"Raye...gak boleh gitu, yang penting Deo udah selesaiin tantangannya. Jadi kita next ke Naiyah, lu pilih T or D?" Abay sedikit menyudahi kejahilan Raye yang mulai menjadi jadi dan langsung mengarah pada Naiyah sebagai pemain selanjutnya."Gue pilih D terus gue pilih D dari Stev" jati Naiyah menunjuk orang yang disebutnya.
"Dengerin tantangnya dan cermati. Korek hidung lu, terus kasih makan ke mulut si Raye" ujar Stev sambil memangku wajahnya dengan sedikit tawa kecil kearah Raye yang terkejut.
"Pftt" - Abay
"Ihh huek" - Deo
"Masa gue jadi korban juga,Stev?! Ini gak adil kaya mantan!" kesal Raye menginjak-injak lantai ruangan.
"Oke~bakal otw gue lakuin hahaha..." Naiyah mulai sedikit mengorek-ngorek bagian dalam hidungnya dan menyodorkannya pada Raye.
"Nai nai lu jangan beneran dong" Raye sedikit mencegah tangan Naiyah yang mulai mendekat.
"Ayolah, gue gak mau hukum" jawab Naiyah memelas.
Sementara semua mata serius tertuju pada Naiyah dan Raye yang terus beradu mulut.
"Yaudah, lu gak usah lakuin tantangannya dan biar gue aja yang nanggung konsekuensinya" Naiyah sedikit tersenyum mendengar pernyataan Raye yang mau menanggung hukuman milik Naiyah.
"Selamat ya bro, silahkan di minum" sebotol bir disodorkan oleh Abay yang masih tertawa kecil.
"Ketawa lu semua, sinilah gue minum" - Raye.
Gleg~gleg~
Dalam hitungan 5 menit, Raye berhasil menghabiskan setengah botol wine sekaligus.
"Ya ya ya kita next oke? Selanjutnya Raye" ucap Abay yang menyadarkan Raye dari diamnya.
"Gue~pilih T. Dan gue mau T dari Deo sayang~" jawab Raye yang dibawah pengaruh mabuk ringan.
"Hmm berapa mantan Raye? Terus sebutin nama-namanya juga" pertanyaan mudah terlontar dari mulut Deo dan sangat mudah bagi Raye.
"Ada~1 2 3...ada 22 orang. Niya, Elsa, Siska, Neli, Putri...hmm Dinda, Amel...kesananya gue lupa lagi. Tapi gue udah selesaiin tantangannya ya~" semua memperhatikan Raye yang bertingkah sedikit aneh.
"Sekarang kita ke korban selanjutnya si bos muda, Stev" ujar Abay memanggil nama 'Stev' yang sedang memeperhatikan seseorang.
"Gue pilih D dan gue pilih Abay" jawabnya singkat dan kembali diam.
"Jadi gini, tantangan dari gue...cium Deo" raut wajah santai Abay berubah menjadi raut wajah penyiksaan saat melihat kearah Stev.
"Ah?!" Deo kaget mendengar ucapan Abay, Deo juga tidak menyangka kalau Abay akan memberikan tantangan yang akan melibatkannya.
"Ayo tuan muda Stev..." goda Abay sedikit mendorong tubuh Stev mendekati Deo yang sedang duduk.
"Gak, lebih baik gue minum aja. Siniin botolnya" Stev sangat santai menolak tantangan dari Abay, sementara Naiyah sedari tadi jantungny berdebar-debar ingin melihat Stev mencium Deo.
"Yah~Stev! Cium aja, udah dicium aja" paksa Naiyah.
"Udah~biarin aja~kalau...dia gak mau cium Deo...~berarti itu tandanya suka~" suasana menjadi agak panas setelah Raye mulai berbicara walau dalam keadaan mabuknya.
"T-tapi..." Deo agak gugup saat berbicara, bingung apa yang harus dia buat.
"Stev, udah turutin aja" ucap Abay melihat ke arah Raye, Naiyah, Deo dan terakhir Stev dengan memberi senyuman smirk.
"Lama~! Cepetan! Kalau lu gak mau cium, sini biar gue aja~. Gue ikhlas kok Stev~" racau Raye, menepuk-nepuk pundak Stev yang sedikit lebih tinggi darinya.
"Bacot lu Ray" kesal Stev dan langsung menepis tangan Raye yang masih menepuk-nepuk pundaknya.
"Ngegas~cium cium cium cium cium cium! Ayo di cium~!!" Raye mulai memangggil emosi Stev yang tengah bersabar.
Sementara terdapat enam pasang mata yang tengah memperhatikan adu mulut mereka berdua.
"Ya ya, terserah kalian aja!" kaki Stev mulai melangkah maju ke arah tempat Deo duduk.
Melihat Stev yang mulai mendekatinya, Deo hanya menundukkan kepalanya buat menutupi wajahnya yang sedang terlihat malu-malu.
"Deo...liat gue sini" suara lembut juga nyaman menggoda Deo untuk melihat kearah Stev.
Tangan kokoh Stev menyentuh dagu Deo dan menengadahkan wajah Deo kearahnya. Perlahan Stev mendekatkan wajahnya ke arah Deo.
Mata mereka berdua tertutup, bibir mereka juga mulai menempel satu sama lain. Dan...satu ciuman mendarat, Stev terdiam yang mungkin sedang meresapi ciumannya dengan Deo.
Di sisi lain, Raye dan Abay memperhatikan dua orang pria yang tengah berciuman di hadapan mereka.
Saat itu pula keadaan Naiyah agak aneh, terpampang jelas wajah senang melihat mereka berdua berciuman sambil menggigit salah satu lengannya. Menahan teriakan bahagianya.
Yuhu~v~
Balik lagi, maaf kalau lama up. Thanks sudah mau berkunjung.Maaf kalau ada typo & kata² kasar°^°
Singkat kata : jangan lupa vote & koment ^v^
1 vote dari kalian sangat berharga bagi author ^3^
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Mine [BL]
Random>BxB< . Deo yang membuat 2 orang nyaman jika bersamanya, sampai akhirnya terjadi pertikaian untuk memperebutkannya. Tak ada jalan lain, hal mengejutkan terjadi pada akhirnya.