19

1.2K 191 25
                                    

Aeri menatap Hyunjin kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aeri menatap Hyunjin kesal. Sedari mereka keluar rumah sakit, tatapan Aeri tidak lepas dari sang suaminya itu.

"Kenapa, hm?" tanya Hyunjin tenang, seolah apa yang dilakukan cowok itu tadi tidak berpengaruh.

Aeri mendesis. "Kinipi, hm?" ejeknya dengan mata mendelik. "Pikir aja sendiri!" serunya kesal.

Hyunjin tersenyum tipis dan menepuk pucuk kepala Aeri. "Maafin, habisnya membangkang. Aku nggak suka," balasnya.

Aeri menghela napas dan menyenderkan punggungnya pada kursi. "Nggak jadi ke cewek itu?" tanyanya memancing. Perasaan kesal masih melanda Aeri.

Hyunjin menggeleng. "Lebih pentingin kamu. Kalau urusan pasien yang nggak penting, cuma buat alasan tertentu, aku nggak bakal mau," jawabnya.

Aeri memutar bola mata malas. "Kirain kamu bakal ke sana."

"Udah janji mau ajak kamu jalan-jalan." balas Hyunjin.

Aeri mengangguk dan menggandeng lengan Hyunjin yang menganggur dengan manja. "Kapan dokter ortopedi yang di rumah sakit itu ada semua?" tanyanya tiba-tiba.

"Mungkin dua hari lagi."

Aeri menghela napas. "Nggak bisa ambil dari rumah sakit lain gitu. Atau nggak kak Alaska, dia juga dokter," serunya polos.

Hyunjin menggeleng. "Nggak bisa. Mereka juga sibuk di rumah sakit masing-masing. Kalau Alaska bukan dokter ortopedi. Seorang dokter ada keahliannya masing-masing, bukan hanya sekedar dokter biasa. Nggak bisa sembarangan."

"Buat handle pasien nyebelin itu nggak bisa orang lain aja gitu, maksud aku kalau ada kepentingannya aja baru kamu ketemu dia," ujar Aeri dengan menatap Hyunjin lekat.

Hyunjin mengelus surai hitam Aeri. "Nyebelin? Siapa?" tanyanya menggoda.

Mata Aeri mendelik. "Jangan jahil deh! Kamu pasti tau!"

Hyunjin tertawa. "Alyssa?"

Aeri mengangguk dengan mencebikkan bibirnya. "Aku akan coba saran kamu," balas Hyunjin membuat Aeri tersenyum.

"Pokoknya saat kamu ke rumah sakit, aku harus ikut. Nggak mau tau, pokoknya harus ikut!" seru Aeri tegas.

"Terserah kamu, lagi pula ada bagusnya. Aku jadi nggak kangen kamu karena harus di tinggal," balas Hyunjin.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ᴀ ᴡᴇᴇᴅɪɴɢ ᴀғᴛᴇʀ sᴛᴏʀʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang