#12 [Accident]

15.2K 467 7
                                    

Tekan ⭐ sebelum membaca
Tekan 💬 sesudah membaca

~•~•~•~

10.00 am. New York, USA
Alfonso's Mansion

Beberapa hari telah berlalu, selepas Steve bertemu dengan teman gilanya. Dan beberapa hari pula pikirannya telah tenang. Ternyata mengikuti saran The Devil Squad tidak ada ruginya. Ia terus memikirkan tentang perkataan Niel waktu itu. 'Selama dia tidak menunjukkan tanda-tanda pergerakan maka, alangkah baiknya kau diam saja. Jika dia melakukan sesuatu barulah kau bertindak.'

Perkataan Niel membuat Steve bingung. Memangnya, wanita itu akan melakukan apa? Ia sangat yakin kalau wanita itu tidak akan melakukan apa-apa. Steve menatap langit-langit kamarnya, sesekali ia menutup matanya menikmati ketenangan di kamarnya. Namun, ketenangan itu berakhir kala sesuatu terlempar dan mengakibatkan kaca balkon kamarnya pecah.

'Pyaarr

Steve terlonjak kaget, seketika itu ia bangun dan berlari menuju balkon untuk melihat siapa yang melempar batu itu. Namun, ia tidak melihat siapapun disana. Ia memutuskan untuk tidak mempermasalahkan hal itu. Ia berjalan kearah batu yang dibungkus dengan selembar kertas. Steve memungut batu itu dan membuka selembar kertas. Ia membaca tulisan itu.

'Kau akan melihat dendam dari keturunan musuhmu Carrick. Dan bersiaplah untuk kehancuran anak-anak mu."

Steve mengernyitkan keningnya dan langsung keluar dari kamar guna menghampiri orang tuanya untuk menanyakan maksud dari tulisan itu.

Sesampainya ia dilantai bawah, ia melihat orang tuanya sedang berada di ruang keluarga. Ia menghampiri mereka dan duduk disamping ibunya.

"Mom." Sapa Steve.

"Sweet Heart ada apa??" Calista mengerutkan keningnya saat melihat Steve seperti orang kebingungan.

"Aku ingin tanya sesuatu." Steve menunjukkan kertas itu pada orangtuanya.

"Apa itu??" Tanya Marcell. Steve hanya menghendikkan bahunya.

"Baca saja." Calista memberikan kertas itu pada Marcell, dan pria itu membacanya.

Sedetik kemudian ia terkejut dengan isinya dan menggumamkan satu nama. "Jason."

"Ada apa dad??"

"Tidak. Tidak ada." Setelah mengatakan itu, Marcell Bangkit dan meninggalkan Steve serta Calista yang sama-sama menatap bingung.

********************************

Gotham Bar and Grill
New York, USA.

Dilain tempat sepasang kekasih sedang membicarakan sesuatu. Jack dan Bella mereka tengah makan siang disebuah restoran klasik. Jack sengaja memilih makan siang diluar agar ia bisa bertemu dengan Bella.

"Tumben kau makan siang diluar?" Tanya Bella

"Agar aku bisa bertemu dengan calon istriku." Jack tersenyum saat melihat pipi Bella yang bersemu merah.

"Calon istri? Sejak kapan?" Bella berusaha menggoda Jack dengan candaannya.

"Kau tak ingat saat dipesta kakakmu. Aku sudah melamar mu dan kau menjawab 'Ya'."

"Emm....aku tak ingat." Tanpa sepengetahuan Jack, Bella melepas cincin lamaran itu dan menyembunyikan digenggaman tangannya.

"Ck, mana tanganmu!!" Bella mengulurkan tangan kirinya kearah Jack.

Jack menatap tangan Bella tajam. Ia mendelik saat tidak mendapati cincin lamaran mereka di jari manis tangan Bella. Ia membolak-balik tangan seputih susu itu namun, tetap sama ia tidak menemukan cincin itu.

The Arrogant Trillionaire and Cold Girl ✅ [SUDAH DI EBOOK KAN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang