matcha

5.3K 375 25
                                    

"Idih apaan matcha nggak ada enak-enaknya." Rayna memaki Jeno yang terus terusan membeli berbagai makanan minuman yang berbau matcha.

"Enak lah gila, kamu nya aja kali gapernah makan. Cobain deh," ujar Jeno sambil menyodorkan gelas plastiknya.

"Kamu aja yang minum, aku nggak mau," tolak Rayna sambil menggelengkan kepalanya, sambil bergidik ngeri.

"Lucu banget, pacar siapa sih? " Jeno mengacak rambut Rayna sambil tertawa ringan, tak lupa matanya yang hilang membuat Rayna juga kembali gemas.

"Ga ngaca apa ya kalo dia juga lucu banget?" batin Rayna sambil melirik kekasih itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ga ngaca apa ya kalo dia juga lucu banget?" batin Rayna sambil melirik kekasih itu.

"Ya menurut ngana?"

Rayna udah gemes banget sama oknum bernama Jeno ini. Kebiasaan Jeno acak acak rambut Rayna kadangkala bikin Rayna naik darah, tapi Jeno selalu berhasil gagalin rencana itu dengan senyum manisnya. Rayna mengaku ia kalah.

"Udah cantik gausah dibenerin lagi." Jeno ngangkat tangan kanannya dan benerin rambut Rayna dengan fokus.

"Hobi banget ya bikin anak gadis ngefly," batin Rayna sambil menahan diri untuk tetap biasa saja.

"Kalo senyum mah senyum aja kali, pake di sembunyiin segala. Sana ngaca, pipinya lo ada tomat," ucap Jeno sambil mencubit pipi Rayna gemas.

"RAYYAN JENO DANENDRA MUSNAH AJA LO!!" teriak Rayna tepat didepan muka Jeno, kemudian menunduk menutup mukanya.

Jeno tertawa kencang kemudian memeluk tubuh Rayna dengan sangat erat, memang berniat mengusilinya.

Dengan cepat Rayna langsung mencubit perut Jeno, "Awwww."

"Mampus," ucap Rayna sambil membanting tangan Jeno kearah luar.

"Bajingan emang berandal satu ini, berani beraninya bikin gue terbang," batin Rayna sambil mengambil minum.

"Mau juga," ucap Jeno.

"Sini, mubazir kaki lo kalo ga berangkat sendiri," ucap Rayna pedas.

"Buset, pacar gue gini amat ngomongnya," sindir Jeno.

"Iya maaf ya sayang," ujar Rayna meledek.

"Iya sayang," teriak Jeno sambil tersenyum lebar.

"Sini," panggil Rayna.

Jeno duduk bersama Rayna di sofa depan TV. Rayna menyalakan TV nya dan berniat untuk menonton film.

"Nonton apa?" tanya Jeno.

"Bird box, kata temen gue bagus," jawab Rayna.

"Taxi bird box?" tanya Jeno, karena sedikit nggak asing sama istilah itu.

"ITU BLUE BIRD ANJING HAHAHAHA" teriak Rayna sambil tertawa sekencang kencangnya.

Rayna masih ketawa sampe perutnya sakit, sedangkan Jeno tentunya masih dalam keadaan memaki dirinya sendiri, "Goblok banget lo Jeno."

Setelah tawa Rayna cukup reda, Jeno mengambil remot di tangan Rayna untuk segera ia start filmnya.

15 menit pertama aman aman aja. Kemudian 20 menit an, Rayna udah mulai menguap. Dan ya, dengan nggak elitnya tubuh Rayna jatuh kedepan, bukan malah ke bahu Jeno biar romance gitu.

Jeno langsung reflek pegang kepala Rayna biar lehernya nggak sakit, dan tetap sama seperti dulu, Jeno menggendong Rayna untuk ia tidurkan di kamarnya, dan Jeno pulang setelahnya.



Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, Jeno pulang kampung alias lagi di rumah kakek nenek nya yang dulu sempet dia tinggalin.

Balik kerumah kakek nenek itu udah kaya hal yang paling di tunggu tunggu in sama Jeno. Tau kan kalian alasan nya?

Yes, biar bisa ketemu mbak pacar. FYI, Jeno mungkin bisa aja dilabel sebagai cowok bucin yang tiap malem call Rayna, nggak pernah absen. Karena Jeno emang sesayang itu.

"Jenooo." Oma membuka pintu kamar Jeno yang kebetulan tak terkunci.

"Iya oma, ada apa? " tanya Jeno yang barusan aja selesai mandi dan masih ngeringin rambutnya langsung noleh ke sumber suara.

"Ada yang nyariin tuh," jawab Oma sambil melirik ke arah pintu

"Siapa?" tanya Jeno heran.

"Kalo nggak salah namanya... siapa ya, Oma lupa. Ohh rinjonnn, iya itu, bener nggak Oma?"

"Ohh iyaa. Hampir benar, melenceng dikit," jawab Jeno sambil tertawa ringan dan berjalan menggandeng neneknya untuk keluar dari kamar.

"Cucu oma udah gede ya, jadi anak yang baik ya sayang," ucap Oma mendadak sambil menepuk pundak Jeno.

"Siap oma," jawab Jeno berhenti ditempat sambil pose hormat.



untuk kalian yang bingung,


jadi pemeran utama disini itu rayna,


jeno itu dipanggil rayyan sama rayna tapi dipanggil jeno sama yang lainnya,


maaf ya kalau agak blibet😃


Mi Piace✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang