Ponsel berdering menandakan telpon masuk. Hyunjin yang sedang tertidur dengan memeluk pinggang Aeri menggerang kesal. Tidur nyenyak nya telah di ganggu. Dengan malas Hyunjin mengambil ponselnya yang berada di atas nakas dengan meraba-raba, setelahnya membuka mata perlahan dan menggeser tombol hijau di layar ponselnya. "Apa?" tanyanya langsung dengan nada dingin.
"..."
Hyunjin menghela napas. "Harus sekarang?" tanyanya melirik Aeri yang masih tertidur dengan tangan gadis itu yang juga memeluknya.
"..."
"Ya sudah saya ke sana, untuk sementara kalian bersihkan dulu luka-lukanya," terpaksa Hyunjin.
"..."
Bip.
Hyunjin memutuskan sambungan telpon dan menyimpan ponselnya di atas nakas kemudian, menatap gadisnya dengan lekat. "Maaf, aku tinggal dulu, sayang," gumam Hyunjin pelan dengan mengecup kening gadisnya cukup lama.
Setelah puas menatap Aeri. Hyunjin melepaskan pelukan tangan Aeri yang melingkar di pinggangnya dengan perlahan. Hyunjin tidak ingin membangunkan tidur Aeri. Setelah terbebas, Hyunjin bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap.
Pagi hari yang cerah dengan matahari yang masuk ke kamar Aeri membuat tidurnya terusik. Geraman kecil dari gadis itu dengan tubuh yang direnggang kan. Matanya perlahan terbuka dan menelusuri kamar saat tidak melihat suaminya.
"Kemana kak Hyunjin?" gumam Aeri mengubah posisi tidurannya menjadi terduduk. Setelah kesadarannya sudah terkumpul, ia turun dari kasur dan keluar kamar untuk mencari Hyunjin.
"Halo no—Aeri, kamu sudah bangun," ucap Zee yang masih belum terbiasa memanggil Aeri dengan nama saja.
Aeri tersenyum. "Iyaa. Kamu ihat kak Hyunjin nggak?" tanyanya.
"Jam tiga pagi tuan Hyunjin pergi ke rumah sakit, katanya ada pasien kecelakaan yang butuh pertolongan darurat," jawab Zee panjang.
Mendengar penjelasan pelayan rumahnya, Aeri hanya bisa menghela napas. "Ya sudah, terima kasih. Aku mau bersih-bersih dulu."
Zee mengangguk. "Makan pagi sudah siap di ruang makan," ucapnya.
"Hmm."
Aeri kembali masuk ke kamar dengan langkah malas. "Lagi-lagi sendiri...apa ke rumah sakit aja?" gumamnya. "Udah lah ke rumah sakit aja, bawaiin sarapan untuk kak Hyunjin. Pasti dia bakal senang banget," lanjut Aeri yang langsung menuju kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴀ ᴡᴇᴇᴅɪɴɢ ᴀғᴛᴇʀ sᴛᴏʀʏ
Teen FictionSequel "Dokter Hwang" Keseharian Hyunjin dan Aeri dalam menjalankan kehidupannya sebagai sepasang suami istri muda yang baru menikah.