💕Day 1💕

988 75 1
                                    

Ryujin POV

"Jin, temeni aku jalan-jalan yuk. Bosen nih di rumah terus." Ucap Hyunjin di seberang telepon.

Mendengar itu, aku langsung mendecak. Apa Hyunjin tidak tahu kalau pekerjaanku masih banyak?

"Proposal buat acara bakti sosial belum selesai nih. Besok harus udah selesai. Lain kali aja...." Tawarku. Sedetik kemudian aku bisa mendengar Hyunjin mendengus.

"Dibawa aja sekalian. Nanti kita cari cafe terus kerjain bareng. Sekarang temeni aku jalan-jalan dulu. Masa kamu gak mau nikmatin hari natal? Apa jangan-jangan kamu lupa kalau hari ini hari natal?" Tanya Hyunjin. Ucapannya yang terakhir segera kubenarkan dalam hatiku.

Karena terlalu sibuk, aku jadi lupa hari ini adalah hari natal. Hmmm....kalau begini ceritanya, mungkin sebaiknya aku menyetujui ajakan Hyunjin.

"Oke deh. Aku temeni. Tapi jangan lupa nanti bantui buat proposalnya." Balasku. Aku bisa mendengar suara Hyunjin yang kali ini berteriak penuh semangat.

"Siap sekretarisku. Nanti aku bantuin. Sekarang kamu siap-siap aja. Lima menit lagi aku jemput kamu." Ujar Hyunjin. Tanpa menunggu jawabanku, ia langsung memutuskan sambungan teleponnya.

Aku hanya bisa mendecak sebal. Aku mulai mematikan laptopku serta merapikan kertas-kertas yang berserakan di atas tempat tidur dan mulai mengganti pakaianku. Aku yakin sebentar lagi Hyunjin pasti sudah sampai di depan rumahku

5 menit bagi Hyunjin terasa seperti 1 detik bagiku

Tin!

Nah, benar kan apa yang kukatakan.

Aku segera mempercepat langkahku dan menyambar barang-barang yang akan kubawa. Setelah mengecek semua barang yang kubutuhkan ada di dalam tas, aku segera turun ke lantai bawah untuk menemui Hyunjin. Tak lupa aku mengunci pintu rumah karena kedua orangtuaku sedang bekerja.

“Kenapa lama banget? Ayo buruan!” Teriak Hyunjin dari dalam mobilnya. Mendengar itu aku langsung mendengus sebal dan segera masuk ke dalam mobilnya.

“Ngapain aja sih? Lama banget tau nggak...” Omel Hyunjin. Aku tidak menggubris omelannya tersebut dan sibuk memasang seatbelt. Tak lama, Hyunjin mulai menjalankan mobilnya.

“Kita mau kemana sih? Jangan malem-malem loh ya, nanti eomma nyariin.” Ucapku.

“Nanti kamu juga tau.” Balasnya.

Sepanjang perjalanan aku tidak berbicara sama sekali dengan Hyunjin. Karena terlalu sunyi, tanpa sadar aku mulai mengantuk dan tertidur entah sejak kapan.

“Eh bangun...kita udah sampai.”

Perlahan-lahan aku mulai membuka mataku dan melihat wajah Hyunjin yang begitu dekat denganku. Sontak aku berteriak cukup keras dan sukses membuat Hyunjin menutup telinganya.

“Kenapa teriak sih?” Ucap Hyunjin dengan nada sedikit sebal.

“Kamu yang ngapain? Kenapa deket banget? Aku kan kaget...”

“Mau bangunin kamu. Habisnya dari tadi aku panggil-panggil nggak bangun-bangun.”

“Tapi kan nggak perlu sampai deket-deket banget gitu juga kan.”

“Ya deh aku yang salah. Sekarang keluar. Kita udah sampai.” Setelah berkata demikian, Hyunjin keluar dari mobil. Aku mengikutinya juga dan melihat sekitarku dengan seksama.

Eh? Bukannya ini Ski Resort?

“Hyunjin...kita beneran sekarang ada di Ski Resort?” Tanyaku pada Hyunjin dengan pandangan kebingungan. Hyunjin hanya tersenyum saja dan merangkulku untuk masuk ke sana.

31 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang