#26 [ Late ]

14.3K 573 92
                                    

Tekan ⭐ sebelum membaca
Tekan 💬 sesudah membaca

*****

Lotus Bar and Club. Sebuah club besar dengan pengunjung yang lumayan ramai. Nampak seorang pria berkebangsaan  Prancis memasuki club tersebut. Memasang wajah datar khasnya. Victor, pria itu berjalan angkuh menuju ruang VIP yang tersedia.

"Steve." panggilnya

"Duduklah."

Victor mendaratkan bokongnya disofa yang tersedia.

"Ada apa? Kenapa tiba-tiba kau ingin aku kesini? Jujur Steve aku ingin sekali menonjok wajahmu itu."

"Sorry, tapi.... Ini penting."

"Ada apa? Setelah kau menyuruhku mengurus si Scarlette jalang itu, sekarang apa??"

Ya. Benar, Scarlette telah mendapatkan apa yang ia inginkan. Steve, melakukan negosiasi dengan wanita itu melalui Victor. Jujur, ia melakukan semua itu untuk melindungi seseorang. Istrinya?? Benar, entahlah ia juga bingung dengan dirinya, demi melindungi wanita itu ia rela memohon  pada jalang itu. Ya, walaupun tidak secara langsung.

"Aku bingung."

"Kenapa lagi??"

"Apa aku jatuh cinta??"

Damn. Untuk sesaat Victor benar-benar ingin membunuh sahabatnya itu. Pertanyaan macam apa itu. Harusnya ia bisa mengetahui sendiri apakah ia jatuh cinta atau tidak.

"Memangnya apa yang kau rasakan?? Dan dengan siapa kau merasa jatuh cinta??"

"Jantung berdebar. Sungguh, itu memalukan Vic. Dan lebih parahnya, aku begitu ketika aku dekat dengan.... Istriku. Apalagi, saat dia menyatakan bahwa dirinya hamil."

Pernyataan yang dilontarkan Steve membuat Victor terbelalak. Sungguh, ia sangat ingin mengeluarkan otak bodoh sahabatnya. Sedari dulu, Victor paling membenci saat dimana Steve menjadi bodoh karena Cinta.

" Kau bodoh atau apa?? Dengar Steve, aku sudah katakan padamu. Lambat laun kau akan jatuh cinta. Dan inilah saatnya. Apa kau masih belum menyadari itu??"

" Entahlah, aku tak tau. Aku bingung."

Victor kembali menghela napas kasar. Inilah yang ia benci, Steve menjadi bodoh dan ia selalu terlambat menyadari sesuatu.

" Steve, aku juga pernah berada diposisi mu. Aku tak mencintai Valen. Tapi, lambat laun aku mencintainya. Kenapa?? Karena aku terbiasa dengan kehadirannya. Cinta datang karena terbiasa. Dan itu terjadi pada dirimu sekarang."

"Sadarilah Steve. Sebelum semuanya terlambat. Kau sudah menyakitinya terlalu dalam. Kau berpikir bahwa dia kuat. Memang, aku akui itu, tapi sekuat-kuatnya dia, akan ada saatnya dia lelah. Aku harap kau mengerti. Pikirkan kata-kataku dengan baik."

Setelah mengatakan itu, Victor meninggalkan Steve yang tengah merenung. Membiarkan sahabatnya itu memikirkan semua kesalahannya.

Beberapa menit setelah kepergian Victor. Steve tersadar dari lamunannya. Ia bangkit dan pergi meninggalkan club. Mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi dan membelah jalanan New York.

The Arrogant Trillionaire and Cold Girl ✅ [SUDAH DI EBOOK KAN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang