datang bulan

1.2K 157 34
                                    

Satu hari berlalu, kini perjalanan study campus udah berada di hari kedua. Agenda hari ini hanya untuk rekreasi, misalnya pantai yang kini menjadi wisata yang sedang mereka kunjungi.

Seluruh siswa berpencar, sesuai keinginan mereka. Pihak sekolah memberi kebebasan, namun juga tetap ada aturan batas waktu dan titik kumpul.

Rayna masih tetap seperti sebelumnya, menghabiskan waktunya dengan ketiga sahabatnya. Meskipun sedang ada konflik dengan salah satunya, tak bisa dipungkiri kalau mereka memang sudah 'terikat'.

"Yok foto ber-empat," ajak Rania excited sembari menarik Rayna.

"Yaudah lah ayok," saut Renjun dan berjalan mendekat Rania.

"NYONGGG, TOLONG FOTOIN DONG!" teriak Rania kepada Baejin yang sedang berjalan melewati mereka.

"Gue mulu perasaan," batin Baejin sambil berjalan terpaksa ke arah cs aneh itu.

ckrekk

"ITU KAYLA SENYUM KEK, LO ADA MASALAH HIDUP APASIH," teriak Baejin gemas karena pose Rayna yang bisa dibilang sangat kaku.

ckrekk

"BAGUS SIH FOTONYA. TAPI ITU KUDANIL SATU SENYUMNYA KEPAKSA BANGET, JADI JELEK," teriak Baejin lagi, ngeroasting Rayna tentunya.

dukk

Rayna yang udah habis kesabarannya akhirnya lemparin sandal yang dia pake ke arah Baejin. Dan hebatnya, sandal itu kena tepat di pundak Baejin.

"Bacot banget tinggal fotoin," eluh Rayna sambil berjalan ke arah Baejin untuk mengambil sandalnya.

Rania dan Renjun tertawa terbahak-bahak karena Baejin yang terlihat kalah melawan Rayna. Sedangkan Jaemin, lelaki itu hanya diam saja, hanya melirik dan mencerna setiap situasi yang terjadi.


"Sudah lengkap semuanya?" tanya Bu Irene selaku guru yang menjadi koordinatir bus Rayna.

Karin langsung angkat tangan, "Kayla masih belum balik bu."

"Sunwoo juga bu," ucap Baejin sembari mengangkat tangannya.

Anak se-bus langsung riwuh mendengar pernyataan dari kedua temannya tersebut. Masalah kayak gini sering terjadi bukan? Bus jadi gagal jalan karena selalu ada anggota yang terlambat balik.

Jaemin cukup terkejut saat tau Rayna belum kembali ke bus. Tanpa bicara apapun dengan yang lain, Jaemin langsung beranjak dari duduknya dan berjalan tergesa untuk turun dari bus.

"Jaemin mau kemana?" tanya Bu Irene.

"Sebentar bu."

Jaemin lari balik ke pantai, dan ngedarin pandangannya kesana kemari. Namun hasilnya nihil, kemudian ia coba ingat kembali warna baju nya Rayna.

"Putih?" batin Jaemin kemudian berlari lagi.

Dan ya, sama saja. Jaemin tak berhasil menemukan Rayna. Tak ada pilihan lain, Jaemin mengesampingkan gengsinya dan mencoba mengirim Rayna pesan.

drrtt

•••

jaemin

lo dimana?

rayna

bukan urusan lo

jaemin

udah mau balik

dicariin

lo dimana

rayna

serius?

kamar mandi

jaemin

ngapain?

rayna

datang bulan

•••

"Ya Tuhan kirain kemana," batin Jaemin sambil mengacak rambutnya frustasi. Gadis itu berhasil membuat sosok Jaemin benar-benar khawatir dan bingung.

Jaemin ingat tempat kamar mandi, tadi ia membersihkan pasir pantai disana. Tanpa berfikir panjang, Jaemin berlari ke arah kamar mandi.

"Finally," batin Jaemin ketika melihat sosok Rayna berada di depan kamar mandi umum itu.

"Terimakasih ya bu," ucap Rayna sembari memberikan uang 20.000 kepada ibu penjaga kamar mandi tersebut.

"Iya neng sama sama. Bentar neng kembaliannya gaada, tunggu bentar ya."

"Nggakpapa bu. Nggak usah kembalian, makasih ya bu," ujar Rayna lagi.

"Loh neng bentar," ungkap Ibu penjaga tersebut sambil memberhentikan Rayna.

"Mari bu," pamit Rayna sambil tersenyum ramah.

Jaemin lihat itu, gimana cara Rayna memperlakukan orang lain jujur cukup menarik perhatian Jaemin.

"Eh bentar neng, itu wajahnya kok pucet?" tanyanya lagi.

"Masa si bu? nggak kok bu nggak papa," elak Rayna sembil memegang pipinya.

"Beneran?"

"Iya bu, saya sehat."

"Yaudah kalo gitu neng. Makasih ya, hati hati."

"Iya bu sama sama."

Rayna berjalan menjauh dari kamar mandi umum tersebut. Masih di setengah jalan dari tempat Jaemin berdiri, tiba tiba Rayna jongkok dengan kepala menunduk.

Dan Jaemin langsung berlari menghampirinya.

Mi Piace✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang