban nya "syila mahendra, istri dari revin mahendra, meninggal karena kecelakaan di hari aniversary yang ke satu tahun pernikahan nya tapi revin selalu yakin bahwa syila nya masih hidup bahkan di hari anniversary yang ke 2 kemarin revin masih merayakan nya bersama poto poto syila, kamu tau revin terpuruk dan hampir mengakhiri hidup nya sendiri setelah syila dinyatakn meninggal satu bulan, sikap nya pun sangat berubah ia hanya akan berbicara jika itu penting dan dia akan banyak bicara hanya pada pigura poto syila "ucap mama sambil menangis karena tidak sanggup melanjutakan cerita nya
Rani yang mendengar itu juga ikut menangis ia tak menyangka orang masuk jajaran pengusaha paling kaya memiliki cerita hidup yang sangat menyedihkan
"makanya pas mama lihat kamu, kamu ini mirip sekali dengqn syila bukan dari rupa tapi cara kamu bersikap sama persis dengan syila dan mama yakin revin itu tidak pernah salah mengenali seseorang "lalu pembantu datang terpogoh pogoh kepada mereka berdua
"ada apa soh mbo kok lari lari "tanya mama
"itu bu ada orang pake baju item item katanya mau menjemput nona muda handoko "ucap sang pembantu
Syila hanya diam saja jujur ia senang karena ia bisa pulang tapi ada rasa tidak rela juga hatus meninggal kan rumah ini dalam hatinya
Selamat membaca
Maaf ya aku update nya seminggu sekali, soal nya tugas ku banyak banget
KAMU SEDANG MEMBACA
menggenggammu (end)
General Fictionaku ingin menggenggam mu tapi diri mu ibarat angin yang tak pernah bisa ku genggam syila maharani kau ingin menggenggam ku silakan jika kau mampu menggenggam ku yang kau anggap sendiri angin ini revin Mahendara Akan kah syila dapat menggenggam r...