sudah

1.2K 160 41
                                    

Hari pertama study campus cuma keliling ke kampus-kampus doang. Agak membosankan tapi memang penting, untuk referensi kuliah.

Sekarang Rayna lagi barengan sama Rania, Jaemin, Renjun. Yap, ini cs nya Rayna sekarang.

"Gue mau ketemu Mark," ujar Rayna berhasil bikin ketiga temennya menoleh kaget.

"Lo sehat?" Jaemin naruh tangannya di dahi Rayna.

"Sehat lah anjing paket nanya lo," jawab Rayna nggak terima, sambil menepis tangan Jaemin.

"Gila ya, faseh banget lo sekarang," ucap Rania sambil tepuk tangan.

Cukup nggak percaya ngeliat sahabat nya yang dulu lugu banget sekarang jadi pro player buat nyebut nama binatang.

"Iyalah, gue," jawab Rayna sombong. Aneh.

"Lo doang emang bangga karena jago ngomong kasar," timpal Renjun yang sedari tadi hanya diam saja.

"Njun diem."

"Lo ngapain ketemu Markonah? Kaya gaada kerjaan lain aja," tanya Jaemin yang terlihat kontra akan keputusan Rayna.

"Bukan urusan lo." Rayna langsung ngegandeng Rania ninggalin Jaemin sama Renjun.

"Kay lo cari mati?" tanya Rania. Perempuan ini juga sebenarnya khawatir akan keputusan sahabatnya yang bisa dibilang agak gila.

"Mark tuh nggak kayak gitu ran," jawab Rayna meyakinkan lagi.

"Lo yakin? Asli nih anak gaada takut takutnya," ujar Rania masih tak percaya.

"Udahlah gausah ikut deh lo. Sana balik ke Jaemin. Gue bisa jaga diri," titah Rayna kepada Rania.

Mau tak mau Rania hanya mengalah. Sikap keras kepala Rayna hanya akan membuat Rania emosi, dan ia tak mau hal itu terjadi.

Pembicaraannya bersama Karin semalam cukup menjadi momok untuk Rayna. Setelah insiden penculikan, Rayna benar-benar menghindari Mark, bahkan ketika Mark meminta maaf.

Dan niat awal untuk benar benar menjauhi Mark cukup gagal karena bantuan yang diberikan oleh Mark tempo hari. Laki laki itu benar benar berani membahayakan dirinya hanya untuk menolong Rayna.

Dari sini Rayna yakin, Mark sudah benar benar berubah.

"Mark," panggil Rayna ke arah Mark

Sang empu yang ngerasa terpanggil langsung menghentikan aktivitasnya dan mengedarkan pandangan kesana kemari untuk mencari sumber suara tersebut.

"Kayla? Gue ga salah kan?" batin Mark.

"Gue?" tanya Mark bingung.

"Iya," jawab Rayna sambil menganggukkan kepalanya.

"Chan, mimpi apa gue semalem," bisik Mark pelan ke arah Haechan kemudian berlari ke arah Rayna.

"Ada apa? Tumben?"

"Gue mau makasih, buat kejadian tempo hari. Gue belum sempet bilang makasih. Waktu itu lo... nggakpapa?" tanya Rayna ragu.

"Oh itu. Santai aja, buktinya sekarang gue udah sehat,"  jawab Mark sambil menunjukkan tubuhnya yang bugar.

"Beneran?"

"Iya. Bentar doang sumpah pemulihan gue, keren banget ya gak?" tanya Mark sombong. Ini becanda ya bestie.

"Ganteng sebenernya, tapi kelakuannya hadeh," batin Rayna sambil melirik Mark.

"Ngaco lo ah, gue minta maaf ya pokoknya."

"For what?"

"Semuanya."

"Gue juga ya. Maafin gue kay, khususnya buat yang dulu," ucap Mark lirih.

"Gausah dibahas ya, gue gamau inget inget kejadian itu," jawab Rayna sambil tersenyum paksa.

"Oh iya sorry," ungkap Mark merasa bersalah.

"Btw lo tumben sendirian, nggak sama Rania?" tanya Mark lagi.

"Nggak, pengen aja sendirian."

"Lo pengen sesuatu nggak?" tawar Mark.

"Hah? apa?" tanya Rayna bingung.

"Ice cream itu yuk!" ajak Mark tiba tiba sambil pegang tangan Rayna.

"Mark tang—"

"Punten nih." Belum selesai ucapan Rayna, udah terpotong gara gara suara orang lain yang tiba tiba ada didekat mereka dan ngambil alih tangan Rayna.

Rayna langsung ngangkat kepalanya, dan lelaki itu, Jaemin.

"Sorry ya Mark, gue ambil Kayla nya." Jaemin langsung narik tangan Rayna dan Rayna cuma ngikut aja, sambil lambaiin tangannya ke Mark.

Waktu udah agak jauhan, Rayna mulai sadar, "Jaem lepasin."

"Gue nggak habis pikir," ucap Jaemin sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Kenapa emang? gue nggak aneh aneh sama Mark kok lo sewot?" eluh Rayna tak terima karena merasa terkekang akan keputusan sepihak Jaemin.

"Lo nggak inget lo dulu diapain sama dia?" tanya Jaemin sambil muter badan jadi menghadap ke Rayna.

"Inget lah. Tapi kan kemaren dia habis nolongin gue, mau apa lo?" Rayna natep mata Jaemin tajem.

"Kay plis lo mikir dua kali sebelum bertindak, seenggaknya lo jangan sendirian. Ini tuh kita lagi diluar, tempat disini luas, bukan kota kita juga, dan lo seenaknya pergi, cuma berdua sama orang yang punya riwayat buruk sama lo," tutur Jaemin cukup panjang.

"Lah emangnya lo siapanya gue? Kok lo ngatur?" tanya Rayna tanpa ngefilter omongannya.

"Shit," batin Jaemin.

"Iya gue bukan siapa siapa lo, tapi—"

"Udahlah jaem, males gue sama lo. Gue udah gede, gausah segininya sama gue," ucap Rayna dan pergi ninggalin Jaemin.

 Gue udah gede, gausah segininya sama gue," ucap Rayna dan pergi ninggalin Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mi Piace✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang