20

1.3K 200 42
                                    

Aeri menggandeng lengan Hyunjin dengan posesif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aeri menggandeng lengan Hyunjin dengan posesif. Setiap orang-orang yang di lewatinya selalu menatap Hyunjin dengan tatapan memuja, terutama untuk para kaum hawa. Mata tajam Aeri menatap mereka seolah Hyunjin tidak boleh di sentuh barang sejengkal pun. Entah, semenjak kejadian Alyssa, Aeri lebih terlihat posesif.

"Kak, jangan senyum loh," seru Aeri dengan tatapan tajamnya.

Hyunjin tersenyum tipis dan mengelus surai hitam Aeri. "Senyum aku cuma buat kamu," balasnya.

Aeri mengangguk. Mereka tiba di depan ruangan Hyunjin. Membuka pintu ruangan, langkah Hyunjin seketika terhenti, begitu pun Aeri.  Raut wajah keduanya langsung berubah datar dan dingin.

"Ngapain kamu di sini?!" tanya Aeri ketus. Dengan tangannya yang semakin erat menggandeng lengan Hyunjin.

Hyunjin melirik Aeri. Terlihat dengan jelas, wajah gadisnya marah. "Mau ketemu dokter lah," jawab Alyssa tenang. "Hai, dokter," lanjutnya menyapa Hyunjin.

Hyunjin mengerang. Kenapa cewek itu tidak sadar juga. Padahal ia sudah beristri. "Ada perlu apa anda ke ruangan saya?" tanyanya dingin.

Alyssa tersenyum dengan menyingkirkan anak rambutnya ke belakang telinga. "Mau cek keadaan," jawabnya dengan lembut.

Aeri mendesis melihat tingkah Alyssa yang tengil. "Cih! Kamu bukan tandingan aku," ucapnya pelan. Hyunjin yang mendengarnya langsung menoleh pada Aeri kemudian, tersenyum tipis.

Hyunjin kembali menatap Alyssa. "Anda bisa tunggu kedatangan saya di ruang rawat." serunya.

Alyssa menggeleng. "Udah nggak sabar, dok. Aku tuh tunggu kamu udah lama banget," balasnya dengan mencebikkan bibir, seolah merajuk pada Hyunjin.

Aeri memutar bola mata malas. "Bisa tunggu di luar, atau tunggu di kamar kamu. Suami saya baru aja tiba," balasnya tidak mau kalah.

Alyssa tersenyum miring. "Nggak bisa. Saya sibuk, jadi nggak bisa menunggu," ucapnya santai. Seolah Aeri bukan siapa-siapanya Hyunjin.

Hyunjin memejamkan mata, berusaha bersabar dengan pasien tidak tahu diri ini. "Ae," ucapnya meminta persetujuan.

"Apa?!" tanya Aeri ketus. Mood gadisnya itu berubah buruk saat melihat Alyssa.

"Boleh periksa dia di sini?" tanya Hyunjin lembut. Hyunjin tidak akan memaksa jika tidak diperbolehkan.

Aeri menghela napas kasar dengan menyisir rambutnya ke belakang. "Harus banget?" tanyanya balik.

"Kamu mau dia cepat pergi'kan?" tanya Hyunjin berbisik tepat di telinga Aeri. Kalau dilihat, posisi mereka seperti berciuman.

Aeri mengangguk. "Kalau bisa sekarang. Aku muak lihat muka dia yang sok polos," balasnya agak kencang, agar cewek yang sedang duduk di sofa itu mendengarnya.

"Lima menit. Kasih aku waktu lima menit, aku bakal periksa dia. Kamu nggak usah kemana-mana, cukup duduk di kursi aku," ucap Hyunjin meminta dengan menunjukkan kursi kebesarannya.

ᴀ ᴡᴇᴇᴅɪɴɢ ᴀғᴛᴇʀ sᴛᴏʀʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang