17

982 40 0
                                    

Setelah mendapatkan telepon dari rumah sakit tadi revin segera bergegas menuju rumah sakit untuk menemui syila.

"sus pasien atas nama syila maharani "

"ruang IGD pak "setelah di beritahu oleh suster revvin seggera bergegas menemui syila dan meyakinkan hatj Nya bahwa syila nya akan selamat dan ia akan menjelaskan kejadian di kantor tadi bukan seperti apa yangg syila lihat dan revin sangat yakin bahwa syilanya baik baik saja walaupun hati nya merasa ada yang hilang.

Sesampai nya di IGD revvin langsung duduk dj kursi menunggu dokter yang akan keluar dari ruangan itu, dalam hati revin sudah merasa tak tenang dan ia selalu berdoa agar syila tidak apa apa

"dengan keluarga ibu syila maharani "ucap dokter yangg baru keluar dari IGD

Revin segera mendekat dan berkata "saya suami nya dok, istri saya gak kenapa napa kan dok,dan gak ada sesuatu yang mengghawatirkan dok? "

"maaf pak ,kami tidak bisa menyelamatkan bu syila luka bakar yang di derita bu syila  sangat parah dan sekali lagi saya minta maaf "

"bercanda, haaha dokter bercanda ya sama saya pasti istri saya  yangg nyuruhkan bilang sama dia saya udah tau rencana nya sekarang suruh dia keluar "ucap revin denggan marah dan nada tak percaya

"maaf  pak saya sudah berusaha sebisa mungkin maafkan saya pak tapi tuhan tau yang terbaik untuk ibu syila "ucap dokter itu menyesal

"ggaaaakkkk mungkkkin nn"histeris revvin "dokter bohongi saya kan "sambil menark kerah baju dokter tersebut

"kamu pasti sekongkol kan sama istri saya ngerjain saya kan bilang sama dia gak lucu dan oh iya bilang juga sama dia kalau dia bohongin saya, saya bakal kembali lagi jadi revin yang dulu "teriak revin di hadapan dokter itu

Hanya sesak dan sakit yang di rasakan revin saat ini revin berharap ini semua hanya mimpi dan ketika ia bangun besok semua akan baik baik saja syila nya akan tersenyum seperti biasa nya.

Lalu terdengar langkah kaki yang tergesa gesa menghampiri revin dia adalah ibu revin dan ayah nya tadi sebelum ke  rumah sakit revin sempat menghubungi kedua orang tua nya

"vin gimana keadaan syila sayang "tanya mama, revin hanya diam tak bergeming dan menangis dalam diam sambil bersandar kepada tembok

Karena tidak sabar mama segera bertanya pada dokter untuk mengetahui keadaan menantu nya itu "dok bagaimana keadaan menantu saya dok? "

"maaf bu saya tidak bisa menyelamatkan menantu anda luka bakar nya sangat parah dan kami tidak bisa menyelamatkan nya "

"engggggakkk mah dokter itu bohong mah "marah revin

"sabar sayang, ikhlas sin syila ya sayang kamu harus kuat sayang biar syila tenang "ucap mama sambil menangis dan berusaha menenangkan revin

"mah dokter itu bercanda mah dan ini sama sekali gak lucu bilang sama dia mah "racau revin di pelukan ibunya

"engga sayang dokter itu gak mungkin bercanda "

"engga mah ini tuh bohongan mah mungkin karena syila lagi marah sama aku mah jadi dia nggak mau ketemu aku, iya iya bener mah apa jangan jangan syila udah nunggu aku di rumah " lalu revin bergegas bangun namun tangan nya di cekal oleh papa

"plak "satu tamparan melayang di pipi revin "sadar vin syila udah gak ada kamu harus ikhlas nak "

"enggak pah ini tu cuma bohongan aja syila tuh ngerjain aku ,ah iya mungkin Karena aku lupa sama hari aniversary kita pah "racau revin masih tak bisa menerima kenyataan

"maaf ibu bapak bisa melihat keadaan korban untuk terakhir kali nya "instruksi dokter

"baik dok terimakasih "ucap papa dan menghampiri revin "ayo boy kita lihat istri kamu "sambil mengajak revin berdiri

Lalu ada polisi datang menghampiri merka untuk menyerahkan barang barang syila

"permisi Pak kami dari kepolisian ingin menyerahkan barang barang mungkin milik korban "lalu menyerahkan tas syila kepada papa 

Lalu mama memeriksa tas itu dan benar isinya barang barang syila bahkan hadiah yang mama berikan tadi saat di rumah pun ada

"iya bener ini tas syila "runtuh sudah tangis yang yang tertahan sejak tadi oleh mama

"enggak mah enggak mungkin bisa aja mirip  tas seperti itu kan banyak yang punya "dengan air mata yang menetes hancur sudah image yang dipertahankan revin selama ini ia menangis sehancur hancur nya

Setelah menyerah kan barang milik syila polisi itu segera pergi, lalu mereka segera memasuki ruangan yang syila tempati

"mamah gak kuat Pa "sambil menangis dengan tergugu

"kita harus kuat buat revin mah "

Lalu revin segera mendekati brankar syila dan mencoba untuk membuka kain penutup karena tidak kuat berlama lama akhirnya menutup lagi

"kamu kan janji mau nemenin saya selamanya, kamu ingkar syila kamu tau kan saya gak suka sama orang yang suka ingkar janji kamu mau saya marahin hah"racau revin sambil memeluk syila

"sudah nak ikhlasin syila sayang "

"hahahaa kenapa semua orang bercandain aku sih hari ini hahahaa"tawa sumbang namun menyayat hati bagi yang mendengar nya

"udah ya sayang bercanda nya aku udah nyerah sayang aku minta maaf tadi soal ke jadian dikantor aku udah pecat dia sayang dan soal tadi aku gak ciuman sama dia dia yang cium aku sayang, aku gak akan mungkin selingkuh sayang aku cinta banget sama kamu hiks "menjelaskan kejadian tadi pada syila dengan harapan syila bangun lagi

"hiks hiks aku gak bisa hidup  tanpa kamu sayang aku cinta sama kamu, kamu gak boleh tinggalin aku "setelah mengucap kan itu revin langsung pingsan

"siap kan semua nya dan atur pemakaman nya sekarang juga "ucap papa pada anak buah nya

"pa apa gak sebaiknya tunggu revin sadar dulu "

"enggak mah ini yang terbaik buat revin "

Lalu setelah pingsan hampirsatu hari akhirnya revin tersadar dan di samping nya sudah ada ibu nya yang memakai Pakaian hitam hitam

"hghh syila, mah syila mana mah, terus mama kenapa pakai baju itm item "

"sayang revin dengerin mama kamu harus kuat ikhlasin syila sayang biar dia tenang ya "

"enggak mah gak mungkin syila ninggalin aku buat selamanya ini cuma mimpi mah "racau revin sambil menampar pipi nya

"udah sayang jangan sakitin diri kamu nak, yang kita bisa sekarang ini doain syila dari sini dan ikhlasin dia biar dia tenang "

"enggak mah syila masih hidup  iya syila masih hidup  hahaa "sambil menjabak rambut nya dan berlari mencari makam syila tanpa  memedulikan keadaan nya

Setelah  sampai di makam syila yang masih basah revin menangis sejadi jadi nya "kamu kenapa  tinggalin aku syila kamu lupa  sama janji kamu yang gak akan ninggalin aku oh iya maaf in aku ya aku lupa  hari aniversary kita selamat aniversary ya sayang "racau revin sambil memeluk kuburan syila di tambah hujan yang memebuat suasana makin sedih

"kamu kok gak balas ucapan aniversary aku sih kamu marah ya sama aku, yaudah yu kita pulang  oasti di sini dingin nanti aku ijinin kamu aku ijinin ngajar lagi deh sebagai hadiah aniversary dari aku "racau revin di bawah guyuran hujan

"revin sudah ikhlasin dia nak "ucap Papa memberi pengertian pada revin

"enggak Pa kasian syila pasti kedinginan di siani sendirian "lalu papa memeluk revin yang menangis dan meracau di pelukan ayahnya

"dengerin papa revin ikhlasin dia kalau kamu kaya gini terus dia gak bahagia di sana nak, mungkin menurut orang lain syila udah gak ada tapi syila tetap ada dan hidup  di sini nak "sambil menunjuk dada revin
"iya Pa revin bakal usaha in itu Papa bener revin harus ikhlasin syila dan syila akan selalu hidup  di hati revin "ucap revin dan bangkit pergi meninggalkan pusara syila "tapi jangan salah kan aku jika aku akan menjadi kejam "lanjutnya dalam hati

menggenggammu (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang