"Akhirnya dateng juga, sok lah duduk sini," ucap Mark sambil melirik tempat disampingnya yang kosong.
"Lama banget sob nggak ketemu, gimana kabar lo?" tanyanya lagi.
"To the point aja, mau apa lo?" Jeno sebenernya udah males banget sama makhluk di depannya ini. Tapi dia tahan sekalem mungkin buat nggak bikin keributan disini.
"Santai aja kali. Duduk sini jen, jaem," kali ini Haechan yang bersuara.
"Duduk aja, gue pengen tau sepinter apa bacotan dua orang ini," bisik Jaemin kemudian duduk duluan.
"Gimana jen? " tanya Mark
"Apa?" tanya Jeno datar.
"Jen doang anjing yang disebut, gue juga disini nih," sindir Jaemin keras.
"Masih brisik aja lo jaem," tanya Haechan sambil membuang rokoknya yang sudah habis.
"Masih sama Rayna?"
Jaemin yang ngedenger itu ikutan gemes sendiri, "MAKSUD LO APA SIH ANJING?!"
"WOI BANGSAT SANTAI AJA KALI." Haechan kembali meneriaki Jaemin dengan menggebrak meja didepannya.
"Kalem bro," ucap Mark sambil nyuruh Haechan duduk lagi.
"Apa nggak ada pertanyaan lain yang lebih bermutu? pertanyaan lo sama sekali ga penting buat lo. So gue gabakal jawab banyak. Intinya gue sama Rayna statusnya PACAR dan gue baik baik aja akan LDR. Lo gaperlu mikirin gue sama Rayna, lo urus aja itu poin sama jabatan bapak lo itu."
Mark yang awalnya duduk santai sambil ngisep rokoknya langsung berdiri dan natap tajam Jeno. Jeno cuma mandang Mark sambil senyum remeh.
"Pertemuan kita gak guna banget, gue pamit. Dan lo, lo ga gue ijinin deket deket sama cewek gue, paham?" ujar Jeno sambil berdiri buat cabut dari situ.
"Padahal niat gue kali ini baik, tapi lo masih tetep aja ternyata," ucap Mark pelan.
"Gue nggak paham jen, dari sekian banyak topik yang bisa ditanyain. Kenapa harus tentang cewek lo sih?" tanya Jaemin yang ikutan heran.
"Obsessed kali, serem. Gue nitip Rayna ya jaem, jagain dia baik baik. Wajib banget inimah,"
"Nggak lo suruh juga udah gue jagain bro," jawab Jaemin dengan tersenyum.
Rasanya Jeno bersyukur banget, udah dikasih Tuhan seorang pacar yang tulus banget, mana cantik, juga dikasih temen temen yang baik banget sekarang, salah satunya Jaemin.
"Kalo ada apa apa sama Rayna kabarin gue. Sebisa mungkin juga gue kesini kalo ada liburan," tutur Jeno dan diangguki oleh Jaemin.
"Udah sampe mana sama Rania?"
"Sampe mana nih maksudnya gimana?" tanya Jaemin ambigu.
"Udah berapa lama? Mikir apa lo anjing?!"
"Ohhh, udah jalan 5 bulan," jawab Jaemin sambil membuka ponselnya, mendapat panggilan dari seseorang yang baru saja mereka bicarakan.
"Halo, ngapain? Kangen?" tanya Jaemin sambil tertawa ringan, mendapat tatapan jijik dari Jeno.
"Iya abis ini kerumah, bentar ya," tutur Jaemin.
"Mau dibawain apa?" tawarnya lagi. Sedangkan Jeno menunggu sambil menendang batu batuan kecil disekitarnya.
