🎪Day 18🎪

103 22 1
                                    

Seharusnya hari ini akan menjadi hari yang bahagia untukku. Karena setelah sekian lama, akhirnya aku bisa jalan-jalan berdua dengan Hyunjin dan pelan-pelan memperbaiki hubungan kami berdua.

Nyatanya, karena kejadian kemarin itu, aku jadi tidak yakin Hyunjin akan tetap datang hari ini.

Bahkan ia mengabaikan semua pesanku sejak kemarin.

Rasanya hidupku benar-benar hancur sekarang. Hyunjin yang biasanya percaya dengan semua ucapanku, kini sudah tidak mempercayaiku. Yeji benar-benar sukses membohongi semua orang dengan tindakannya kemarin dan berlagak seperti seorang korban. Ia membuatku terlihat seperti orang jahat yang selama ini menutupinya dengan kepolosan.

Aku benar-benar benci dengan wanita itu.

Walaupun ia sudah memperlakukanku seperti itu, aku tidak akan pernah mundur. Aku akan tetap membuka semua kebohongannya serta niat jahatnya untuk mencelakai Hyunjin. Aku akan pastikan hal itu terjadi.

Bukan Shin Ryujin namanya jika takut dengan perempuan seperti Yeji.

Aku kembali melihat laman chat-ku dengan Hyunjin. Bahkan laki-laki itu tidak membaca pesanku sama sekali. Ia sepertinya benar-benar menghindariku saat ini.

Dan bodohnya aku tetap berangkat ke tempat bermain ini walaupun aku tahu Hyunjin pasti tidak akan datang.

Aku akhirnya berhasil masuk ke taman bermain itu setelah mengantri selama 25 menit. Seperti dugaanku sebelumnya, taman bermain ini pasti akan penuh karena hari ini adalah hari libur. Tidak sedikit aku melihat beberapa keluarga kecil yang mengajak anak-anak mereka untuk bermain. Beberapa pasangan muda-mudi dengan baju couple mereka juga tampak menikmati beberapa atraksi yang ada di sana.

Ah...aku iri dengan mereka.

Karena sudah terlanjur sampai di sini, sebaiknya aku menikmati beberapa wahana yang ada. Siapa tahu aku bisa melupakan masalahku sejenak.

***

Siang semakin terik dan aku sudah hampir menaiki semua wahana yang ada. Semuanya benar-benar seru dan menarik. Andai saja kejadian kemarin tidak terjadi, mungkin aku sudah bersenang-senang dengan Hyunjin saat ini dan tidak akan menikmati wahana-wahana itu seorang diri.

Aku berhenti sejenak di depan kios penjual minuman dingin untuk membeli sebuah minuman kaleng. Padahal ini masih musim dingin, tapi entah kenapa matahari bersinar begitu terik. Mungkin akibat global warming, cuacanya menjadi kacau.

"Terima kasih." Ucapku pada penjual minuman itu.

Saat aku berbalik hendak meneruskan langkahku mengelilingi taman bermain itu, secara tak sengaja aku melihat absensi Hyunjin yang berdiri tak jauh dari tempatku. Ia juga sedang mengantri untuk membeli minuman.

"Hyunjin..." Aku segera menyapa Hyunjin. Ia langsung mengarahkan pandangannya kepadaku dan tampak kaget dengan presensiku di tempat itu.

"Kamu juga dateng ke sini ya? Kenapa nggak bales chat­-ku kemarin?" Tanyaku. Ia hanya diam saja sambil memandangku dengan wajah datarnya. Ia tidak terlihat seperti Hwang Hyunjin yang selama ini kukenal.

"Hyunjin.." Aku hafal benar dengan suara yang baru saja memanggil nama Hyunjin itu. Dugaanku benar, Yeji berjalan ke arah Hyunjin dan langsung menggandeng laki-laki itu.

"Loh ada Ryujin juga di sini? Bukannya kemarin kamu bilang sama aku kalau kamu batal jalan sama Ryujin ya? Padahal aku nggak apa-apa loh kalau kamu mau jalan sama Ryujin..." Yeji mengarahkan pandangannya pada Hyunjin, menuntut penjelasan laki-laki itu. Hyunjin hanya diam saja dan terus menatapku.

31 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang