Aeri merenggangkan tubuhnya saat mendengar kicauan burung dengan merdu diluar sana. Gadis itu mengerjapkan mata perlahan-lahan untuk menyesuaikan cahaya yang mulai masuk ke dalam retinanya. Menoleh ke sisi kanan, Aeri sedikit terkejut saat hal pertama kali yang dilihatnya adalah seorang pria tampan yang kini sudah menjadi suaminya. Posisi wajah mereka sangat dekat. Aeri bahkan bisa merasakan hembusan napas teratur yang mengenai wajahnya dengan tangan yang melingkar di pinggang Aeri.
Aeri memperhatikan sedetail mungkin wajah suaminya yang masih terlelap. Jujur, Aeri menyukai wajah Hyunjin saat tertidur, begitu damai. Aeri juga menyukai tahi lalat yang berada bawah matanya. Hyun jin bagaikan porselin pria yang nyaris sempurna.
Tangan Aeri terangkat untuk menyentuh kening Hyunjin menggunakan jari telunjuknya lalu, menyusuri mulai turun ke hidung dan menyentuh tahi lalat yang berada di bawah matanya dan terakhir di bibirnya. "Tampan," satu kata yang Aeri ucapkan pagi ini untuk Hyunjin.
"Kamu juga cantik," balas Hyunjin dengan suara serak khas bangun tidur. Matanya perlahan terbuka membuat Aeri buru-buru menarik tangannya dari wajah Hyunjin.
"Mau mencoba?" tanya Hyunjin dengan mata sayunya.
Aeri menatap Hyunjin bingung. Melihat respons gadisnya, Hyunjin tertawa dengan mengusap pipi Aeri lembut. "Pejamkan matamu," pintanya lembut.
"Untuk?" tanya Aeri.
"Nurut saja," balas Hyunjin lagi.
Aeri menurutinya. Gadis itu memejamkan mata namun, sepersekian detik Aeri langsung membuka matanya saat merasakan sesuatu yang kenyal menempel tepat di bibirnya.
"Morning kiss," ucap Hyunjin dengan senyuman. Hyunjin memberikan kecupan singkat di bibir Aeri.
Aeri mengerjap dengan perlakuan sang suami. Hyunjin tertawa gemas dan mencubit pelan hidung Aeri. "Ayoo bangun, siap-siap. Tiga jam lagi kita berangkat," ucap Hyunjin membuat Aeri tersadar
"I-iya, tapi bisa lepas tangan kamu dulu," pinta Aeri dengan kedua pipi merona. Tangan Hyunjin masih melingkar di pinggangnya.
Hyunjin tersenyum dengan menampilkan gigi putihnya. "Lupa."
Aeri tersenyum tipis, dan langsung bangun setelah Hyunjin melepaskan pelukannya. "Kamu mandi aja duluan. Aku mau siapkan sarapan," ujarnya.
"Nggak mandi bareng aja?" jahil Hyunjin dengan menaik turunkan alisnya.
Aeri langsung memicingkan mata saat Hyunjin kembali jahil. "Nggak! Mandi sendiri sana," serunya dan langsung keluar kamar.
Tawa Hyunjin pecah. Aeri sangat lucu saat kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴀ ᴡᴇᴇᴅɪɴɢ ᴀғᴛᴇʀ sᴛᴏʀʏ
Teen FictionSequel "Dokter Hwang" Keseharian Hyunjin dan Aeri dalam menjalankan kehidupannya sebagai sepasang suami istri muda yang baru menikah.