15

2.1K 283 23
                                    

Aeri menghela napas saat bangun tidur tidak menemukan Hyunjin di mana pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aeri menghela napas saat bangun tidur tidak menemukan Hyunjin di mana pun. Apa mungkin suaminya itu sudah berangkat ke rumah sakit. Tapi dilihat jam masih menunjukkan pukul enam pagi.

"Zee?" panggil Aeri saat pelayannya itu sedang membersikan sofa.

"Ada apa?"

"Kak Hyunjin kemana?" tanya Aeri.

Zee mengerutkan keningnya. "Tuan Hyunjin nggak bilang sama kamu? Tadi pagi-pagi sekali, tuan berangkat ke rumah sakit," ucapnya heran.

Aeri menghela napas. "Nggak bilang sama aku, mungkin buru-buru kali ya, jadi nggak pamit sama aku."

"Bisa jadi."

"Ya sudah, terima kasih, ya. Aku mau mandi dulu."

Zee mengangguk dan menatap kepergian Aeri. "Apa mereka lagi bertengkar? Ku kira tuan Hyunjin sudah pamit dengan nyonya Aeri?" gumamnya heran.

Aeri telah selesai mandi dan ia juga sudah menyiapkan makanan di kotak bekal untuk makan pagi, Hyunjin dan dirinya. "Kak Hyunjin pasti suka," ucap Aeri bahagia.

"Pasti, apa lagi kamu yang masak," ujar Zee.

"Ya sudah, aku berangkat, ya," pamit Aeri senang.

"Kamu nggak sarapan dulu?" tanya Zee.

Aeri menggeleng. "Aku mau makan sama kak Hyunjin," balasnya.

Zee mengangguk. "Ya sudah, hati-hati ya."

Aeri tiba di rumah sakit, ia selalu tersenyum saat melangkah menuju ruangan Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aeri tiba di rumah sakit, ia selalu tersenyum saat melangkah menuju ruangan Hyunjin. Bekal yang dibawanya di pegang dengan erat. Aeri tidak sabar untuk makan bersama dengan sang suami.

Tiba di ruangan Hyunjin. Aeri mengetuk pintu terlebih dahulu dan membukanya. Mata Aeri langsung mengerjap saat melihat suaminya, Hyunjin sedang berbicara dengan seorang dokter cowok yang kalau dilihat usianya lebih tua.

"Ma-maaf, aku ganggu," ucap Aeri kembali menutup pintu dan memilih menunggu mereka di luar.

Aeri menunggu di kursi depan ruangan Hyunjin, hampir lima belas menit dan akhirnya orang itu keluar ruangan Hyunjin. Aeri bangun dari duduknya dan membungkukkan tubuhnya sedikit memberikan hormat. Ia harus bersikap sopan pada siapapun, walaupun Aeri tidak mengenalnya.

ᴀ ᴡᴇᴇᴅɪɴɢ ᴀғᴛᴇʀ sᴛᴏʀʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang