#22 [Game And Tears]

12.4K 470 22
                                    

Tekan ⭐ sebelum membaca
Tekan 💬 setelah membaca

~•~•~•~

Sebuah mobil berhenti dipekarangan mansion. Seorang wanita keluar dari dalam mobil. Berjalan pelan memasuki rumah. Beberapa maid dan penjaga rumah membungkuk hormat ketika wanita itu melewati mereka.

"Nyonya, kenapa sampai malam?" tanya seorang wanita paru baya.

"Tadi ada operasi mendadak." jawab Angel.

"Emm, bibi apa Steve sudah pulang??" tanya Angel

"Belum nyonya."

"Apa dia menelepon rumah??"

"Tidak."

Mendengar jawaban dari kepala maid tersebut, Angel segera mengambil ponselnya didalam tas dan menelepon Steve.

Sambungan pertama hanya suara operator, begitu terus sampai sambungan ke tiga.

"Bi tolong buang makanan dikotak ini !!!" setelah mengatakan itu Angel segera Melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

****************************

Disebuah kedai kopi, nampak seorang pria tengah menikmati kopi dengan ditemani seorang gadis.

"Ceritakan apa yang sebenarnya terjadi, sampai kau rela menjadi pelacur diclub Darren !?" tanya pria tersebut

"Ini rumit Steve, Mom, sering bertengkar dengan Dad karena Mom selalu membawa pria yang berbeda ke rumah. Dad marah dan mereka bertengkar. Steve, mereka tak peduli padaku. Jadi, kuputuskan untuk pergi dari mereka dan mencari kehidupan ku sendiri."  Jelas sang gadis

"Selly dengar, kau bisa datang ke perusahaan ku untuk melamar pekerjaan. Bukan menjadi pelacur seperti ini."

"Tapi aku tak punya bakat apapun, Steve bakat ku didunia model. Tapi, semenjak insiden ketidak sengajaan ku membunuh model terkenal itu seluruh perusahaan modeling tak menginginkan ku."

Steve, pria itu menatap Selly sang sahabat serta cinta monyetnya dalam diam. Keheningan melingkupi suasana mereka berdua.

"Sekarang kau tinggal dimana??"

"Darren memberiku tempat tinggal dengan syarat aku harus membayar nya dengan tubuhku, itu sudah menjadi kesepakatan kontrak."

"Tinggal di apartemen ku saja, kau tidak usah kembali ke club Darren."

"Lalu aku makan apa jika aku tidak kerja."

"Kau bisa menjadi bartender atau pelayan di Cafe Jack. Tidak dengan pelacur."

"Baiklah aku jadi pelayan saja."

"Aku akan merekomendasikan dirimu pada Jack."

Selly menyunggingkan senyum lebar. Bangkit dari tempat duduknya dan dengan tiba-tiba ia mencium bibir Steve.

"Terimakasih. Kau selalu menolong ku. Kau yang terbaik Steve."

Steve tersenyum dan membelai pipi gadis itu.

"Aku menyayangimu. Aku sudah menganggapmu seperti keluargaku. Ayo, aku antar ke apartemen ."

"Tidak, kau duluan saja. Aku harus ke supermarket untuk beli sesuatu."

"Kalau begitu aku antar."

"Tidak perlu aku jalan kaki saja, aku ingin menikmati udara segar malam hari."

"Baiklah, datanglah ke apartemen ku. Kau masih ingat kan. Katakan saja pada resepsionis, kau datang karena aku."

"Oke, terimakasih."

The Arrogant Trillionaire and Cold Girl ✅ [SUDAH DI EBOOK KAN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang