Perahu kertasku 'kan melaju
Membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila
Tapi ini adanyaPerahu kertas mengingatkanku
Betapa ajaibnya hidup ini
Mencari-cari tambatan hati
Kau sahabatku sendiriHidupkan lagi mimpi-mimpi (cinta-cinta)
Cita-cita (cinta-cinta)
Yang lama kupendam sendiri
Berdua 'ku bisa percaya'Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara miliaran manusia
Dan 'ku bisa dengan radarku menemukanmuTiada lagi yang mampu berdiri
Halangi rasaku, cintaku padamu
'Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara miliaran manusia
Dan 'ku bisa dengan radarku menemukanmu
Oh, bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara miliaran manusia
Dan 'ku bisa dengan radarku menemukanmu.Hyunjin telah selesai bernyanyi namun, ia tidak dapat respons dari Aeri. Hyunjin menatap Aeri dan seketika tersenyum. Istri kecilnya sudah tertidur. Dengkuran halus terdengar dari gadis itu.
Hyunjin yang tidak tega dengan Aeri tertidur di sofa, langsung menyelipkan tangan kanannya di lekukan kaki serta tangan kirinya berada di punggung Aeri. Hyunjin menggendongnya ala bridal style untuk membawanya ke kasur.
Hyunjin membaringkan tubuh Aeri di kasur dengan sangat hati-hati seolah Aeri adalah barang berharga yang harus di jaga, setelahnya di selimuti Aeri hingga sebatas pinggang dan mencium kening Aeri cukup lama.
Hyunjin ikut membaringkan tubuhnya di samping Aeri. Memeluknya erat dan memandangi wajahnya yang terlihat begitu damai. "Good night, baby," gumamnya setelahnya memejamkan mata. Ikut terlelap dalam mimpi indahnya.
Hari telah berganti. Aeri terbangun dari tidurnya, membuka mata perlahan. Tubuhnya terasa berat, di lihatnya ke samping kirinya dan menemukan sang suami yang sedang melingkarkan tangannya di pinggangnya. Aeri tersenyum, apalagi saat melihat wajah Hyunjin. Di tatapnya dengan lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴀ ᴡᴇᴇᴅɪɴɢ ᴀғᴛᴇʀ sᴛᴏʀʏ
Novela JuvenilSequel "Dokter Hwang" Keseharian Hyunjin dan Aeri dalam menjalankan kehidupannya sebagai sepasang suami istri muda yang baru menikah.