🐻Day 6🐻

147 24 1
                                    

Aku bangun seperti biasanya saat jam menunjukkan pukul 9 pagi. Cahaya matahari sudah mulai masuk melalui celah-celah gorden jendela kamarku. Rasanya nyaman sekali tidur di tempat ini, hingga aku enggan untuk bangun. Liburan kali ini benar-benar sangat menyenangkan sekali.

Setelah menghabiskan waktu 5 menit untuk bergelung di dalam selimutku, akhirnya aku memutuskan untuk bangun. Aku berjalan ke arah gorden jendela dan menyibaknya hingga terpampanglah pemandangan laut. Matahari bersinar cukup hangat dan membuatku langsung tersenyum.

Indah sekali pemandangannya.

Kini aku bersiap-siap untuk mandi dan turun ke lantai bawah. Pasti para orang tua itu sudah menunggu di bawah untuk sarapan pagi. Semoga saja aku tidak terlambat.

Setelah selesai berpakaian rapi,aku turun ke lantai. Bersamaan dengan itu, Hyunjin juga baru saja keluar dari kamarnya dengan kondisi rambutnya yang basah. Anak itu selalu saja tidak mengeringkan rambutnya dengan benar. Kami sama-sama turun ke meja makan dan duduk berdampingan. Sarapan pagi itu berupa roti selai dan segelas susu.

"Hari ini appa dan appanya Hyunjin mau pergi mengunjungi ke rumah teman. Sudah lama sekali kami tidak bertemu. Kalian rencana mau kemana hari ini?" Appaku memulai perbincangan.

Oh ya omong-omong sebenarnya appaku dan appa Hyunjin sudah berteman sejak sekolah menengah atas. Mereka pergi ke sekolah yang sama dan menjadi sahabat hingga sekarang. Itu juga yang membuatku akhirnya berteman dengan Hyunjin karena kedekatan keluarga kami.

"Aku dan eommanya Hyunjin mau belanja ke supermarket untuk makan malam nanti. Bahan makanan di kulkas sudah habis." Sahut eommaku dan eomma Hyunjin mengangguk-angguk atas pernyataan eommaku.

"Kalau begitu biar Hyunjin saja yang mengantarkan. Ada satu mobil lagi di garasi yang bisa dipakai." Balas Appanya Hyunjin.

"Tidak usah. Biar kami naik kendaraan umum saja. Hyunjin pasti juga ingin pergi bersama dengan Ryujin kan?" Kini Eomma Hyunjin menatapku dan Hyunjin. Aku sampai berhenti mengunyah.

"Tidak...tidak. Aku tidak ada rencana untuk keluar." Balasku.

"Tidak. Kami sudah berencana untuk pergi ke museum teddy bear. Apa kau tidak ingat?" Aku refleks mengarahkan pandanganku ke arah Hyunjin. Ia memberikan tatapan mengode ke arahku. Sebenarnya aku bingung dengan maksudnya itu, namun aku segera meralat ucapanku yang tadi.

"Ahh iya, aku baru ingat. Kami ingin pergi ke sana." Kini aku mengarahkan pandanganku kembali ke arah eomma Hyunjin dan tersenyum lebar ke arahnya.

"Baiklah, nikmati liburan kalian selama di sini. Biar aku dan eomma Ryujin naik kendaraan umum saja." Ucap eomma Hyunjin diakhiri sebuah senyuman simpul.

Acara sarapan akhirnya berakhir dengan baik. Aku membantu eommaku dan eomma Hyunjin untuk membersihkan piring kotor. Eommaku dan Eomma Hyunjin sendiri sedang berdiskusi untuk menentukan bahan-bahan apa yang perlu dibeli.

Setelah menyelesaikan tugasku, aku segera naik ke atas. Aku tidak pergi ke kamarku sendiri, melainkan ke kamar Hyunjin. Kuketuk satu kali pintu itu dan segera membukanya. Aku melihat Hyunjin sedang berbaring di atas tempat tidur sambil memainkan ponselnya. Melihatku masuk ke dalam, ia segera menegakkan tubuhnya.

"Ada apa?" Tanyanya singkat.

Isshhh...anak ini tidak tahu atau hilang ingatan sih?

"Katanya tadi mau ke museum teddy bear?" Tanyaku, menagih janjinya. Walaupun sebenarnya aku juga tidak bermaksud untuk pergi ke sana, tapi karena Hyunjin sendiri yang mengatakannya tadi, aku jadi ingin pergi ke sana.

"Iya. Habis orang-orang itu pergi dari rumah." Balas Hyunjin dengan santainya. Kini aku mendudukkan diriku di pinggir tempat tidur.

"Kenapa sih nggak mau nganterin mereka?" Tanyaku, menuntut penjelasan darinya atas kejadian di meja makan tadi.

31 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang