#5

35K 1.5K 165
                                    


Desahan demi desahan terus menerus keluar dari mulut Deo.

"Terus keluarin desahannya baby" ucap Jui yang terus lanjut menjilati seluruh tubuh Deo.

"Jangan lagi, Deo gak mau" mata Jui sekilas melihat raut wajah erotis Deo yang dipenuhi keringat membuat Jui senang.

Jui mulai menurunkan celana dan juga dalaman Deo yang seketika menampakkan pemandangan indah bagi Jui.

///Blush///

Wajah Deo mulai memerah karena menahan malu, kini juniornya terlihat jelas dihadapan Jui yang terus menatap.

Jui pov

Kesempatan begini mana mungkin di sia-siain lagi. Tangan ini mengulur dan menyentuh junior milik Deo yang ukurannya...yah ternyata lebih kecil, ehek><

"Abang kocok ya"

"Janganh!" terlanjur udah dikocok deh junior punya Deo, wajahnya semakin bertambah erotis juga bikin gemes.

"Faster ya by" semakin lama semakin cepat mengocok junior milik Deo, semakin banyak juga desahan yang keluar dari mulut Deo hingga memohon untuk berhenti.

"Deo mau pipis!"

Cratt

Cairan putih dari junior Deo keluar tepat mengenai wajah tampan ini sksk.
Gue mengusap cairan sperma yang mengenai wajah dengan jari tangan dan menjilat setiap sudut jari-jari tangan.

"Hangat, asin bercampur rasa manis. Ini sempurna" lidah gue terus menjilat setiap sudut jari-jari.

"Ahh haa ccukup" nafas Deo masih juga menderu berat.

"Belum sayang, ini masih babak pembuka" ujar gue dengan senyum menang.

Author pov

Kaki kanan Deo kemudian diangkat oleh Jui dan diposisikan d atas bahunya. Sehingga mempermudah Jui untuk menusukkan jarinya ke dalam hole Deo.

Perlahan jari telunjuk Jui masuk ke dalam hole Deo.

"Ahkk sakit" ujar Deo yang merasakan ada sesuatu yang menerobos holenya.

"Ugh ini masih sempit dan perawan" deruh Jui.

Selama 5 menit, Jui bermain-main dengan hole Deo menggunakan jari telunjuknya. Dirasa bahwa Deo sudah terbiasa, Jui menambahkan jarinya lagi masuk ke dalam hole sempit Deo.

"A..ahhh sakittt, stop ini sakitt" tangan Deo ingin sekali mendorong Jui untuk menjauh, tapi kenyataannya tidak bisa karena kedua tangannya terikat.

Bibir Jui mendekat pada bibir Deo yang memerah, melumatnya dan menggigitnya pelan. Kedua jari Jui yang sudah di dalam hole Deo langsung membuka lebar hole Deo dengan membentuk seperti sebuah guntingan.

"Hshh" sakit kembali dirasakan Deo namun Jui langsung melunat kembali bibir Deo supaya rasa sakitnya meredam.

"Hmm, kurasa ini cukup" ujar Jui melihat kearah hole Deo yang berkedut.

Tubuh Deo yang lebih kecil dari Jui, diangkat mengubah posisi menjadi dogstyle.

Tanpa basa basi, Jui mengeluarkan juniornya yang sedari tadi sudah tegang. Junior milik Jui diarahkan ke hole milik Deo yang sudah berkedut dan siap untuk dimasuki olehnya.

Deo sedikit terkejut karena junior milik Jui lebih besar daripada miliknya, betapa sakitnya jika hole Deo di terobos milik Jui.

Sebelumnya Jui meludahi hole Deo sebagai pelumas yang memudahkannya menerobos masuk.

"Siap ya Deo" ujar Jui memberi aba-aba.

"Hnn, tolong pelan~pelan ya abang Jui" nada bicara Deo sedikit gemetar.

Junior milik Jui perlahan-lahan masuk ke dalam hole Deo.

Sementara Deo yang menjadi bottom merasa sangat kesakitan. Merasa holenya akan sobek karena junior besar milik Jui.

"Ahhhhhh" suara desahan yang lumayan panjang terdengar di telinga Jui.

Flop!

Junior Jui sudah seutuhnya masuk kedalam hole Deo.

"Ahhhhh. Ggerakin, jangan diem aja" rasa sakit bercampur nikmat, merupakan hal pertama yang dirasakan Deo.

"Kamu yang minta" Jui mulai menggerakkan juniornya keluar masuk hole Deo, semtara Deo mengerang antara rasa sakit dan nikmat yang bercampur.

He Is Mine [BL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang