#11 [Angry???]

14.1K 454 6
                                    

Tekan ⭐ sebelum membaca
Tekan 💬 sesudah membaca

~•~•~•~

Alfonso's Mansion
08.00 am New York, USA.

Beberapa hari semenjak kedatangan Leila. Steve, menjadi sosok yang pendiam. Ia lebih dingin dari biasanya dan ia juga sering melamun. Bahkan ia tidak pernah menghubungi Angel lagi. Seringnya mengurung diri di kamar. Jarang berinteraksi dengan keluarganya. Kedatangan Leila benar-benar membuat Steve nyaris gila. Ia tidak pernah mengira bahwa wanita itu akan datang lagi dan masuk ke dalam kehidupannya.

Beberapa memori masa lalu sering muncul di pikirannya. Tentang seberapa romantisnya mereka dulu dan kegiatan apa yang sering mereka lakukan bersama, dan hal yang paling membuat Steve marah adalah disaat sebuah kilasan memori tentang bagaimana wanita itu meninggalkan dirinya. Ia benci. Ingin ia membunuh wanita itu.

Namun, setiap ia memandang wanita itu, ada sedikit hal yang mengganjal di hatinya. Tatapan mata wanita itu sangat sendu, membuat ia berpikir ada apa sebenarnya? Ia bingung dengan wanita itu. Licik, memang. Wanita itu memang licik, tapi tatapan matanya seolah mengatakan bahwa ia seperti ini karena sesuatu.

Steve mengacak-acak rambutnya, ia frustasi. Banyak sekali pertanyaan yang ada dipikirannya. Ia bangkit dari kasurnya dan memutuskan untuk pergi sebentar, setidaknya segala pemikiran yang mengganjal di hati dan otaknya menghilang walau semenit. Ia memutuskan untuk bertemu dengan sahabat gilanya.

Ia mengambil kunci mobilnya dan segera pergi meninggalkan mansion untuk ke markas The Devil Squad. Siapa yang tidak tahu tentang The Devil Squad, kumpulan para sahabat Steve, kumpulan yang hanya dihuni oleh orang-orang berada dan berpengaruh. Contohnya, Steve sendiri, ia sangat berpengaruh di dunia. Kemudian, Niel sahabatnya dan kekasih adik perempuannya. Pemilik perusahaan persenjataan terbesar di Amerika dan Eropa. Lalu, Brandon, pemilik rumah sakit terbesar di Amerika. Ia juga seorang dokter yang terkenal di Amerika. Kemudian yang terakhir, Darren. Pria yang sangat dingin bak kulkas berjalan. Ia pemilik perusahaan perhotelan terbesar di Eropa. Ia juga memiliki Club terkenal di Amerika.

Sesampainya Steve di markas, ia segera menghampiri teman gilanya itu. Ia memasuki markas dan mendapati teman gilanya sedang berkumpul dan minum-minum. Steve menghampiri mereka dan langsung duduk disamping Brandon.

"Holla dude." Sapa Brandon

"Tumben kau kesini." Kata Niel.

"Aku stres dirumah." Steve menyambar wine yang tersedia di atas meja.

"Ada apa?" Tanya Darren

"Wanita itu, dia kembali." Perkataan Steve membuat Brandon, Niel dan Darren menatap Steve dengan tatapan tak terbaca.

"Wanita ular itu?" Steve hanya menganggukkan kepalanya menanggapi perkataan Brandon.

"Apa motifnya?" Niel menatap Steve dengan tatapan bertanya.

"Entahlah aku tak tau pasti."

"Sudahlah dude, tidak usah dipikirkan. Kita bersenang-senang saja dulu. Nanti kita pikirkan lagi." Kata Brandon

"Yaps, sekedar refreshing. Kita ke tempat Darren saja." Kata Niel

"Tempatku??" Darren menatap Niel dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Yaps, surga wanita berdada besar." Brandon berkata sambil membayangkan bagaimana para pelacur di Club Darren.

"Otakmu selalu saja dipenuhi dengan Dada, Paha, bahkan Selangkangan." Kata Niel.

"Kau melewatkan satu hal dude." Niel menaikkan sebelah alisnya.

"Satu hal yang sangat indah Dimata ku. Pantat besar mereka yang sangat nikmat. Itu adalah tempat favorit ku untuk membuat Brandon Junior ereksi berat." Brandon tertawa keras, berbeda dengan Darren yang hanya mendengus kesal.

The Arrogant Trillionaire and Cold Girl ✅ [SUDAH DI EBOOK KAN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang